Chapter 11

120 17 0
                                    

(y/n) Pov

Kenapa ini sangat berdebu?

Kenapa kau biarkan cucian menumpuk?

Kenapa isi tempat sampahmu penuh dengan kemasan mie instan dan makanan ringan?

Ya ya ya.... Aku salah Yoriko-san, jadi tolong berhenti, Onegai..

"Coba kita lihat kamarmu, apakah sama berantakannya seperti disini?"

Yabai

Kakinya mulai mengambil langkah menaiki tangga, semakin jantungku berdegup kencang hingga...

Ting nong~

Bel pintu berbunyi, menginterupsi langkah Yoriko-san yang sudah separuh jalan menuju kamarku.

yokatta seseorang akhirnya datang  menyelamatkanku.

"Eto... Biar aku yang buka"

Aku berjalan meninggalkan Yoriko-san yang balik menuruni tangga, penasaran dengan tamu yang kami dapati.

--------

"WOY NGAPAIN LU DISINI?"

Langkahku seketika terhenti, bukankah itu suara Sanemi Senpai?

"YA SUKA-SUKA GUA LAH, ADA JUGA GUA YANG TANYA SAMA LU.. NGAPAIN LU DISINI?"

Dan itu... Kyoujurou?

Mou.. mereka belum bisa akur juga:'v

Kubuka daun pintu perlahan menghadirkan pemandangan dua orang remaja yang bertengkar ditonton seorang bocah didepannya.

Duhh kalo ribut suka lupa daratan:v

"Ah Konichiwa (y/n)-nee! Genki desu ka?"

Senjurou berhambur kepelukanku setelah menyadari diriku yang berdiri menatap dua remaja pria yang masih asyik bercengkrama.

"Sa... Sen-kun, mari masuk... Kita biarkan saja dua kucing garong ini"

Kugandeng tangan senjurou memasuki rumah tanpa mau repot menginterupsi keduanya.

"BAKA!" seruku membuat keduanya tersentak dan berebut masuk menyadari pintu yang akan kembali kututup rapat, dasar baru sadar mereka.

------

"Wah ada tamu rupanya" Yoriko-san menghampiri kami dari arah dapur sambil membawa nampan berisi tiga gelas  minum dan makanan ringan.

"Konichiwa Baa-san" sapa Senjurou yang tangannya masih kugenggam.

"K-kawaii ( ◜‿◝ )♡, o namae wa?"

"Senjurou desu *tersenyum*"

"Nah, anggaplah seperti rumah sendiri... Jangan sungkan ya"

Kami berakhir duduk bersama diruang tengah sambil menonton tv yang menayangkan acara kartun kesukaan Senjurou.

"Jadi, bagaimana kalian tahu aku sudah pulang?" Tanyaku membuka percakapan.

Kyoujurou: ah, tadi pagi aku kebetulan melihatmu turun dari mobil makanya aku berinisiatif mengunjungimu *tersenyum*

Sanemi: kenapa kau tidak memberitahuku jika kau pulang hari ini? Aku tadi kerumah sakit, ternyata kau sudah pulang

(y/n): ah, gomen gomen... Baterai ponselku habis tadi...

Kyoujurou: dasar bodoh

Sanemi: APA KATAMU?

kyoujurou: kau mendengarnya kan? Apa harus kuulang?

Sanemi: TEME....! *mengangkat tinjunya*

(y/n): STOOOPPPP! Kalian kenap sih? Gak malu sama Senjurou? Dan ya, aku gak mau ya dia tertoxic ke-barbar-an kalian!!

Both: Gomenasai...

Heran, begitulah kurasakan.

Ketika dirumah sakit kemarin, aku tak mendengar sepatahpun argumen yang mereka keluarkan.

Dan sekarang? Keduanya bagai kucing dan anjing yang selalu berhasrat menyerang satu sama lain.

"Nee (y/n)-nee... Aroma apa ini? *Sniff* enak sekali"

Ah ya, aku juga menciumnya... Aroma yang begitu enak...

"Saa... Mari makan siang bersama, kalian pasti lapar"

-----------

Kami berlima duduk dimeja makan dengan Kyoujurou dan Sanemi yang masih beradu pandang sementara Yoriko-san asyik menyuapi Senjurou yang duduk disebelahnya.

Yoriko: Aku tak menyangka setelah berpisah bertahun-tahun, kalian bisa bersama seperti ini lagi

Wait? Kenapa harus topik ini yang diangkat?

Kyoujurou: ya, aku sangat bersyukur kami bisa satu kelas disekolah.

Please berhenti membicarakan ini

Yoriko: wahh, kalian sekelas? Bagaimana denganmu shinazugawa-kun?

Sanemi: aku kaka kelasnya disekolah

Yoriko: *nod* sokka, sepertinya kalian sangat dekat ya?

Sanemi: * menatap menang Kyoujurou* ya begitulah, kami sering menghabiskan waktu bersama.

Yoriko: ahh aku jadi ingat ketika (y/n) masih kecil dan Kyoujurou sering sekali bermain kemari, kalian begitu lengket satu sama lain... Bagaikan adik dan kaka.

Kyoujurou: *balik tersenyum menang kepada Sanemi* iya, itu waktu yang sangat menyenangkan sekali.

Yoriko: Lalu, kenapa kalian tiba-tiba berpisah seperti itu?

Duarr sudah kuduga dia akan menanyakan hal ini

Aku hanya terdiam menatap Kyoujurou yang seperti memilih kata untuk menjawabnya.

"Ahh... Sen-kun, aku punya coklat dikamarku. Mari kita ambil!"

Kutarik lengan Senjurou yang selesai dengan makanannya kekamarku yang berada dilantai dua tanpa menghiraukan ketiga orang yang menatapku menghilang dibalik pintu.

-----

Daun pintu kututup bersama aku yang merosot dibelakangnya.

Kuyakin mataku sudah berkaca-kaca dan bulir bening yang kutahan siap meluncur kapan saja.

"Nee... (y/n)-nee, mana co--- (y/n)-nee kenapa? Apa kau sakit lagi?"

Telapak tangan kecil itu menyentuh kedua pipiku dengan wajah khawatirku.

Gomenne Sen-kun, aku malah memperlihatkan kerapuhanku didepanmu, aku memang sangat payah.

Kedua lengan kecil itu beralih memelukku yang tidak merespon perkataannya,

Terasa menenangkan, sesaat aku melihat senyuman kyoujurou kecil dimatanya.

Sosok laki-laki yang selalu menyinari hariku dulu.

Dan dengan arogannya kututup tirai dihidupku menghalangi cahaya miliknya untuk kembali menyinariku.

Ya... aku siap menanggung konsekuensinya, aku siap menghadapi badai kebencian darinya.

Tetapi tidak,

Setelah bertahun tahun lamanya, tirai itu terbakar.

Ya, terbakar oleh sinar mentari yang kembali mencoba masuk kedalam hidupku.

Tidak ada rasa dendam bahkan kebencian, sinarnya masih sehangat yang dulu dia pancarkan kepadaku.

Meskipun tahu aku akan terbakar dan lenyap suatu saat nanti, aku tak mau menyia-nyiakannya.

Sinar sang mentari yang sabar menunggu hingga tirai dihidupku terbakar dan  sinarnya kembali menerangiku kembali.

Tetapi, kembali menerima sinarmu tidak semudah yang aku bayangkan...

-------

Tbc....

[REVISI] Kimetsu No Yaiba | My Dear Sunshine | Kyoujurou X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang