sudah dua tahun lamanya Jimin meninggalkan nya
Yoongi yang kini lebih menjaga tingkah lakunya
dan siapa yang menyangka jika Hyuna kini tidak lagi membenci Jimin
berkat Yoongi yang terus menerus menyuruh wanita itu untuk menyayangi Jimin, walau lelaki Park itu merasakannya dari jauh,atau tidak
Min Yoongi yang kini sudah masuk kuliah
universitas yang diinginkan nya
perkataan Jimin saat itu,masih diingatnya jelas
ketika seseorang tak sengaja membuat Min Yoongi marah,lelaki itu langsung memaafkan nya
ketika ia menangis tentang suatu hal,ia langsung menghentikan tangisannya ketika mengingat ancaman Jimin saat itu
masih ia ingat dengan jelas dimana Jimin sering mengoceh padanya saat sakit
"kamu sakit aduh,diem gak?!"
"aku baik-baik aja ish.. cerewet,liatin aja kalau sampe kak Yoongi bawa aku kerumah sakit,aku pukul kakak!"
Yoongi tertawa singkat mengingatnya
saat Jimin berlari dibawah hujan sembari tertawa
sampai sekarang ia masih menyesali perbuatannya selama ini pada Jimin
malaikat tanpa sayap baginya
pelangi disetiap mimpinya
menjadi sosok penghibur tak nyata disaat ia tengah sedih
sosok penyemangat selama ini
bahkan terkadang ia merasakan jika ada yang memeluknya saat tengah sendiri dan ia yakin jika itu Jimin
Jungkook dan Taehyung juga sudah mengikhlaskan kepergian sang sahabat
mereka semua sudah lebih baik sekarang, termasuk Daniel
"Ayah,aku akan pulang malam hari ini,jangan terlalu mengkhawatirkan ku hari ini,okay?"
"baiklah,jangan lupa makan siang nanti"
Yoongi mengangguk, menggedong tasnya
berjalan kaki menuju halte untuk naik bis
hal yang dilakukan juga oleh Jimin dulu
pergi sekolah dengan bis, sementara setiap pagi tidak sarapan
siapa yang tahu jika Jimin itu sering memakan ramen setiap hari
dan sama sekali tidak ada yang peduli pada Jimin
masalah asma yang diderita Yoongi,itu sudah membaik sekarang
kamar Jimin juga kini tiap seminggu sekali selalu dibereskan oleh Hyuna
ditaruhnya bunga didalam vas agar kamar Jimin senantiasa wangi
"jangan menangis,nanti kita beli roti,ya?"
Yoongi menoleh,menatap dua anak kecil itu yang kini duduk di trotoar
salah satunya menenangkan yang satunya lagi
"hey..ada apa?"
"ini kak,adikku lapar jadi dia terus menangis"
Yoongi bungkam mendengar anak itu memanggil nya dengan sebutan kakak
Jimin,itu yang terlintas di pikiran nya
"orangtua kalian kemana?"
"mereka..aku gak tau kak, pokoknya waktu aku bangun tidur,aku sama adek aku itu di bawah jembatan sana"jari kecilnya menujuk keatas jembatan gantung yang sepi,
hanya beberapa kendaraan yang lewat sana
"kalian tidak makan,hm?"
"aku tidak punya uang kak,makanya aku sama adik aku belum makan"Yoongi menggendong lembut anak kecil yang disebut 'adiknya' itu
"jangan menangis lagi,ya?kakak akan belikan kamu makan,oh iya,siapa namamu?"
"Taehee kak,kalau adikku itu Dongpyo"Yoongi menatap lelaki berbaju hijau yang bernama Dongpyo itu
"kita makan ya?ayo"tangan Yoongi yang tak digunakan untuk menggendong Dongpyo ia ulurkan untuk menggenggam tangan Taehee
Yoongi membawa mereka ke restoran kecil didekat sana
memesankan kedua anak itu makanan
"kamsahamnida,kak..maaf jika kami merepotkan mu.."
"kalian tidak merepotkan ku,sama sekali"
"yung..yung..akak icu capa?"ucap Dongpyo yang terdengar lucu ditelinga Yoongi
"oh ya..hyung juga gak tau,kak.."
KAMU SEDANG MEMBACA
•When he had to leave || Park Jimin•
Teen Fiction[Completed] Park Jimin remaja lelaki itu selalu beranggapan jika dirinya tak berguna hanya sebagai sampah ia selalu beranggapan jika seorang Park Jimin mati dapat membuat semua orang tak perlu memikirkannya menurutnya,dia selalu menyusahkan orang,se...
