"Diahh.. masihh.. ngejar.. huhh.. bal! Gimana nihh!" ucap Nafiza ngosngosan
"Yahh... gituhh.. lari aja dahh" balas Iqbal tak kalah ngosngosan
"Woy berenti gak?!" teriak salah satu dari pria yang mengejar mereka
Tibalah Iqbal dan Nafiza di perempatan jalan. Iqbal yang memimpin, jadi Nafiza ikut saja ketika Iqbal berbelok ke kiri. Tentu saja hal itu masih bisa dilihat oleh orang orang yang mengejar mereka yang berjarak agak jauh
"Aww"
Nafiza tak sengaja menabrak punggung Iqbal yang berhenti mendadak. Iqbal menoleh ke arah kirinya, rumah kumuh bertingkat 2 yang tak berpenghuni lagi. Kononnya rumah itu dulunya sering ditempati untuk memerkosa seseorang hingga tewas. Tapi entahlah..
"No no bal! Jangan bilang lo..."
Belum sempat Nafiza menyelesaikan kalimatnya, dengan cepat Iqbal langsung berlari menarik tangannya memasuki rumah itu dan membawa Nafiza bersamanya ke lantai 2
Mereka dapat melihat segerombolan orang yang mengejar mereka itu kewalahan untuk mencari mereka. Orang orang itu seperti kebingungan, kemana targetnya pergi
"Bro, keknya mereka ada di dalem tuh rumah deh"
"Ogah ah gua masuk kesana, katanya banyak hantunya"
"Alah cupu lu! Biar gua yang mimpin!"
"Ya udah masuk sana duluan. Ngapa diem aja daritadi?"
Pria yang menggoda Nafiza tadi, Aldi, sejujurnya ia juga takut. Tetapi demi harga diri, ia harus menghilangkan jauh jauh rasa takutnya. Akhirnya ia pun memberanikan diri memasuki rumah tersebut. Perlahan... tapi pasti
"Lo jalan lelet amat sih ngga? Takut?" tanya seorang temannya yang berada di belakangnya
"Ya kagak lah. Gua cuma pen liat liat aja isi rumah ini. Sapa tau ada yang bisa gua ambil" elaknya
"Banyak alesan lo!"
"Udahlah, susah ngomong sama jomblo 17 tahun!"
"Lah kaga ada hubungannya anjing"
"Emang lo gak ada hubungan sama siapa siapa kan?"
Temannya itu memilih untuk diam, karna ia merasakan hawa dingin disekitarnya, mengerikan
Rumah itu tidak banyak memiliki ruangan, karna rumah itu tidak begitu megah. Dilantai 1 hanya terdapat 4 ruangan, ruang tamu, 1 kamar, dapur, dan kamar mandi.
"Di, dikamar gak ada"
"Di dapur juga gak ada"
"Kamar mandi juga mereka gak ada"
"Di gudang gak ada juga"
"Lah kaga ada gudang bodoh. Dah gue periksa semua!"
"Emang kaga ada. Makanya mereka gak ada disitu"
Plak..
"anying"
"Mending lo aja sendiri yang ke atas buat nyari mereka. Gue yakin mereka ada di atas" perintah Aldi setelah ia menjitak kepala teman idiotnya itu, Gava
"Lah kok gue sendiri?"
"Karna lo yang paling ajaib. Gak ada penolakan!"
"A- Asiaaap..."
Gava segara menuju ke lantai 2 dengan berjalan mengendap ngendap. Dan sampailah ia disana. Hanya terdapat 3 ruangan saja, 2 kamar dan 1 ruang perpustakaan
Kamar 1...
"Ais kaga ada"
Perpustakaan...
"Njir gelap, ngeri ah"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Only Mine
Teen FictionJangan jadi seperti pelangi. Indah, namun hanya sesaat. Kisah tentang 2 sejoli yang berbeda sifat yang di pertemukan dan disatukan dengan berbagai cara yang absurd Namun bagaimana jika ke absurd an itu berubah menjadi kekecewaan. Dan bagaimana jika...