Hening...
Begitulah suasana yang tergambar saat ini. Hanya ditemani suara beberapa burung juga semilir angin yang memainkan anak rambut coklat milik (y/n).Gadis itu terjongkok sambil memeluk lututnya, menunggu sang senpai yang mungkin datang menghampirinya dan... Dan apa yang akan dia lakukan? Bodoh, membual tentang alasan kosong.
(y/n) hanya refleks berkata akan menemui Sanemi di atap setelah salah satu gadis menghampiri Kyoujurou yang mengajaknya pergi ke kantin.
Perasaan itu, entah apa namanya... Rasanya dadanya sakit merasakan semua yang terjadi dihadapannya
Lamunannya tak sengaja membawanya nostalgia mengingat kenangan masa kecilnya juga tentang sebuah janji yang seharusnya tidak pernah terucap.
"Fuuh... Sudah berapa lama sejak saat itu? Semuanya terasa berbeda ya? Kyou-kun..."
Flashback
(y/n) Pov"Ne...ne.. Kyou kun, hari ini kita mau main apa?"
Ahh... Aku jadi rindu masa masa itu,
"Eto... Bagaimana jika kita bermain didekat sungai sana!"
Segalanya terasa sangat indah waktu itu...
Hey Kyoujurou? Apa kau mengingat hari-hari itu? Ketika kita selalu bersama menghabiskan waktu sebagai dua bocah polos nan lugu?
Pagi hingga sore selalu penuh canda tawa dari dirimu yang selalu bersemangat dan optimis bahkan tak jarang pula kita menghabiskan waktu menginap bersama.
Semuanya terasa sangat mengasyikkan ya?
Bahkan kita bersekolah dasar yang sama, kita tak terpisahkan.
"Kyou-kun?"
"Hmm...?"
"Bisakah kau berjanji kepadaku?"
Kita yang sedang menikmati sinar sang mentari sore itu... apa kau ingat? Aku meminta sesuatu kepadamu
"Tentang apa?"
Kau menatapku yang masih terhenyak menikmati pemandangan ditemani suara dari aliran air dibawah kaki kita
"Berjanjilah kau akan selalu bersamaku, selalu menemaniku selamanya"
Hening sejenak... Angin berhembus lembut menerbangkan surai kuning-merahmu keheningan ini membuatku sedikit ragu,
*tersenyum riang "umu.. Pasti! Kita akan selalu bersama!"
Senyummu yang menghangatkanku membuat hatiku kala itu mencair bersama dengan senyuman yang aku keluarkan sambil menatapmu bahagia
Dengan terbenamnya sinar surya diufuk barat hari itu, janji kita tersimpulkan melalui jari manis yang saling menaut.
Tapi...
Tetapi...
"Ne... Kyou-kun gomen, aku tidak bisa bermain saat ini"
Tetapi...
"Ahh... Daijoubu yo, besok aku akan kembali jika kau sudah merasa lebih baik"
Tetapi...
"Gomenne Kyou-kun, aku ada sesuatu yang haru dikerjakan"
Tetapi...
"Gomenne Kyou-kun, aku tidak bisa melanjutkan kesekolah yang sama denganmu,"
Tetapi...
Tetapi... Tetapi... Aku mengingkarinya..
Aku mengingkari janji yang kumulai...
Aku mengotori janji suci yang kita ikat di tepi sungai itu dahulu...
Maafkan aku Kyou-kun...
Kitapun terpisah, menyusuri jalan yang kita pilih masing-masing
Menapaki setiap detik hidupku tanpa dirimu.
Hari demi hari yang kita lewati, semuanya membangun diri kita sedikit demi sedikit menjadi pribadi diri kita yang sekarang ini.
Lalu...
Setelah tiga tahun kita berpisah,
Setelah tiga tahun aku lari darimu,
permainan takdir kembali mempertemukan kita
Kembali mengingatkanku akan janji yang kita ikat dulu
Dengan perawakan kita yang telah tumbuh lebih besar
Dengan watak kita yang 180° berubah dari apa yang kita ketahui dulu.
Kau yang tumbuh yang menjadi bintang disekolah dengan segala keahlian yang kau miliki
Dan aku yang lebih memilih menjadi bayangan hitam yang menjadi momok bagi para guru dan siswa.
Kepribadian kita yang bertolak belakang sekali lagi menjadi jurang pemisah antara kita.
Tetapi...
Aku melihat satu kesempatan muncul untukku
Kesempatanku untuk memperbaiki ikatan kita,
Kesempatan untuk mendapatkan kembali sinar mentari-ku,
Yang tak semudah yang kubayangkan...
Terlalu banyak wanita yang menjadi penggemarmu
Terlalu banyak keahlian yang kau kuasai
Membuatmu terlalu bersinar untuk digapai sang bayangan sepertiku...
Sedikit keputus asaan terbesit didalam lubuk hati kecilku,
Apakah aku bisa mendapatkanmu kembali?
Apakah aku bisa, bersanding bersama sang mentari, sekali lagi?
-----
Author pov
Puk... Puk... Seseorang menepuk lembut kepala (y/n) yang masih tertunduk lesu di atap sekolah
Angin berhembus lembut membawa surai putih menari-nari menggelitik telinganya
Tersenyum ramah
Terasa sangat damai dipandang, membuat siapapun yang melihat dapat ikut tersenyum.Kesan preman yang ia miliki pun seakan hilang dibawa hembusan angin.
"Osh... Apa yang sedang kaulakukan diatas sini?"
(y/n) mengangkat wajah lesunya dan tersenyum menatap sang pemilik suara yang berada dibawah pancaran sinar sang surya
Bahkan pria garang yang hobi ngegad itupun bisa selembut dan se-sejuk angin sepoi hari itu.
"Iie.. Nandemonai senpai"
"Aku yakin kau belum makan siang, hora Okaa-san ku membawakan bento hari ini... Mari makan bersama!"
Pria dengan tubuh penuh bekas luka itupun duduk disebelah (y/n) mempersilahkannya menyandar dibahu kokohnya.
Senyuman hangat itu, senyuman langka yang hanya orang tertentu yang dapat melihatnya termasuk orang istimewa yang dia sayangi...
Tbc
***
Horaa terimakasih telah mau membaca fanfict gaje ini:') hope you all enjoy it❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] Kimetsu No Yaiba | My Dear Sunshine | Kyoujurou X Reader
FanfictionRank #1 in #Rengoku : 15/12/2019 Rank #1 in #Sanemi : 15/12/2019 Nee... Kyou-kun, apa kau masih ingat janji yang kita buat didekat sungai itu dulu? Kala mentari mulai tenggelam, kita menautkan jari kelingking kita saling mengikat perkataan itu dala...