sudah beberapa bulan semenjak Yoongi menemukan hadiah miliknya dari Jimin
Yoongi sering mengenakan headphone itu saat pergi kuliah begitupun saat pulang
headphone itu selalu dibawanya kemanapun ia pergi
"jadi..kapan kau menikah?"
katakan pada Donghae jika Yoongi kini tersedak keripik kentang nya
"maksud ayah?"
"jangan pura-pura bodoh jagoan.."Donghae menoyor kepala Yoongi pelan lalu duduk disebelahnya
"ayah kan sudah mulai.. kau tau lah orang tua itu..ayah ingin melihatmu menikah,kau sudah memikirkan itu?"
"a-ah..itu..belum,aku masih memikirkan Jimin.."ucap Yoongi tanpa menatap Donghae
"kau ini,Jimin akan malu mempunyai sepupu yang masih sendiri"
Yoongi mendelik tak suka lalu kembali memakan kripik nya
"sudah sebesar ini kamu.. bagi ayah rasa seperti baru kemarin kau lahir ke dunia ini dan sekarang sudah ingin menikah..jika Jimin melihatmu mengenakan pakaian pengantin nanti mungkin ia angkat loncat kegirangan"
Yoongi terkekeh pelan, ia kembali mengingat Jimin,mungkin jika masih ada Jimin sekarang tengah meminta kripik kentang nya
"ya...begitulah hidup.."
"cepatlah menikah,Min Yoongi,ayah ingin menggendong cucu ayah nanti,ya?"Donghae berdiri dan menepuk bahu Yoongi
sedangkan Yoongi kini menatap bingung kripik nya
"menikah ya.."
"nikahi saja Siyoon pacarmu itu,Yoongi!"teriak Donghae dari luar rumah
"Yak!ayah ini"
terdengar suara tawa dari luar rumah yang menambah kekesalannya
°•••°
selang tiga bulan,benar saja
Yoongi melamarnya dan siap untuk menikah
"kau tau,Jimin bangga memiliki sepupu bagaimana, Jimin tidak akan menyangka orang yang paling ia sayangi kini akan menikah"
Yoongi tersenyum singkat,kembali menatap apa yang ada dihadapannya
mengusap nisan bertuliskan nama yang indah itu lembut
"doakan aku Jimin..semoga pernikahan ku lancar"
"pasti ia akan mendoakan mu dari sana,pasti"Hyuna menaruh bunga berwarna putih itu di atas nisan Jimin
"oh ya,Jim..menurutmu,Siyoon cantik gak?"katakan pada lelaki Min itu jika ia bicara sendiri:)
"kau tau,menurut mamah Siyoon hampir mirip seperti Jimin,bahkan aku liat ada sikap Jimin didirinya"
Yoongi tersenyum, mengangguk pelan lalu menepuk batu nisan itu
"mungkin sifatmu terlahir kembali,Jim.."
##########
"Yoongi,bagaimana baju yang ini?"
Yoongi tampak menatap calon pengantin wanita dihadapannya ini
"kau cantik,Siyoon"
"gomawo,umm...Yoongi"
"ya?"
"kita simpan satu kursi kosong disebelah kursi kita nanti ya?"
Yoongi menatap Siyoon aneh
"aku yakin Jimin akan hadir dan duduk di kursi itu nanti"
Yoongi tersenyum, niat Siyoon benar-benar ia sukai
Yoongi mengangguk cepat sembari tersenyum, menunjukkan deretan giginya
"terimakasih.."
"kau selalu menceritakan Jimin padaku,kan? makanya aku meminta itu,agar nanti kau senang"Yoongi mengangguk dan mengacak puncak kepala Siyoon
"giliran mu untuk fitting baju"Yoongi mengangguk dan bangkit dari duduknya, membiarkan sang pengantin wanita duduk setelah mencoba baju pengantin
KAMU SEDANG MEMBACA
•When he had to leave || Park Jimin•
Подростковая литература[Completed] Park Jimin remaja lelaki itu selalu beranggapan jika dirinya tak berguna hanya sebagai sampah ia selalu beranggapan jika seorang Park Jimin mati dapat membuat semua orang tak perlu memikirkannya menurutnya,dia selalu menyusahkan orang,se...
