[09]

45 4 0
                                    

Mina dan mark masih berbincang di teras depan rumah dan hyewon telah kembali ke kamarnya dan memilih makan nasi goreng pembelian jaemin tadi di kamar dengan ditemani jaemin. minhee masih diam di ruang keluarga sampai akhirnya mina masuk ke dalam rumah dengan mata yang sembab.


minhee tertegun melihat wajah kakaknya yang kusut, ia tahu kejadian mengerikan itu baru terjadi kemarin dan memang tidak akan secepat itu untuk melupakannya, tapi rasanya kak mina jauh lebih sedih hari ini setelah bertemu kak mark, seperti mina menahan kesedihannya di depan adik-adiknya. sesaat minhee merasa buruk dan sadar bahwa mina tidak pernah terbuka kepada keluarganya terutama adik-adiknya. namun disisi lain, minhee lega karena kakaknya bisa membagikan perasaannya walau pada orang lain. apa yang mina rasakan sesungguhnya pasti berat karena dia anak tertua dan mina bisa mengeluarkan segala keluh kesah dan rasa sakitnya itu kepada mark.

"eh belum tidur dek?" sadar mina ketika berpapasan dengan minhee di ruang keluarga.

"belum ini mau. oiya kak, kalau ada yang mengganjal di hati atau pikiran kakak jangan sungkan ya buat berbagi ke gue, bang jaemin, sama kak hyewon, gue tau mungkin kita masih bocah di mata kakak tapi kita bisa dewasa bareng-bareng kak, ngelanjutin kehidupan kita ke depannya bareng-bareng" jelas minhee.

Mina terdiam

"udah gue mau ngomong gitu aja. selamat bobo kakakku" minhee langsung meluncur menuju kamarnya.

mina kembali mengalirkan air matanya sembari tersenyum,"adek gue udah gede ternyata".





2016

Sudah satu tahun kang bersaudara lewati tanpa kehadiran orang tuanya. selama ini pula pengacara cho yang mengurus keperluan mereka. kang bersaudara sangat akrab dengan pengacara cho dan menganggap ia seperti om mereka sendiri. kondisi perusahaan keluarga kang juga sudah mulai stabil, namun perusahan tetap membutuhkan seseorang untuk melanjutkan bisnis ini. selama ini pimpinan perusahaan masih dipegang oleh lee taeyong dan kim doyoung. tidak ada diantara mereka yang ingin mengambil alih perusahaan karena mereka sangat menghormati tuan dan nyonya kang sehingga keputusan dalam surat wasiat itu pun sangat mereka hargai.


kini mina sudah berada pada tahun terakhirnya di SMA, saatnya ia untuk memilih universitas serta jurusan tempat ia akan mengemban ilmu selama 4 tahun ke depan. mina sangat pintar, ia selalu masuk ke dalam posisi 3 besar di sekolahnya. jadi apapun jurusan yang dipilih mina tidak akan jadi masalah baginya. selama seminggu ini mina selalu pulang terlambat ke rumah, alasannya ke perpustakaan. tapi sebenarnya mina berjalan-jalan, dari sekolah menuju makam orang tuanya, kemudian ke taman, sesekali mengunjungi perpustakaan, kembali lagi ke taman lalu ke mini market dekat rumah baru pulang ke rumah. Ia merenungi masa depannya dan ia tidak boleh salah mengambil jalan. hingga akhirnya mina dengan yakin memutuskan akan mengambil jurusan ekonomi di salah satu univ terbaik.

malam yang tenang seperti malam lainnya. jaemin pulang dan memasuki rumahnya dengan sedikit terburu-buru melewati ketiga saudaranya yang sibuk dengan kegiatan masing-masing di ruang keluarga. Namun mata mina begitu tajam karena melihat ada sesuatu yang aneh pada wajah jaemin.

"jae, pipi lo kenapa?" tanya mina.

"apaan?" jaemin menoleh.

"pipilo berdarah ini, lo abis ngapain?" seru mina sambil memegang dagu jaemin

"lo mikirnya apa emang kak? Menurut lo aja deh, udah gue cape mau ke kamar" jawab jaemin ketus.

"jaemin, hei dengerin kakak dulu dong" mina masih berusaha memanggil jaemin.

"bang jae gapapa kan kak?" tanya minhee penasaran.

"udah gausah khawatir, biar nanti gue masuk ngomong baik-baik sama dia"

mina pun masuk ke kamar jaemin dengan membawa perlengkapan p3k. jaemin terbaring di kasurnya masih lengkap dengan seragamnya.

"gue ga akan ngomong apa-apa, ga maksa buat lo cerita, tapi gue mau obatin luka lo dan lo ga boleh protes" tegas mina.

jaemin menengok malas danmenegakkan badannya membiarkan mina mengoleskan obat pada luka-lukanya. minahampir selesai namun tidak ada percakapan apapun diantara keduanya. minamembereskan perlengkapan p3k nya itu dan berjalan menuju pintu kamar jaeminuntuk keluar sampai jaemin memanggilnya,"kak gue ga nyari masalah kok" 

"iya guetau kok" jawab mina lembut.

Rumah, Aku Pulang!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang