Hangout with ... (2)

931 153 36
                                    

Just my imagination.
Don't Judge.
Leave this work if you don't like.
Don't copas.

👨👶

Seungwoo dan Dongpyo terus berjalan hingga mereka menemukan siluet seseorang yang sangat mereka kenal.

“Hyung!” Seungwoo berteriak memanggil orang tersebut.

“Yaa Seungwoo Dongpyo kemarilah”

“Dongwook hyung~” Dongpyo berlari menghampiri Lee Dongwook dan memberinya sebuah pelukan.

“Hyung sudah lama?”

“Tidak, aku baru sampai tadi”

Dongpyo menganggukkan kepalanya. Kemudian ia melihat daddynya memberi pelukan kepada Dongwook hyung.

Mereka pun duduk di sebuah café dan memilih untuk duduk di samping tempat yang agak dalam agar terkesan privasi.

“Pesanlah biar aku yang traktir” ucap Dongwook.

“Tidak hyung, dulu saat kita masih pelatihan hyung selalu mentraktir. Giliran aku sekarang”

Dongwook tertawa mendengar ucapan Seungwoo. Namun akhirnya mengiyakan karena ia ingin menghargai perlakuan Seungwoo padanya. Bukan karena ingin ditraktir.

Mereka pun memanggil salah satu pelayan dan memesan beberapa menu.

“Oh iya, maaf hyung tidak sempat menghubungi kalian karena akhir-akhir ini hyung sangat sibuk. Tapi.. hyung mendengar tentang masalah kalian”

Dongwook menatap Seungwoo dan Dongpyo bergantian. Jujur, ia sangat sedih saat mendengar hal tersebut. Tidak taukah kalian diluar sana? Seberapa keras mereka sudah berlatih?

Seungwoo menoleh pada Dongpyo dan terkejut saat mendapati perubahan air muka anak itu. Ia dengan sigap mengeluarkan beberapa won dari dalam dompetnya dan memberikannya pada Dongpyo.

“Pergilah keluar, bukannya tadi kamu sangat ingin membeli gula-gula?”

Dongpyo menatap daddynya sejenak. Ia merasa berterimakasih karena daddynya sangat cepat membaca situasi. Ia memang tidak ingin mendengar pembahasan itu lagi. Tanpa basa-basi, Dongpyo pun mengambil uang tersebut dan segera pergi keluar.

Dongwook yang melihat itu segera paham. Ia bukan orang bodoh yang tidak dapat membaca situasi. Ia adalah seorang actor yang sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Dongwook pun menatap Seungwoo dengan perasaan bersalah.

“Tidak usah melihatku seperti itu hyung.. Aku baik-baik saja” Seungwoo terkekeh diakhir untuk menandakan bahwa ia baik-baik saja.

“Aku merasa sangat sedih setelah mendengar berita tentang kalian. Bagaimana bisa kalian mendapat perlakuan tidak adil seperti itu? Aku tidak habis pikir”

“Menjadi idol itu memang sulit hyung.. Tapii kita sudah memilih jalan ini, dan mau tidak mau kita harus menanggung konsekuensinya bukan?”

Dongwook kagum dengan kedewasaan jalan pikir Seungwoo. Pantas saja ia menjadi seorang leader. Dongwook memang bukanlah orang yang berkecimpung di dunia peridolan. Tapi sejak pertama ia melihat Seungwoo di acara pelatihan tersebut. Entah kenapa ia merasakan aura seorang pemimpin dari Seungwoo.

“Jika aku ada diposisimu. Mungkin aku tidak akan bisa sekuat dirimu Seungwoo”

Seungwoo tersenyum mendengar pujian dari Dongwook. Ia pun menanggapinya dengan sebuah candaan.

“Jika aku berada diposisi hyung. Aku akan sangat senang memiliki karir yang cemerlang dan wajah yang tampan”

Mereka pun tertawa bersama setelahnya.

[REVISI] Like Father and Son [Han Seung Woo - Son Dong Pyo] PRODUCE X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang