"Ano, boleh ikut saya sebentar"
Seorang Dokter memanggil pria yang tertunduk lesu dibangku tunggu, didepan sebuah ruang rawat.
Wajah penuh bekas luka itu terangkat, mengangguk pelan dan mengikuti punggung dokter yang sudah berjalan didepannya.
---
Sanemi sudah berada ditempat bernuansa putih dan bau obat itu kurang lebih 30 menit, setelah dirinya mendapati (y/n) yang tiba-tiba kehilangan kesadarannya.
Dengan kepanikan yang melanda, pria bersurai putih itu menggendong (y/n) menuju rumah sakit.
Tanpa menghiraukan rintik hujan yang semakin menderas dan mengaburkan pandangannya.
Langkahnya terus dipacu menuju rumah sakit terdekat yang bisa ia capai.
----
"Mohon maaf bila ini merepotkan... Tapi bisakah anda memperhatikannya?"
Kedua pria itu kini tengah duduk berhadapan dengan sebuah meja menjadi pemisah.
Sanemi kembali mengangguk, wajahnya terlihat shock mendengar penuturan dokter mengenai kondisi (y/n).
"Aku hanya khawatir dengannya, dengan sikap cerobohnya itu dia sering lupa meminum obat bahkan makan...
Setelah Orang tuanya pergi meninggalkannya sendiri,
Hidupnya sungguh tidak teratur..."
Perlahan wajah sanemi menatap dokter didepannya dengan sedikit kesedihan terpampang.
Berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk mempercayai kata-kata dokter.
"Saya akan lebih memperhatikannya dari sekarang, memastikannya hidup dengan teratur"
Dokter paruh baya itu menatap dari balik kacamata nya dan tersenyum,
"tolong jangan memberitahunya bahwa saya memberitahumu mengenai ini"
---
Setelah percakapan selesai, Sanemi kembali menuju ruang rawat (y/n) dan terkejut,
Gadis bersurai coklat itu tidak ada...
Langkah kakinya kembali berputar, mencari keberadaan gadis keras kepala itu.
"Apa tidak bisa diam saja?
Susah sekali diatur,
Awas saja---"
Langkahnya terhenti.
Pemandangan didepannya menghentikan langkah dan omelannya.
Gadis yang ia cari-cari mengitari rumah sakit kini berdiri dihadapannya
Menatap birunya langit bersama beberapa burung merpati yang menghampirinya.
Perlahan surai coklat itu menoleh, manik birunya menangkap bayangan pria yang membawanya kerumah sakit ini.
"(y/n)! Kenapa kau ada disini?!"
Gadis dengan pakaian rumah sakit yang kebesaran itu masih menatap senpainya tanpa sepatah kata terlontar.
"Kondisimu masih belum stabil, disini dingin! Bagaimana bila kondisimu tambah parah?"
(y/n) menggembungkan pipinya, matanya memicing menatap Sanemi yang berjalan kearahnya.
(y/n): "Ini salahmu senpai!"
Sanemi: "eehh?"
(y/n): "Aku baik saja, kenapa kau membawaku kemari? Kau bisa membawaku kerumah saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] Kimetsu No Yaiba | My Dear Sunshine | Kyoujurou X Reader
FanfictionRank #1 in #Rengoku : 15/12/2019 Rank #1 in #Sanemi : 15/12/2019 Nee... Kyou-kun, apa kau masih ingat janji yang kita buat didekat sungai itu dulu? Kala mentari mulai tenggelam, kita menautkan jari kelingking kita saling mengikat perkataan itu dala...