[TAHAP REVISI NGGAK DI UNPUB JADI MAKLUM KALO PAS BACA ENTAR TULISANNYA NAIK LAGI]
Menikah dengan orang asing? Terdengar aneh memang, tapi itulah yang di alami Sohyun. Gadis itu menikah dengan orang yang belum ia kenal, bahkan bertemu saja tidak per...
Sohyun keluar dari taxi bersama Jungwoon, ia baru saja menjemput putranya itu di sekolahnya. Setelah membayar ongkos taxi, Sohyun mengajak Jungwoon untuk masuk ke rumahnya.
"Loh, kenapa pintunya terbuka?" Gumam Sohyun heran, karena seingatnya ia sudah menutup pintunya sebelum pergi tadi.
"Mungkin Mommy lupa menguncinya lagi, apa jangan-jangan ada maling di rumah kita?" Sahut Jungwoon dengan wajah cemasnya.
Sohyun menaikkan kedua alisnya, matanya melebar. Maling? Tapi bisa saja mengingat pintu rumahnya dalam keadaan terbuka, memang apa sih yang di incar maling itu di rumah barunya yang masih kosong ini?
"Ayo kita masuk, Jungwoon. Kau tetap di belakang Mommy, takut-takut nanti maling itu membawa senjata." Ajak Sohyun.
Jungwoon mengangguk lalu bersembunyi di belakang tubuh mungil Ibunya, mereka berdua lalu masuk ke dalam rumah dengan mengendap-endap.
Klontang.
Sohyun terkejut saat mendengar suara ribut dari arah dapurnya, gadis itu berlari kecil menuju dapur sambil mengangkat tas jinjingnya-----menjadi senjata dadakan. Tepat saat sampai di dapur, ia melihat ada seorang pria tengah berjongkok di lantai dapur mengambil sesuatu.
Buk!
Buk!
Buk!
"Siapa kau! Sedang apa di rumahku, ha?!"
Tanpa aba-aba Sohyun langsung memukuli pria itu dengan tas jinjingnya, sementara pria itu terus mengaduh dan mencoba melindungi diri dengan kedua tangannya.
"Ayo pukul terus, Mommy!" Kata Jungwoon menyemangati Ibunya.
"Hei-hei, ini aku Jungkook."
"Mwo?"
Sohyun berhenti memukuli pria itu, mulutnya sedikit terbuka kala melihat wajah si pria yang memang ternyata Jungkook.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook menggaruk pipinya, "Tadinya aku ingin membuat kejutan dengan memasak untukmu, tapi malah keburu kau pulang."
