Akhirnya besok last ujian!!!
Happy beut dah gue awokawok
Libur sudah di depan mata horeee
Apsh gj
Happy reading!!
_______________________________________________
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab mbok Ati membalas salam yang di ucapkan dari balik pintu oleh Nafiza
Mbok Ati melongo tak percaya dengan keberadaan lelaki jakung nan tampan yang berada di sebelah anak majikannya itu
"Fiza sudah pul-" Helena pun juga memasang ekspresi wajah yang sama dengan mbok Ati, bedanya ia samasekali tidak mengenal pria itu
"Den Iqbal?" kejut mbok Ati
"Iqbal? Ini yang namanya Iqbal mbok?" tanya Helena sangat penasaran
"Iya nya, yang sering mbok ceritain itu loh"
"Cerita apaan?" tanya Nafiza penasaran
"Eh ya ampun. Masuk dulu sayang" ajak Helena
Mereka kini sedang berkumpul di ruang keluarga. Nafiza dan Iqbal duduk berdampingan di sofa panjang sedangkan Helena dan mbok Ati berada di sebrangnya
"Kamu lebih ganteng ya ternyata daripada di foto" ucap Helena memecah keheningan
"Foto apa ya tan? Perasaan Nafiza gak pernah nyimpan foto saya tan?"
"Eh, bukan dari Fiza tapi dari mbok Ati. Mbok Ati diem diem fotoin kamu waktu kamu lagi nguntitin Fiza."
"Mbok Ati banyak loh cerita tentang kamu ke tante. Kamu suka Fiza dari awal masuk SMA kan?" lanjut Helena
Iqbal pun kaget sendiri dengan pernyataan camer nya itu. Ia tak menyangka bahwa mulut mbok Ati selemes itu. Ah sial
"Hehe iya tan. Maafin Iqbal ya karna selalu nguntitin Fiza waktu itu" jawabnya seraya menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal
Nafiza sama sekali tidak mengerti arah pembicaraan mereka ini. Apa? Menguntit? Benarkah Iqbal melakukan itu? Sejak kapan dan bagaimana mbok Ati dan Iqbal saling mengenal?
"Eh mbok, mbok kok bisa kenal sama Iqbal?"
Nafiza sudah tidak tahan lagi untuk menahan pertanyaan yang memenuhi pikirannya itu
"Ceritanya panjang non. Oh iya, kok non Nafiza mau membawa kamu kesini den?"
Tentu saja mbok Ati sangat penasaran, biasanya Nafiza itu menolak mentah mentah ajakan pulang bersama dari Iqbal. Dan sekarang?
"Kita udah pacaran mbok" jelas Iqbal seraya memamerkan senyuman manisnya
"Haaa?!"
Mbok Ati dan Helena kompak terkejut. Bagaimana Nafiza bisa menerimanya. Setahu Helena dan mbok Ati, Nafiza sangat membenci pria itu. Bahkan mendengar namanya saja sudah membuatnya muak. Apa Nafiza di jampi jampi?
Iqbal meringis pelan saat Nafiza mencubit perut sixpack nya. Kenapa Iqbal bisa sefrontal itu mengatakan kalau mereka sudah berpacaran. Padahal Nafiza sudah menyiapkan beribu alasan agar mereka tidak tau bahwa Iqbal dan Nafiza telah berpacaran.
Untung saja Tio, ayahnya Nafiza belum pulang. Karna Tio anti sekali bila mendengar ada anaknya yang sedang berpacaran terutama Nafiza. Untunglah Adit sudah dewasa, jadi Tio memberi kesempatan kepada putranya itu untuk memilih pasangan yang terbaik baginya. Sedangkan Nafiza? Bagi Tio, Nafiza itu masih terlalu kecil untuk bisa memilih milih pasangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Only Mine
Teen FictionJangan jadi seperti pelangi. Indah, namun hanya sesaat. Kisah tentang 2 sejoli yang berbeda sifat yang di pertemukan dan disatukan dengan berbagai cara yang absurd Namun bagaimana jika ke absurd an itu berubah menjadi kekecewaan. Dan bagaimana jika...