(y/n) Pov
"ini mengenai (y/n) ..."
Raut wajah Yoriko-san berubah menjadi serius, mengatakan alasan utamanya berada disini.
Tak jauh berbeda dengan diriku yang berada diluar ruangan, makin menajamkan telinga bersiap mendengar poin utama masalah.
Yoriko: "Aku tahu, (y/n) mengikuti eskul kendo dan kau menjadi pembinanya kan?"
Lah, kenapa? apa ada masalah dengan Itu?
Giyuu: "ya, benar. Lalu kenapa?"
Yoriko: "kau tahu kan? Kondisi fisik dan riwayat kesehatannya? Aku sangat khawatir dengan itu...."
Sudah kuduga, dia akan menyinggung hal itu...
Yoriko: "aku ingin kau mengeluarkan nya dari klub kendo"
Brakk
Tak tahan lagi emosi kupendam, pintu kubanting mengagetkan dua orang yang terpaku melihat kedatanganku.
" Y.... (y/n), ke... Kenapa kau disini?"
Plakk
Kutepis tangan Yoriko-san yang berusaha meraihku
"Bukankah seharusnya aku yang bertanya seperti itu?... "
Tanganku mengusap kasar pipi yang sudah basah.
"Belum puas mengatur kehidupanku?"
"Y... (y/n)?"
"BELUM PUAS MEMBATASI KEHIDUPANKU, KAU MENCOBA MERENGGUT SATU-SATUNYA HAL YANG BISA KULAKUKAN...
KENAPA?!!"
Matanya mulai berkaca menatapku, wajah canggung Tomioka-sensei pun tak luput dari pandanganku.
"(y/n), kau tahu melakukan ini semua karena aku peduli padamu.."
"Lalu kenapa? Aku bahkan sudah tak peduli pada hidupku..."
"(y/n),"
"UNTUK APA SEMUA HAL INI BILA AKHIRNYA AKU AKAN TETAP MATI!"
Plakk
Satu tamparan mendarat dipipiku, sensasi panas menjalar disela air mata yang masih mengalir.
Kuputar kakiku berlari meninggalkan ruangan sialan itu mengikuti langkahku yang tak memiliki tujuan.
Tanpa memikirkan orang-orang yang lalu lalang, ataupun kedua orang yang masih terpaku ditempatnya.
Disela isakan, kulihat Sanemi Senpai berjalan berlawanan arah denganku dengan wajah yang heran menatap kepergianku.
--------------
Pagar sekolah sudah kulewati, tak tahu seberapa jauh langkah sudah ku ambil. Aku tak mau menoleh kebelakang!
Tapi... Seberapapun besar aku meyakinkan ketahanan tubuhku, akhirnya aku mencapai batas.
Dengan nafas yang tersengal-sengal, aku singgah disebuah cafe.
Duduk dimeja pojok dengan coklat panas yang kupesan. Menatapnya dalam sambil memegangi pipi yang masih berasa sedikit perih.
"Apakah waktu... Semakin menipis?"
Pertanyaan itu berputar dikepalaku bersama dengan perihal lainnya yang ikut memusingkan.
Bahkan saking pusing isi kepalaku yang berantakan ini, aku bahkan lupa dengan hukuman yang masih kujalani dari Kibutsuji-sensei.
Bahkan dengan tas-ku yang kutinggal dikelas aku tak peduli lagi.
Beberapa orang pengunjung menatap bingung dengan aku yang masih menggunakan seragam dan di jam sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] Kimetsu No Yaiba | My Dear Sunshine | Kyoujurou X Reader
FanfictionRank #1 in #Rengoku : 15/12/2019 Rank #1 in #Sanemi : 15/12/2019 Nee... Kyou-kun, apa kau masih ingat janji yang kita buat didekat sungai itu dulu? Kala mentari mulai tenggelam, kita menautkan jari kelingking kita saling mengikat perkataan itu dala...