[11]

33 3 0
                                    

Dua minggu minhee merasakan menjadi anak SMA ia sudah dibebani dengan tugas-tugas yang menumpuk. Belum lagi ia mengikuti ekskul basket di sekolahnya, membuat fisiknya sering kecapekan. Tapi karena itu adalah hal-hal yang ingin ia lakukan maka ia menikmatinya.


pada suatu hari saat jam istirahat, minhee bersama yujin, lami, minju, dongpyo, dan hyeongjun pergi ke kantin dan mulai memesan makanan mereka. setelah mereka duduk di meja kantin yang kosong, datang junho dan eunsang yang merupakan teman minhee dari SMP juga namun sekarang mereka berada di kelas yang berbeda. tiap jam istirahat hal ini sering terjadi karena junho dan eunsang merasa lebih nyaman bermain dengan minhee dan kawan-kawan. dan entah bagaimana mereka jadi teman nongkrong bareng baik di sekolah ataupun di luar sekolah. dongpyo membuka pembicaraan:

"min gue kok jarang liat bang jaemin? pas smp biasanya suka nyamperin lo"

"sama temen-temennya kali ah, kan ada bang renjun, bang jeno, sama bang haechan" balas minhee.

"iyasih.......*BYUUUR*" es jeruk kini membasahi sebagian kemeja minhee. minhee pun langsung berdiri dan menatap orang yang sengaja menumpahkan es jeruk kepada dirinya itu. iya, jelas sekali orang itu dengan sengaja menumpahkan minumannya.

"kak apa-apaan nih?" kesal minhee, ia sadar orang yang ia hadapi saat ini adalah kakak kelas yang sama yang menghalangi jalan minhee ketika hari pertama masuk sekolah.

"santai bro, ga sengaja gue tadi tangan gue kepeleset" jawab laki-laki itu sambil menatap minhee remeh.

"mana ada sih, pasti sengaja kan?" minhee semakin marah.

"kok ngegas sih, kan udah gue bilang ga sengaja, nyari gara-gara lo sama gue?" lelaki itupun mendorong minhee hingga membentur meja tempatnya makan tadi.

"anjir gue ga suka ya sama lo, keluarga lo, kehidupan lo, gue benci" sambung lelaki itu lagi, setelah menyelesaikan kata-katanya ia dan teman-temannya pergi keluar kantin.

yujin memberikan sapu tangannya kepada minhee agar ia bisa mengelap lehernya yang lengket karena es jeruk. beruntung junho punya kemeja lebih di lokernya sehingga bisa ia pinjamkan kepada minhee.




ketika di kelas dongpyo berbisik kepada minhee.

"min gue tau tuh kakak kelas rese, namanya bae jinyoung, biasa dipanggil baejin. dia tuh rival banget sama abang lo, dia benci banget sama abang lo karena abang lo punya segalanya jadi kayaknya dia benci sama lo karena tau lo adeknya bang jaemin" jelas dongpyo.

"anjir? gara-gara itu doang?" suara minhee menggelegar di seluruh kelas membuat gurunya kim wooseok pun menoleh.

"kang minhee kalau gamau ikut pelajaran saya, keluar saja"

"maaf pak, ga akan saya ulangin"

teman-temannya yang memperhatikan hal itu hanya terkekeh.



sesampainya di rumah, ia melihat jaemin yang sedang berjalan menuju kulkas untuk mengambil air dingin. minhee melewatinya karena ingin langsung masuk kamar, namun mata jaemin begitu jeli karena melihat nametag seragam minhee yang bukan miliknya.

"kok baju junho?"

"ehehe iya bang tadi kena kuah baso si hyeongjun tuh ceroboh banget anaknya, jadi pinjem yang junho kebetulan bawa cadangan" kata minhee berbohong.

