Ladhys mendengus pelan. Sialan pagi ini dia telat.
Gadis itu terus saja memasang wajah seolah olah ingin memakan siapapun yang ada di sana.
Iya, belum sarapan makanya dia laper.
Untung saja dia lolos dari guru piket. Lagi.
Dan tentu saja berkat bantuan seseorang.
Yunho Al-fariq.
Tak perlu ditanya, dia murid kesayangan banyak guru disana.
Hanya dengan mengatakan jika tadi ia mengajak ladhys untuk menolongnya sehingga membuat mereka telat dapat membuat guru-guru melepaskan mereka berdua.
Sedikit tidak adil memang melihat banyak murid yang di kenai hukuman sedangkan ia tidak.
Bahkan tatapan mereka seolah mengatakan 'sialaan mereka di lepasin gue nggak.'
Maaf ya kawan kawan, kalau saja jam pelajaran pertama tidak ada ulangan dadakan Ladhys tidak akan se panik ini.
Dan mungkin dia akan menolak saat Yunho menolongnya.
Ngomong-ngomong menolong.
Bahkan Ladhys belum mengucapkan terimakasih karena tadi Yunho buru-buru menyuruhnya masuk kelas setelah mengizinkannya pada guru yang sedang mengajar di kelas Ladhys.
Dan laki-laki bertubuh tinggi itu segera kekelasnya takut jika semakin telat.
Apa dia harus traktir Yunho ya?
Tapi keadaan lagi bokek tidak ada duit.
Belum lagi banyak tatapan menghujat menuju kearahnya karena di antarkan most wanted sekolahan itu kekelas.
Tatapan mereka seolah mengatakan 'kau rebut suami kami dasar pelakor!' ke arah Ladhys.
'Apaansi matanya, pengen gue lemparin kursi rasanya.'
Sabar Ladhys, bagaimana lagi. Fakta yang tidak bisa di tolak.
Fans Yunho banyak kayak kacang goreng.
Tidak hanya Yunho sebenarnya. Intinya teman teman Yunho seperti Hongjoong, Seonghwa, Yeosang, San, dan Mingi juga terkenal.
Tak terkecuali murid baru, Wooyoung. Ia juga terkenal dan memiliki fans yang banyak dengan cepat.
'Udahlah, gue beliin susu ultramilek aja.'
Dan mungkin Ladhys akan merecoki bahkan akan memaksa sepupu laknatnya untuk menyampaikannya pada Yunho.
Ladhys menuju kantin dan segera membeli sekotak susu putih.
Setelahnya gadis itu memilih menghubungi sepupu laknatnya dan menyuruhnya kekantin.
Baru saja Ladhys akan menekan tombol panggil sang sepupu, ternyata laki-laki kelebihan energi itu sudah menemukannya, bahkan lari ke arah Ladhys.
Ladhys? Takut dong berasa di kejar rentenir, mana itu wajah sepupunya ga nyelo banget.
Reflek Ladhys ikut lari.
Mereka kejar-kejaran.
Mengelilingi sekolah, sembari melihat lihat keramaian yang ada.
Nggak.
"Kak berhenti kejar gue!"
"Lo juga berhenti dong jangan lari!"
"Gue takut sama lo!"Mereka sama-sama berhenti karena udah merasa kehabisan nafas.
"Aduh hhh gue hhh jadi hhhh belet boker Dhys! Ngapain hhh lari hah?!"
"Hhhh gue takut bodog hhhh lo
kayak hhh orang kesetanan!"Aduh dasar sodara.
Yunho lewat dan gasengaja liat temennya itu lagi duduk tepar di depan lab kimia bareng sodaranya.
"Kenapa Dhys?"
"Ladhys doang yang di tanya, gue ngga?" Tanya San membuat yunho menatapnya malas."Kenapa temanku sayangku?"
"Gapapa sayang aku cuman kecapean.""Ewh jiji."
"Ladhys jangan cemburu ya," ucap Yunho membuat Ladhys mencibirnya karena kepedean."Apaan sumpah kak," perempuan serta sepupunya itu masih mencoba untuk menetralkan nafas.
"Oiya kak, ini buat kakak. Makasih tadi udah nolongin, maaf cuman bisa ngasi ini" ujar Ladhys mendongam dan memberikan susunya kearah Yunho.
"Eh makasih ya dek." Yunho tersenyum lebar.
Tak lama laki laki itu pergi meninggalkan mereka berdua tanpa bicara sepatah kata pun.
'Lah ngapa yak?' —Ladhys, San.
Tak lama Yunho kembali dengan sebotol air mineral dingin.
Ladhys kembali mendongak dan menatap Yunho yang menyodorkan sebotol air mineral dingin kepadanya.
"Nih dek," Ladhys terdiam dan menerimanya.
Semua diam.
Hingga.
"AW SAYANG, MAU JUGA DONG"
Kali ini Yunho ingin mengguyur teman laknatnya.
Jangan di siram dong kak:(
Weekend gais, jadi santuy:V apdet dikit bole la.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak ─J.yunho✔
FanfictionKak Yunho tolong jaga jarak, hati saya tidak kuat ©snowhven_ Finished