Problem

1.4K 205 52
                                    

Just my imagination.

Don't Judge.
Leave this work if you don't like.
Don't copas.

👨👶

Suasana dorm X1 hari ini tidak seperti biasanya. Canda tawa dan riuh picuh yang biasa terdengar, tak dapat dirasakan. Manajer hyung serta member semua X1 tengah duduk berjajar dengan ekspresi sedih.

"Maafkan hyung, hyung juga baru tau kabar ini"

Sebenarnya, ia ingin menutupi kabar yang baru ia dapat. Tapi, ia tidak setega itu menyembunyikan fakta kepada anak-anak yang ia urus.

"Ini bukan salahmu hyung, ini sudah menjadi pilihan kami untuk mengikuti acara survival ini. Apapun yang terjadi, kami akan menerimannya hyung"

Seungwoo mencoba untuk tetap tegar, walaupun dalam hati tak seperti itu. Setelah mendengar berita tak adanya ikatan kontrak diantara mereka, Seungwoo, Seungyoun, Wooseok, bahkan Hangyul yang terkenal dengan coolnya, sangat merasakan kekecewaan yang mendalam.

Mengapa? Mereka seakan tak diakui oleh industri hiburan, tak ada tawaran CF, tawaran variety dan reality show pun tak sebanyak senior mereka Wanna One.

Sebenarnya Seungwoo sudah merasakan kejanggalan hal tersebut, kenapa kehadiran mereka seperti tak disambut baik?

"Besok kalian akan terbang ke Thailand untuk schedule kalian disana, hyung minta jangan ada yang mengucapkan sepatah katapun jika ada wartawan yang bertanya. Ini demi kebaikan kalian, dan tolong tetap tersenyum seperti biasa"

Tidak. Ini kejam. Bagaimana bisa disaat mereka menghadapi masalah seperti ini tetap diminta untuk tersenyum?

Sekuat-kuatnya mereka menahan tangis, nyatanya tak bisa dipungkiri. Hyungjun adalah orang pertama yang meluapkan emosinya. Ia menangis mengingat perjuangannya dulu di acara tersebut hingga akhirnya ia bisa debut sebagai member X1.

Dongpyo yang tadinya masih kuat menahan tangis, akhirnya ikut menangis pilu mendengar tangis Hyungjun. Ia juga pernah merasakan sulitnya menjadi trainee pada masa itu.

'Kenapa dunia ini kejam? WAEEE?' Dongpyo menjerit dalam hati.

"Hyung tau ini berat, tapi kalian harus tetap kuat. Bagaimana dengan OneIt jika kalian sendiri tidak kuat?"

Manajer hyung memeluk semua member secara bersamaan. Mereka pun berpelukan berharap dengan adanya pelukan itu, perasaan kecewa mereka sedikit terobati.

"Sudah.. hapus air mata kalian dan kompres dengan es agar besok tidak terlihat bengkak"

"Apa hyung akan pergi sekarang?"

Dohyun adalah satu-satunya member yang menyuarakan pemikiran semua member X1. Semua member menatap manajer hyung penuh harap. Manajer hyung melepaskan pelukan mereka pertama. Ia tidak ingin anak-anaknya semakin larut dalam kesedihan. Ia pun memutuskan untuk menginap di dorm untuk pertama kalinya. Biarlah kali ini ia bersama mereka. Ia rasa, saat ini mereka butuh sandaran.

"Hyung akan menginap malam ini. Kalian bersiap-siaplah untuk tidur"

"Hyung bisa tidur di kamarku jika hyung mau" ucap Seungwoo.

"Terima kasih Seungwoo tapi sepertinya hyung tidak akan tidur karena masih ada yang harus diurus untuk keberangkatan kalian besok. Hyung disini saja"

"Biar aku temani hyung"

"Tidak Seungwoo tidurlah hyung tidak ingin kamu kurang tidur. Sudah sana, jangan lupa kompres matamu. Hyung sampai takut melihatnya haha"

Seungwoo menyentuh matanya, memang benar matanya itu terasa bengkak. Ia pun tersenyum getir mendengar tawa sang manajer yang terkesan memaksakan.

[REVISI] Like Father and Son [Han Seung Woo - Son Dong Pyo] PRODUCE X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang