[14]

34 4 0
                                    


Minhee telah membuka matanya setelah beberapa jam ia tak sadarkan diri. ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi saat ini, tapi yang jelas ia sedang berada di rumah sakit. badannya sakit, beberapa bagian terasa kaku untuk digerakkan. tentu saja begitu ini pertama kalinya minhee berkelahi dan levelnya sudah sangat tinggi yaitu melawan preman sekolah. 

ia berusaha memahami situasi di sekitarnya, ketika memalingkan wajah ke sebelah kirinya ia melihat jaemin yang juga sedang terbaring disana dan belum sadarkan diri. ia coba memanggil abangnya itu,"bang... bang jaemin.." lirih minhee.

hyewon memasuki ruangan tersebut dan seketika menangis melihat salah satu adiknya sudah sadarkan diri. hyewon memeluk adiknya dengan hati-hati berusaha agar segala pergerakannya tidak menambah sakit yang diderita minhee. "kakak seneng kamu udah sadar min, kakak takut bangett. bentar ya kakak panggilin dokter sama kak mina dulu" minhee mengangguk.

dokter masuk ke ruangan dan segera memeriksa keadaan minhee, dia dokter yang sama dengan dokter yang sebelumnya menangani hyewon yaitu dokter yuta. dokter yuta mengatakan keadaan minhee sudah mulai stabil dan bisa segera membaik, dokter pun meninggalkan ruangan tersebut. mina yang sedari tadi berada di belakang dokter, segera memeluk minhee, ia tidak mengucapkan sepatah kata pun karena dia masih kaget dengan apa yang tejadi, ia berusaha sebisa mungkin untuk menahan air matanya agar tidak turun. ia mendengar tentang kedua adiknya yang dilarikan ke rumah sakit dari om seungyoun.

om seunyoun lah yang membawa jaemin, minhee, dan teman-temannya ke rumah sakit, sirine polisi yang terdengar adalah sirine yang dimiliki mobil om seungyoun dan dia telah memiliki izin untuk hal itu. om seungyoun bisa sampai di lokasi jaemin dan minhee berada karena diberi kabar oleh yujin. yujin, minju, lami, dongpyo, dan hyeongjun tidak pulang seperti yang diperintahkan minhee. mereka terlalu khawatir dengan keadaan teman-temannya sehingga mereka memutuskan memperhatikaan keadaan dari kejauhan. ketika keadaan semakin mendesak yujin berpikir mereka harus mencari pertolongan dari mana. beruntung ia terpikirkan om seungyoun dan menelepon sebelum polisi datang dan terlibat dalam permasalahan ini. ia mengambil nomor telepon om seungyoun dari handphone minhee tanpa sepengetahuan minhee.

renjun, jeno, eunsang, dan junho tidak mendapatkan luka yang begitu serius sehingga mereka tidak perlu dirawat di rumah sakit, berbeda dengan haechan yang juga harus dirawat bersama jaemin dan minhee. haechan tidak punya keluarga lain selain kakaknya, dan dari awal kakak haechan sudah datang ke rumah sakit bersama mina begitu mendengar kabar dari om seungyoun. ya, kakak haechan adalah mark sekaligus pacar mina. mark percaya apa yang dilakukan adiknya adalah sesuatu yang berdasar. sehingga mark menghargai keputusan haechan dan akan selalu berada disisinya apapun yang terjadi. mark percaya haechan kuat seperti mina yang percaya jaemin dan minhee akan baik-baik saja.




mina dan hyewon meminta maaf kepada orang tua renjun, jeno eunsang, dan junho atas kekacauan yang terjadi.

"ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian, mohon maaf atas apa yang telah terjadi dengan anak-anaknya, karena keluarga kami anak-anak bapak dan ibu jadi ikut menderita, maafkan kami, kami sangat menyesal" tutur mina.

"tidak nak, mereka melakukan ini semua bukan karena mereka mencari masalah, mereka hanya ingin menolong dan menjaga teman mereka, ibu sudah bersyukur kalau renjun serta yang lainnya baik-baik saja, hanya perlu pemulihan sebentar mereka akan sehat kembali" balas mama renjun lembut.

"iya nak, jangan salahkan diri kalian berlebihan, kalian sudah melewati banyak hal sampai hari ini, kalian jaga dan rawat adik-adik kalian sampai sembuh. saya kenal jaemin dan minhee, mereka anak yang baik dan kuat, saya senang jeno dan eunsang punya teman seperti mereka" tambah ayah jeno.

"kalau ada yang kalian butuhkan jangan sungkan meminta bantuan kami ya nak" lanjut ibu junho.

mina dan hyewon sangat bersyukur mendengar hal tersebut, mereka sadar bahwa mereka sebenarnya dikelilingi oleh orang-orang baik.





kim wooseok selaku perwakilan sekolah sekaligus wali kelas minhee mendatangi rumah sakit untuk menjenguk anak didiknya itu. ketika sampai kamar yang dituju, hanya ada yujin yang sedang menjaga kamar minhee dan jaemin. hyewon dan mina harus mengurus masalah administrasi rumah sakit karena om seungyoun tiba-tiba harus kembali mengurusi urusan perusahaan. guru kim mengetahui berita ini karena seungyoun menelepon pihak sekolah tentang apa yang telah dialami oleh beberapa anak muridnya. menurut om seungyoun sekolah harus mengetahui hal ini agar hal serupa tidak terjadi lagi.

guru kim pun harus memastikan apa yang sebenarnya terjadi. yujin berniat memanggil mina atau hyewon namun keduanya telah kembali ke kamar rawat tersebut. mereka menceritakan apa yang telah terjadi kepada guru kim, mulai dari cerita jaemin yang dibenci oleh baejin, kemudian baejin yang suka memprovokasi jaemin, hingga baejin yang mulai mengganggu minhee. yujin yang terus berada di samping bangsal minhee tidak terlalu memperhatikan pembicaraan mina hyewon dan guru kim, ia hanya terfokus pada minhee yang sedari tadi sekuat tenaga menelan makanannya dan terkadang terlihat tidak nyaman dengan posisi duduknya. memang begitu ya kalau sakit, makan pun terasa malas dan melelahkan.

"jin jangan liatin gue terus, perhatiin bang jaemin juga napa siapa tau dia sadar" kata minhee.

"iya, sekali-kali, belum sadar sih itu.. eh bentar sadar.. KAK! BANG JAEMIN SADAR"

mina, hyewon, dan guru kim terkejut. "gue panggil dokter yuta ya" mina langsung pergi ke ruangan dokter.





dokter memeriksa jaemin dan nampak jaemin masih sangat lemah sehingga tetap harus dipantau. mina dan hyewon sangat senang akhirnya jaemin tersadar. lagi-lagi mereka menangis, melihat kakaknya menangis minhee semakin merasa bersalah, seharusnya ia tidak membuat kakak cantiknya mengeluarkan airmata lagi, seharusnya ia tidak membiarkan jaemin menanggung beban apapun sendirian, ia menyesal, badannya mulai bergetar dan yujin menyadarinya. yujin menggenggam tangan minhee kuat sambil menggelengkan kepalanya. minhee tau hanya dengan sekali isyarat saja. maksud yujin, minhee harus kuat dan tidak boleh buat kakak-kakaknya semakin khawatir. kira-kira itu telepati yang yujin kirim pada minhee, dan minhee sukses menerimanya sehingga membuat minhee bertekad untuk sembuh lebih cepat.



Rumah, Aku Pulang!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang