Rumah, Aku Pulang!

[02]

Setelah memakai sepatunya minhee bergegas menuju yujin yang sudah menunggu di depan gerbang rumahnya. Sambil menutup gerbang, 1 roti yang minhee bawa ia berikan kepada yujin dan 1 roti lainnya telah masuk ke mulut minhee. Dalam perjalanan menuju taman, ada saja yang menarik perhatian kedua anak berumur 10 tahun ini, seperti saat ini mereka sedang menyaksikan seekor kupu-kupu yang sedang berusaha mengeluarkan dirinya dari dalam kepompong. Minhee dan yujin tidak bergerak sedikit pun saat menyaksikan hal tersebut, hanya bola mata mereka yang berbinar bergerak mengikuti segala pergerakan kupu-kupu tersebut. Hingga akhirnya kupu-kupu tersebut mulai terbang dan minhee yujin berlari mengejar kupu-kupu tersebut yang tidak lama menghilang dari pandangan mereka.

Tak disangka kupu-kupu itu mengarahkan minhee dan yujin sampai ke tujuan awal mereka, yaitu tukang cilor serta jajanan lainnya. Mereka mulai memesan. Meskipun masih muda, minhee dan yujin adalah anak yang pintar, mereka bisa jajan dan menghitung pengeluaran mereka sendiri ketika jajan. mereka mencari bangku taman yang kosong dan mulai melahap jajanan mereka sampai akhirnya minhee mengganggu konsentrasi yujin yang sedang nikmat menyantap makanannya.

"tadi kupu-kupunya menghilang gitu aja, padahal kan kita udah nyemangatin dia buat berhasil lepas dari kepompongnya"

"hmmm" yujin masih melahap baso bakarnya

"kupu-kupu yang tadi tuh yang terindah yang pernah minhee liat"

"iya yujin juga baru liat yang secerah ituu"

"minhee kesal minhee gamau kehilangan, kupu-kupu tadi ninggalin minhee, minhee gasuka"

"ih minhee kita kan gaboleh melihara kupu-kupu, dia harusnya bebas di taman kayak gini"

"hmm, iyasih yaudah kupu-kupu boleh ninggalin minhee. Tapi orang-orang jangan. Yujin juga jangan"

"okee, berarti boleh ya tiap pagi yujin bangunin minhee"

"ENGGAAKKK, GA JADI DEH, PERGI AJA SANA"

Minhee pun berlari diikuti yujin yang ikut beranjak dari bangku taman itu. yujin mengejar minhee sambil memegang 2 kantong plastik, satu jajanannya dan satu lagi titipan kak hyewon.

Sampai di depan rumah minhee, yujin menyerahkan kantong jajanan kak hyewon kepada minhee karena yujin mau langsung pulang ke rumah dan beristirahat.

Ketika minhee masuk ke dalam rumah, abangnya yang saat itu sedang berada di depan tv seketika berdiri dan berlari kearah kamarnya sambil membawa sesuatu. Minhee menyadari hal itu, ia dengan cepat melempar kantong plastik jajanan hyewon ke sembarang arah kemudian berlari mengejar abangnya dan mulai berteriak,"PAPA, ABANG NGAMBIL MAINAN MINHEE LAGI TUH GABILANG-BILANG PAAHHHH".

Perkelahian tidak bisa dihindarkan saat itu, minhee mulai memukul abangnya dan jaemin pun tidak mau kalah ia mendorong minhee sehingga minhee terjatuh. Minhee pun mulai menangis, jaemin yang melihat minhee kesakitan pun menyesal dan mulai menangis juga. Papa dan bunda yang mendengar keributan tersebut memasuki kamar jaemin dan segera menenangkan kedua anaknya itu. Papa mengelus punggung minhee yang kesakitan dan menenangkan tangisan minhee begitupula bunda yang memeluk jaemin dengan lembut. Setelah mulai tenang dan saling memaafkan, mereka keluar dari kamar jaemin dan menuju ruang keluarga dimana kedua putri sulung keluarga kang sedang asyik menonton kartun kegemaran mereka sambil menyantap jajanan hyewon yang sedikit hancur karna terlempar oleh minhee tadi.

"Mina sama hyewon kok santai aja, adek sama abang berantem gini? kalau papa sama bunda ga ada di rumah jangan-jangan adeknya pada berantem didiemin aja?"

"engga kok kita engga" sanggah mina

"bohong pah, kakak sama kakak mah ga peduli" kata jaemin yang mulai menyulut api

"kalian jangan gitu ya, kalian kan saudara, harus saling jaga, jangan cuek sama saudara sendiri ya? Kalian harus akur sampe gede ya" kata bunda lembut

"siap *hormat*, tenyang, besa diadurr" tegas hyewon yang mulutnya yang penuh dengan baso bakarnya

Begitu mudahnya keluarga ini mengembalikan senyum dan tawanya sehingga seperti tidak ada masalah ataupun kekhawatiran yang berarti.