"oh"

minhee bingung kepada dirinya sendiri mengapa ia harus berbohong soal hal yang terjadi di kantin tadi, apalagi sebenarnya ia sudah jarang berbicara dengan abangnya ataupun kakaknya yang lain apalagi kalau topiknya soal mengadu perihal hal kecil seperti ini, akan canggung nantinya meskipun memang sudah canggung,



keesokan harinya ketika sampai di sekolah jaemin mendapati teman sebangkunya lee jeno sudah datang. jeno membuka topik pembicaraan.

"jaem hari ini mood lo bagus?"

"hmm" jaemin berdehem mengiyakan.

"aaa liat respon lo kayak gitu berarti lo gatau"

"hah? gimana?" jaemin merasa aneh dengan kata-kata jeno.

"kemaren adek gue si eunsang cerita, baejin nyari gara-gara sama minhee, dia sengaja numpahin es jeruk ke minhee yang lagi tenang-tenangnya makan"

"ANJIRR BOONG DONG MINHEE KEMAREN BILANG KETUMPAHAN KUAH BASO HYEONGJUN" tampak sekali emosi di wajah jaemin.

"lo jangan langsung emosi, ini udah mau masuk jaem, ahelah"

"oke lo ngelarang gue karena ini udah mau masuk, tapi nanti istirahat jangan halangin gue"

bel pun berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai.



ketika istirahat siang, jaemin langsung berlari dari kelasnya 12-1 menuju 12-5, kelas baejin dan kawan-kawannya.

"WOY BAE JINYOUNG, SINI LO" teriak jaemin dari depan kelas.

"kangen lo sama gue?" balas baejin.

"gausah sok akrab lo, ngapain nyari gara-gara sama adek gue hah?" jaemin mendorong badan baejin keras.

amarahnya langsung memuncak, baejin pun melayangkan pukulannya mengenai pipi jaemin. mereka berkelahi dengan sengitnya hingga tidak diketahui siapa yang akan menang. kebetulan lami lewat koridor kelas tersebut karena baru saja dari ruang guru karna harus mengumpulkan tugas teman-teman sekelasnya. melihat keributan itu dan sadar bahwa jaemin berada di dalamnya, lami menerobos keramaian kakak kelasnya itu dan mencoba melerai jaemin dan baejin. 

"kak jaemin udah kak" jaemin pun melepaskan kerah baejin yang sudah sangat berantakan itu. "awas lo macem-macem sama adek gue lagi, abis lo" ancam jaemin.

beruntung pertikaian itu selesai sebelum ada yang melaporkannya ke ruang guru. untuk siswa kelas 12 pertengkaran antara jaemin dan baejin itu sudah biasa dan tidak ada yang berani mengganggunya makanya tidak ada yang berani melaporkan pada guru selama tidak ada pertumpahan darah yang berlebihan.

jeno menghampiri jaemin yang sedang diobati oleh lami di uks, beruntung hanya luka ringan.

"gila lo bener-bener, kapan mau berhenti sih?" 

"makasih jen udah ngasih tau"

"anjir gue ngasih tau itu bukan berarti gue mau liat lo babak belur gara-gara baejin"

"kenyataannya gue ga babak belur kan? masih ganteng gini" se-dna kan kayak minhee.

"yaampun adik kakak sama aja pedenya tinggi" lami menimpali.

"lo kenal adek gue?" jaemin bingung.

"pertanyaannya lo inget gue dulu gak? Ini gue ngobatin lo gini jangan-jangan ngiranya gue anak pmr lagi kak?" balas lami.

"inget gue, lami kan? adek kelas cerewet jaman gue les dulu mana mungkin gue lupa"

"oh inget ternyata. gue sekelas sama minhee kak, gue juga suka nongkrong bareng minhee sama temen-temennya kalo ke kantin"

"berarti lo tau dong gue ngamuk tadi kenapa?"

"oh itu? gara-gara kak baejin numpahin es jeruk bukan?"

"ah cepet paham lo ternyata"

"tapi kan gamesti sampe baku hantam kayak tadi kak"

"kalian ga ngerti aja"

Jeno hanya terdiam melihatjaemin, begitupula lami. 



duh tiba-tiba panjang haha, happy reading dah.

Rumah, Aku Pulang!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang