"Ada sebuah pernyataan yang dianggap lubang hitam disebagian pikiran manusia. Apa yang salah? Faktanya, manusia hanya mudah menyimpulkan pada apa yang dipercayainya. Manusia hanya tunduk pada apa yang ia percaya. Tetap akan begitu."
-HanJisung-
.
.
."Kalau tau kaya gini jadinya, gue ogah sekelompok sama dia." Jisung datang dan marah-marah sembari mengambil kopi milik Hyunjin. Sedang ketiganya hanya menatap heran sosok lelaki bermarga Han itu.
"Katanya kerja kelompok, kerja kelompok apaan kampret. Gue doang yang ngerjain. Nggak guna banget jadi manusia." lanjutnya kembali yang mungkin masih banyak ratusan kata yang siap ia lontarkan. Sebelum Hyunjin mengambil kopinya kembali dan Jisung menyeruputnya dengan gratis.
"Lo tau gak harga kopi ini berapa? Gak mau tau gue, ganti jadi dua." protes Hyunjin.
"Lah apa-apaan, orang gue cuman minum dikit. Lo mau jadi koruptor hah?!" Balas Jisung tidak terima. Sedangkan dua temannya yang lain, yaitu Seungmin hanya melirik malas dan kembali fokus pada novel yang di baca. Berbeda dengan Felix yang tampak serius memperhatikan dua temannya berdebat.
"Lah anjir, tetep ajah gua gak sudi minum bekas mulut lo ewhh...." Hyunjin kembali menyulut emosi Jisung.
"Heh biyawak, sebersih apasih mulut lo hah?"
"Lanjutkan bung, indahnya pertengakran ini." Felix berseru semangat. Hingga suara nyaringnya membuat tatapan pengunjung kafe melirik padanya.
"Ya pokoknya ganti kopi gue gamau tau." Hyunjin tetap memaksa.
"Dih, ogah! Tar gue ganti kopi warung yang sasetan dua." Balas Jisung tak kalah sengit sambil membuang muka kearah lain.
"Lo kok kaya api sih lama-lama, bikin gue kebakaran tau gak! Ganti kopi gue sekarang...!"
"Kalo gue gak mau gimana?" Jisung meledek.
"Ana buat gue." balas Hyunjin menyunggingkan senyumnya, yang jelas membuat Jisung langsung menoleh dan menatap horor pria berbibir tebal tersebut.
"Lo kira Ana barang, buat lo segala?! Pacar lo yang alay itu mau lo kemanain anjir hah?" protes Jisung yang membuat Hyunjin membuang muka saat Jisung membawa kata pacar disebut dalam pertikaiannya. Membawa ia pada ingatan tatkala bertengkar hanya karna masalah sepele beberapa waktu yang lalu.
"Lah lo siapanya? Kok emosi?"
"Apa?! Gue temennya ngapa emang?"
"Baru temen Man, belum ada bendera kuning kan?"
"Anjir, lo doain gue mati gitu?!"
"Adduh, jenius banget otak lo Sung. Makin sayang gue ama lo." Hyunjin tertawa, sementara Jisung sudah memerah wajahnya menahan emosi, lain lagi dengan Felix yang sudah menatap keduanya dengan membara.
"HYUNJINN...!" Bentak Seungmin tiba-tiba, pecah sudah kefokusannya dalam membaca rentetan aksara. Benar-benar, dua temannya itu membuat ia naik darah.
"Iya, apa sayang...?" Hyunjin tertawa, setelah berhasil membuat Seungmin diam-diam tersulut emosi.
"Kalian berdua itu bisa gak sih, tenang damai. Bacotan kalian itu gak berguna tau gak? Malah memperkeruh suasana. Ini tuh ditempat umum, kalian udah gede kok kaya masih anak TK." Seungmin menutup Novel tebalnya. Menatap dua temannya geram, lantaran sudah merampas hari baiknya dengan kecepatan kilat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Art The Universe- Han Jisung ✔
Teen FictionTinggalkan satu kenangan tentang mu dan kita -Unknown- Han Jisung × Park Ana [OC] -XF13Park- Art The Universe.