"Kenapa dengan hanya melihat tingkah lo mampu membuat gue merasa gabisa kehilangan lo?"
— Kenath Leonard
Janji yang dibuat Allysha berhasil membuat Kenath perlahan demi perlahan mulai berubah dari sikap dinginnya.
Saat ini seperti biasa Allysha sedang berjalan menuju kelasnya, tepatnya sendirian. Arka harus datang lebih pagi dikarenakan hari ini adalah hari Arka melepas jabatannya.
"Sendirian aja." ujar seseorang yang berada dibelakang nya.
Allysha menghentikan langkahnya dan berbalik, ternyata yang dibelakangnya itu adalah Kenath.
"Kak Kenath?" tanya Allysha.
"Morning." sapa Kenath.
"Morning too, tumben banget." balas Allysha tersenyum.
Kenath hanya mengangkat alisnya sekilas dan melanjutkan langkahnya diikuti Allysha disampingnya.
"Lo gak bareng Arka?" tanya Kenath.
"Kak Arka udah berangkat duluan, katanya mau nyiapin acara buat nanti siang." sahut Allysha.
Kenath mengagguk paham.
"Akhir-akhir ini gue liat ada yang beda dari ice bear." ujar Allysha yang kembali memanggil Kenath dengan sebutan ice bear.
"Maksudnya?"
"Lo udah gak kayak ice bear yang pertama gue kenal, udah dingin, cuek, nyebelin.." ujar Allysha.
"Jelek lagi." lanjutnya.
Kenath sontak menoleh ke arah Allysha yang sudah tertawa karena ucapannya.
"Bilang apa lo barusan?" ketus Kenath.
"Ck, tuh kan datar lagi! Tau ah, males!" kesal Allysha yang langsung berjalan mendahului Kenath.
Kenath sebenarnya sengaja dengan berbicara dengan nada seperti itu. Ah, dengan tingkah Allysha yang mudah merajuk membuat ia gemas.
"Ca! Tungguin gue kali!" teriak Kenath yang langsung berlari menyusul Allysha yang sudah menjauh.
>>>>>>".... Mulai hari ini saya serahkan semua tugas dan jabatan saya kepada Ketua OSIS baru kita tahun ini, semoga ia bisa membuat sekolah kita menjadi lebih baik lagi. Sekian pidato dari saya dan sekali lagi saya ucapkan selamat menjabat kepada anggota baru OSIS, terima kasih." ujar Arka lantang.
Semua riuh memberikan tepuk tangannya dan juga tak sedikit yang kecewa saat melihat Arka resmi melepas jabatannya.
Arka pergi menghampiri kawan-kawannya yang sudah setia menunggu di ujung lapangan.
"Mantap lah, Ar. Mulai sekarang kita bakalan terus full team kalau hangout." ujar Atha.
"Hangout mulu yang lo pikirin, UN noh yang harusnya lo pikirin." balas Arvan menoyor kepala Atha.
"Ck, lo mah ga pernah sepemikirian sama gue." kesal Atha.
"Udahlah, males gue ribut sama lo. Mending kita foto dulu." lanjut Atha yang langsung mengambil ponsel nya dan meminta seseorang untuk memotret mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Without You
Teen FictionKisah seorang gadis berumur 16 tahun yang harus tegar dalam melawan sakit yang di deritanya, ia hampir menyerah dalam menghadapi semua dan Allysha yakin bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Sampai ia dipertemukan dengan seseorang yang tak disangka m...