"Jadi... Jawabanmu?"
Kyoujurou masih berlutut didepan (y/n) dengan tangannya yang menggenggam jemari lentik (y/n). Manik gold besar miliknya terlihat berbinar diterpa cahaya rembulan dan lampu yang berkelip disekitar.
Bibir kecil gadis idamannya masih tertutup rapat. Tenggelam dalam kegundahannya. Lama (y/n) menimang keputusannya, lalu gadis itu mengangguk pelan sebagai jawabannya.
Sebagian orang bertepuk tangan, sebagian lainnya hanya terdiam dengan mata memerah mereka. Ya, mereka adalah fans Kyoujurou yang tentu saja tak rela pangeran mereka akhirnya berpacaran dengan orang paling 'tidak' di sekolah mereka.
Begitupun dengan Sanemi, kedua matanya membulat sempurna. Dia tahu, (y/n) menyukai pria didepannya itu., Tapi... tetap saja, hatinya belum siap untuk menerima semua yang berlangsung didepannya itu.
Bagaikan serangan mendadak yang diluncurkan ke hatinya, tak ada pertahanan sebelumnya. Rasanya ia dapat mendengar hatinya yang jatuh dan pecah berkeping-keping.
'Apakah perjuanganku hanya cukup sampai disini?'
'Apakah, aku takkan bisa bersama denganmu lagi, (y/n)?'
'Apakah... ini akhirnya?'
Semua pemikiran itu terus saja berputar didalam kepalanya. Menatap (y/n) yang terlihat begitu bahagia dengan Kyoujurou membuat hatinya lebih sakit lagi.
'Apa... aku harus melakukan itu ?'
Batinnya berkecamuk dengan akal sehatnya, raut frustasi dapat dilihat diwajahnya. Tangan besarnya mengacak kasar surai putih miliknya.
'Bila memang hanya itu satu-satunya pilihan... baiklah'
Tangan besar miliknya merogoh kedalam saku celananya, dengan cepat menariknya. Sebuah pistol berwarna hitam dan mengarahkannya langsung pada Kyoujurou.
Dor!.. Kyaaaaaa
Satu tembakan tepat mengenai dada bidang pria bersurai mentari itu. Panik melanda pesta manis itu. Dengan banyaknya orang yang tengah bersuka ria, tentu saja tak ada yang sadar bila seseorang akan melepaskan sebuah tembakan, terlebih lagi semua tamu pesta adalah siswa sekolah.
(y/n) membeku ditempatnya menatap pria yang baru saja resmi menjadi kekasihnya kini terkulai lemas dengan darah yang mengalir deras dari dadanya.
"K... KYOU-KUUNNN!"
"Huahahahahahah.....!"
Tawa yang menggelegar keluar dari mulut seorang Sanemi. Namun, ada yang salah dengan dirinya. Perlahan... rambut putihnya berubah menjadi kemerahan dan dikulitnya perlahan muncul garis-garis berwarna biru. Bahkan muncul taring panjang diantara deretan giginya.
"Senpai... Iie, dare ga kisama wa?"
(y/n) menatap tajam makhluk yang berjalan memangkas jarak antara mereka."Aku sudah lelah berpura-pura! Setelah mendapatkanmu, darah langka... hanya tinggal memberikanmu kepada Muzan-sama dan misiku akan selesai. "
(y/n) begitu bingung... Darah langka? Muzan? Apa-apaan semua ini?!
"hahahahahaha... kau fikir semuanya telah selesai? Sekarang Masuyo-chan!!!!"
"Kori no kokyu, ichi no kata... Fuyu no kaze!"
Tiba-tiba seorang gadis berambut putih dengan baju hitam semacam seragam... mungkin dan haori putih bergradasi biru dan bercorak kepingan salju. Mengayunkan semacam katana secara cepat kearah pria berambut merah muda dan....
"Cut...! Cut...! Heehhh Akaza! Lu kan gaada di book ini! Dan, Masuyo-chan... kamu kan di book sebelah T_T "
Akemi muncul entah dari mana dengan Toa mesjid ditangan menghentikan adegan yang seharusnya tak terjadi itu. "Gomen Akemi-san, aku hanya mengikuti perkataan Kyoujurou-san" Masuyo menjawab dengan wajah datarnya yang khas.
"Kyou-kun?" Akemi menatap tajam Kyoujurou yang nyari kesempatan enak-enakan tidur di paha (y/n). "Ehee... Akemi-chan lupa? Sekarang kan..."
APRIL MOP!!!
Ehe... maaf ya Reader-tachi, ini bukan Update ^ ^. Hontouni gomennasai ne~ semoga kalian terhibur dengan cerita selingan yang absurd ini wkwk, dan jangan lupa mampir ke book Akemi satu lagi, "Shirayuki" don't forget to check it !! ^ ^. Ja... mata ne~
-yuuki Akemi 🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] Kimetsu No Yaiba | My Dear Sunshine | Kyoujurou X Reader
FanfictionRank #1 in #Rengoku : 15/12/2019 Rank #1 in #Sanemi : 15/12/2019 Nee... Kyou-kun, apa kau masih ingat janji yang kita buat didekat sungai itu dulu? Kala mentari mulai tenggelam, kita menautkan jari kelingking kita saling mengikat perkataan itu dala...