|Eight|

2.2K 160 9
                                    

"sebentar lagi saja..Park Jimin.."ujar lelaki berumur enam belas tahun itu sembari bercermin

ia memandang wajahnya lekat, melihat matanya yang memerah
sedetik kemudian bulir bening dari matanya turun sampai ke dagu nya
"hanya sebentar lagi..."

"Jimin!"
itu Jungkook,ia yang berteriak dari depan rumah Jimin

"Eh,Jungkook?Wae?"jawab Jimin dari jendela kamar nya

"turunlah dulu!!"
Jimin segera menemui Jungkook,tak menghiraukan Yoongi yang memandangnya aneh

"ada apa?"

"kita pergi latihan dance,mau tidak?lagian hari ini latihan terakhir sebelum kompetisi mu besok kan?"
Jimin mengangguk setuju
"aku akan bersiap dahulu"

Jimin yang sudah selesai menyiapkan diri untuk pergi menatap Yoongi yang terduduk di sofa sembari menonton tv
"kak..aku akan pergi latihan,jika kau ingin makan, aku sudah memasak, tinggal panaskan kembali makanannya,aku pergi"

Yoongi menatap pintu rumah yang kini tertutup
menatap kepergian Jimin
sebegitu sayangnya kah Park Jimin padanya?

°•••°


"kemampuan mu meningkat,Jimin.."ujar Taehyung memberikan sebotol air mineral pada Jimin

"gomawo.."
Jimin menenguk minumannya sampai setengah botol
keringat bercucuran di tubuhnya

"Besok aku akan mengantarmu ke kompetisi"

"Jungkook tidak?"tanya Jimin, ada tatapan sendu dari sorot matanya
"aku ikut,tapi mungkin agak terlambat"

"Oh...baiklah.."Jimin menaruh botolnya lalu kembali berdiri
percayalah, dadanya agak sesak sekarang

"istirahat lah dulu!"titah Taehyung
Jimin menggeleng,ia terlanjur janji pada Taehyung saat itu untuk memenangkan kompetisi dance nya

"Jimin,ada yang menelpon mu"Jimin menghentikan tarian nya lalu menoleh pada Jungkook yang menyodorkan ponsel Jimin

"aku ingin Jimin membeli ponsel baru"bisik Taehyung yang diangguki Jungkook

"baiklah"panggilan terputus dan ponselnya ia masukkan ke dalam saku celananya
"aku harus pulang"

"kenapa?bibi?"
Jimin hanya tersenyum lalu mengambil jaketnya
melangkah keluar dr ruangan dance dirumah Taehyung, meninggalkan kedua sahabatnya yang saling menatap bingung

°•••°

"Aku bilang apa saat itu, jika libur kau tidak boleh keluar rumah,paham?!"bentak Hyuna pada pemuda bermarga Park itu

tak segan wanita itu memukulnya dengan sapu
kulitnya sudah banyak lecet,bahkan pipinya memerah akibat ditampar
"M-maaf bibi..aku lupa"

"alasan!!"tangan wanita itu menarik rambut Jimin,membuat lelaki itu menahan tangisnya
"mah,apa yang mamah lakuin?!"

"diam kamu, jangan mudah tertipu dengan anak ini!"Hyuna mendorong keras Jimin hingga perut lelaki itu menabrak ujung kursi

"Akhhh...."tangan yang bisa dibilang mungil itu meremat kuat perutnya
dadanya semakin sesak ditambah luka di tubuhnya

•When he had to leave || Park Jimin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang