|Thirteen|

2.5K 134 21
                                        

sudah dua hari berlalu semenjak kematian Jimin
Yoongi hanya mengurung diri di kamar,tak berniat untuk keluar
ia belum masuk sekolah lagi sampai sekarang,yang Yoongi lakukan hanya terduduk di sudut kamarnya,memeluk kedua lututnya

matanya merah, terdapat kantung mata di bawah matanya
bibirnya pucat pasi dan bisa dibilang jika Yoongi sakit
"Min Yoongi..buka pintunya,jangan buat ayah khawatir,kamu belum makan dari kemarin.."

Donghae memutar gagang pintu kamar Yoongi,nihil
pintunya dikunci
"Min Yoongi,buka pintunya,jangan seperti ini.."

Yoongi diam,menatap kakinya
tak berniat menjawab panggilan sang ayah
"Min  Yoongi!kumohon buka pintunya!"Donghae tampak mengetuk pintu kamar itu sedikit keras

Donghae takut terjadi sesuatu pada Yoongi
bahkan lelaki itu takut jika Yoongi nekat
"Yoongi,kumohon buka pintunya"

jalan satu-satunya hanya mendobrak pintu kamar Yoongi
Donghae mencoba untuk mendobrak pintu itu,satu sampai dua kali ia gagal
namun berhasil pada kali ketiga
Donghae melihat Yoongi yang terduduk disudut kamar
kamarnya sungguh berantakan,bahkan banyak pecahan kaca

"Yoongi,apa yang terjadi padamu?kau sakit kan?!"

"jeoli gaseyo!!"

"Yoongi dengarkan aku,kau tidak boleh seperti ini,yang terjadi biarlah terjadi.."

"jimin-iga geulibda,naneun geuleul dasi wonhae"

"tidak bisa Yoongi,Jimin sudah pergi, tidak bisa kembali lagi bersama kita"

"Yak! pergi dari hadapan ku!!"

"Min Yoongi,kau belum makan,kau harus makan agar tak sakit!"
Yoongi mendorong Donghae dengan sisa tenaganya
menenggelamkan wajahnya di balik kakinya

"kumohon..dengarkan aku.."

"yeogiseo naga, appa!"
Donghae menghela nafasnya,berdiri dan meninggalkan Yoongi yang masih terdiam

air matanya tak dapat menetes lagi
setiap hari ia gunakan untuk menangis
"kau tega Jimin,kau meninggalkanku..dengan segala kesalahan yang belum aku tebus,kau berhasil membuatku seperti iblis, Park Jimin"

tangannya meraih pecahan kaca yang tak jauh dari tempat dimana ia duduk
menatapnya lekat
sengaja menggesekkan kaca itu tepat ke telapak tangannya
darah segar keluar dari luka itu,menetes mengenai lantai kamarnya
raut wajah Yoongi seperti tak kesakitan,ia seperti yang biasa melukai dirinya
"ini kan yang kau mau..membuat ku melukai diri sendiri,INI KAN?!!!"

°•••°

"jangan sampai tangannya terbentur sesuatu yang keras, lukanya baru saja dijahit,saran saya kalian lebih memperhatikan putra anda,saya takut dia mengalami depresi dan sesuatu yang tak diinginkan terjadi padanya"jelas Seokjin sembari membalut tangan Yoongi dengan perban

tau yang dilakukan Yoongi apa?
dia menekan kaca itu hingga hampir masuk kedalam tubuhnya, menembus daging nya begitu saja
untungnya Donghae melihat itu saat mengantarkan makanan untuk Yoongi
"jangan terlalu dipikirkan, kau tau,Jimin tidak suka melihat sepupunya menyakiti dirinya sendiri seperti ini"bisik Seokjin pada Yoongi yang masih menatap kosong tangannya

"baiklah,kami pamit dokter, terimakasih.."pamit Donghae merangkul anaknya itu keluar dari ruangan Seokjin
"kamu ya,masih saja memikirkan anak beban itu,dia sudah mati, Min Yoongi!"ujar Hyuna menekankan kata 'Mati'

"Hyuna,hentikan itu!kau ingin membuat Yoongi semakin memikirkan Jimin,hah?!"

"aku tau,bocah tak tau diuntung itu telah mencuci otak anakku satu-satunya, dasar bodoh!"bentak Hyuna

•When he had to leave || Park Jimin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang