"katakan padaku Jimin baik-baik saja ayah!!"
Yoongi yang baru saja bangun dengan mata yang bengkak harus kembali menangisDonghae bilang pada Yoongi jika Jimin kritis, laki-laki itu kini tengah berjuang antara hidup dan mati
"serahkan seluruhnya pada tuhan saja,Yoongi..""tidak!! ayah bohong!!ayah bilang dengan berdoa Tuhan akan menyelamatkan Jimin kan?! menyembuhkan malaikat ku?! tapi apa sekarang!?ia malah semakin sakit!!kritis!!ayah berbohong padaku!!aku benci ayah!!"bentak Yoongi memukul ayah nya
Donghae hanya pasrah menerima pukulan itu,walau hanya pukulan pelan tapi rasanya begitu sakit, apalagi hatinya
"aku benci ayah!!aku benci kau!!
dengan cepat Donghae menarik Yoongi ke dekapannya
memenangkan satu-satunya anak laki-lakinya"tenang lah..Jimin kuat,ia bisa lewati ini semua.."
Isakan Yoongi semakin terdengar, tangannya meremat kuat jaket sang ayahYoongi benar-benar hancur sekarang, hatinya remuk begitu saja mendengar kenyataan pahit seperti ini
rasa salahnya bertambah
Yoongi benar-benar tak tahu harus apa sekarang
"katakan padaku..aku harus apa..""berdoalah untuk Jimin, jangan seperti ini,Jimin akan marah pada ayah jika melihat mu menangis seperti ini"
Yoongi diam, masih terdengar isakan kecil selama mereka diamperlahan matanya terpejam dan tertidur tepat di pelukan sang ayah
Donghae mengecup pelan puncak kepala Yoongi
Yoongi masih kecil baginya walau sekarang lelaki itu hampir lulus
terkadang sifat Yoongi berubah-ubah, terkadang pemarah,dewasa atau seperti anak kecilitu kebahagiaan tersendiri bagi Donghae
hanya Yoongi satu-satunya anaknya
dan kehadiran Jimin menambah suasana keluarga lebih ceria bagi Donghae
tapi mungkin menjadi kehancuran bagi Hyuna
wanita itu benar-benar membenci Jimin,sangat
entah apa alasan yang sebenarnya"Jimin akan selalu sehat,Yoon.. semoga"
°•••°
disinilah siswa kelas 11 bermarga Park itu terbaring
dengan banyak alat medis disekitarnya
matanya terpejam bahkan tak berniat bergerak
hal itu yang menyebabkan Yoongi semakin menyalahkan dirinyaYoongi benci saat Jimin sakit seperti ini
ia menatap Jimin lewat jendela kecil yang ada di pintu ICU
menatap sayu wajah pucat Jimin
"kau ingin masuk?"Yoongi mengangguk lalu melangkah masuk
Seokjin yang mengizinkannya tadi
yang ia lakukan sekarang berdiri di samping Jimin, mengusap surai Jimin lembut
"ayo bangun..jangan bikin aku khawatir terus..kamu yang bilang waktu itu kalau aku gak boleh nangis..tapi sekarang kamu yang bikin kau nangis,Jim..apa kata Taehyung sama Jungkook kalau aku kasih tau kamu sakit kayak gini.."tangannya merasakan ada seseorang yang menggenggam tangannya hangat
"kak.."walau mata Jimin belum terbuka sepenuhnya,ia bisa melihat Yoongi yang sekarang tengah terkejut melihatnya
"aku bilang jangan nangis.."
ucap Jimin terbata-bata"mianhe jika aku membuatmu menangis.."
"tidak Jimin,ini bukan salahmu!"
"kak..aku ngantuk,boleh aku tidur?"
"kamu baru bangun,gak mungkin kamu mau tidur lagi!"
"kumohon.."
Yoongi menatap Jimin aneh, maksudnya tidur apa?"Jimin jangan bilang~"
suara monitor mengisi ruangan itu, ditambah garis lurus yang terpampang di layar monitor itu
![](https://img.wattpad.com/cover/205419436-288-k180346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
•When he had to leave || Park Jimin•
Teen Fiction[Completed] Park Jimin remaja lelaki itu selalu beranggapan jika dirinya tak berguna hanya sebagai sampah ia selalu beranggapan jika seorang Park Jimin mati dapat membuat semua orang tak perlu memikirkannya menurutnya,dia selalu menyusahkan orang,se...