"Ayo, Kak Arvan!! Semangat!!" teriak Yerin.
Ya, sekolah mereka sedang mengadakan acara pertandingan olahraga antar kelas.
"Segitu sukanya lo sama Kak Arvan?" tanya Allysha.
"Emang kenapa? Gasuka lo? Gue suka sama dia dari kelas 10, asal lo tau." protes Yerin.
Allysha membalasnya dengan tersenyum lalu mengusap pundak Yerin.
"Perjuangkan, don't give up. I know you can." ujar Allysha.
Yerin tersenyum malu lalu setelah itu dia kembali memberikan semangat kepada Arvan yang sedang bertanding.
Allysha merasa dirinya ingin buang air kecil.
"Rin, gue ke toilet sebentar, ya." ujar Allysha.
"Yaudah." balas Yerin mengagguk.
Saat berjalan mencari toilet, Allysha tak sengaja menabrak seseorang yang sama.
"Aduh!!" ringis Allysha.
Allysha mendongkak dan melihat Kenath yang sedang membawa minuman di tangannya.
"Lo? Kenapa harus lo lagi, sih?" tanya Allysha.
"Lo ngikutin gue, ya? Ngaku lo." lanjutnya
Kenath memutarkan bola matanya malas.
"Eh! Ice bear! Diem mulu lo." ujar Allysha.
"Tau ah, bodoamat." lanjut Allysha lalu meninggalkan Kenath dan tak lupa dia dengan sengaja menabrak pundak kanan Kenath
Kenath berbalik melihat punggung Allysha yang sudah menjauh.
"Cerewet." batin Kenath.
>>>>>>
Setelah pertandingan selesai, para murid diperintahkan untuk pulang lebih cepat."Sha, gue balik duluan, ya. Mau hujan soalnya." ujar Yerin.
"Yaudah, lo hati-hati." balas Allysha.
Yerin tersenyum lalu dia memasuki mobilnya dan meninggalkan kawasan sekolah.
Allysha meraih ponsel nya dan menelepon Arka.
"Hallo, sayang."
"Kak, lo dimana? Gue di parkiran."
"Maaf banget, dek. Gue ada rapat OSIS hari ini yang gabisa ditunda."
"Lah? Padahal gue mau ngajak Kak Arka jalan-jalan."
"Maaf, sayang.. Gue minta supir buat jemput lo, ya."
"Gak usah, gue bisa sendiri."
"Tapi kan..."
"It' ok. Bye."
Allysha menyimpan ponsel nya kembali ke jas sekolah nya.
"Padahal gue mau nonton bioskop, ck." gumam Allysha.
Pandangan Allysha tak sengaja melihat Kenath yang sedang membuka pintu mobilnya.
Ide cemerlang muncul di pikiran Allysha, lalu dia pun dengan tersenyum menghampiri Kenath.
"Hai, ice bear." sapa Allysha.
Kenath pun melihat Allysha yang kini sudah disampingnya.
"Ngapain lo?" tanya Kenath dingin.
Allysha membulatkan bola matanya seakan terkejut.
"Wait.. Lo tadi ngomong? Gak nyangka ya ternyata lo ga bisu." ujar Allysha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Without You
Teen FictionKisah seorang gadis berumur 16 tahun yang harus tegar dalam melawan sakit yang di deritanya, ia hampir menyerah dalam menghadapi semua dan Allysha yakin bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Sampai ia dipertemukan dengan seseorang yang tak disangka m...