Hari ini hari minggu, seperti biasa mina pamit kepada adik-adiknya untuk pergi melakukan projek kampus bersama teman-temannya. namun tidak seperti biasanya ini ia berangkat lebih pagi kali ini. sebenarnya hyewon bingung, kenapa projek kampus mina selalu dilakukan di hari minggu sedangkan minggu seharusnya jadi waktu beristirahat atau bersenang-senang setelah kepenatan selama 6 hari sebelumnya.
mina berangkat 1 jam lebih awal, namun dirinya melewati jalan yang berbeda. ia berencana untuk mengunjungi makam orang tuanya terlebih dahulu. sesampainya disana, selama 5 menit mina hanya terdiam, lalu kemudian ia mulai mengeluarkan suaranya.
"hai pah, bun, udah lama ya. maaf mina jarang nengokin kalian. kabar mina sama adik-adik baik, iya minhee jaemin abis babak belur sih tapi sebentar lagi juga sembuh, jagoan-jagoan kalian tuh kan pasti kuat. hyewon juga masakannya makin enak, kuliah dia juga lancar, dia senang disana, selain karena itu passion dia, temen-temennya juga asik katanya. mereka udah pada dewasa pah bun, kayaknya mina doing yang belum nunjukin perkembangan mina. mina masih egois, mina masih kekanak-kanakkan.." mina mulai menangis.
"mina harusnya memikirkan masa depan adik-adik mina kan ya pah? masa depan perusahan juga bergantung sama mina ya kan bun? tapi gatau, mina kayak gabisa ngelanjutin kuliah mina ini.... *hiks*" lanjut mina.
"dosen mina pernah bilang kalau mina cuma bagus teorinya aja, dan mina gapernah menjiwai betul-betul ilmu bisnis, bahkan beliau bilang nanti kedepannya mina ga akan bisa berhasil menjalankan perusahaan.. mina juga ga berani cerita ke om seungyoun. dan pah bun, tau apa yang lebih buruk? mina nemuin passion mina dan itu jauh dari konteks bisnis, belum tentu berhasil dan kebanyakan orang ngeremehin mina. papa dan bunda tau? mina selama ini ikut club dance bareng mark, mina suka nari, dan saat ini lagi ngelatih nyanyiannya, sebenarnya ide gila kan pah kalau tiba-tiba mina bilang mau jadi idol?"
"engga kok kak, itu keren" mina dikagetkan oleh suara jaemin yang beberapa waktu lalu sudah berada di belakangnya.
"jae kok lo disini? lo kan masih.."
"udah sembuh gue, gue ngikutin lo kak" potong jaemin.
"hah? aaa..eumm... apapun yang lo denger itu semua salah kok, ga masuk akal banget jadi lo gausah terlalu mikirin ya"sanggah mina.
"apasih kak, gue tau semua tentang lo, termasuk pas lo lagi boong gini, yang ga gue tau itu apa yang sebenernya lo inginin. lo selalu bilang ke gue, kak hyewon, dan minhee buat ngelakuin apa yang kita mau. tapi lo? ngebuang gitu aja impian lo?" jaemin kesal dengan tingkah kakak tertuanya itu.
"gue udah tau, kemarin haechan cerita soal bang mark yang ikut club dance. terus gue penasaran soal lo kak yang jelas kakak gue sendiri tapi gue gatau apa-apa soal kesibukkan lo, jadi gue nanya-nanya bang mark. minggu depan ada audisi kan di salah satu agensi besar itu? lo harus ikutan kak, gue yakin lo bisa, gaperlu lo raguin lagi lo tinggal minta saran dan izin sama kak hyewon dan minhee. meskipun jelas mereka pasti ngizinin lo" panjang lebar jaemin meyakini.
"tapi perusahaan?" tanya mina begitu putus asa.
jaemin yang sedari tadi duduk di samping makam orang tuanya bersebrangan dengan mina langsung berdiri dan sedetik dua detik tiga detik menatap langit cerah hari itu. "gue yang lanjutin, lo ga tau kan kalau gue tertarik banget buat ngelanjutin usaha papa sama bunda. tapi ya paling gue bilang ke om seungyoun buat nunggu lebih lama" jelas jaemin enteng sambil tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya.
"lo gak kepaksa kan?" mina ragu.
"kan barusan gue bilang gue emang tertarik, dan itu yang biasa orang-orang milenial bilang 'passion'" jawab jaemin sedikit sok tau. mina pun segera memeluk erat adiknya yang tanpa ia ketahui menahan sedikit nyeri karena lukanya belum 100% sembuh. jaemin hanya tersenyum tulus akan hal itu.
jaemin mengantarkan mina sampai ke club dancenya itu, awalnya jaemin berniat langsung pulang namun mark mengajaknya untuk masuk. jaemin pun dengan senang hati masuk ke dalam gedung tersebut dan melihat bagaimana kakak dan teman-temannya berlatih. jaemin sangat takjub dengan apa yang baru saja ia lihat, kakaknya sangat lentur dan garis tariannya begitu tepat. jaemin bertepuk tangan sangat bersemangat.
"wah kak! lo! keren!!!!" kata jaemin sambil mengacungkan jempolnya.
"biasa aja bang, rese deh haha" akhirnya mina tertawa karena tingkah adiknya itu.
namun jaemin tidak bisa berlama-lama disana, ia harus pamit pulangduluan karena minhee meneleponnya. teman-temannya datang menjenguk jaemin kerumah membuat jaemin segera bergegas pulang. sebenarnya tidak hanya teman-temanjaemin tapi teman-teman dekat minhee juga datang rombongan ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah, Aku Pulang!
FanfictionKemana lagi kamu akan pulang, jika bukan ke tempat dimana kamu dapat melihat orang-orang yang kamu sayangi? Rumah. Yaitu, tempat Mina menenangkan diri dari ke-toxic-an dunia, tempat Hyewon bereksperimen makanan apalagi yang akan ia buat, tempat Jaem...