Prolog

7.6K 193 0
                                    

Hizla adalah gadis yang berbeda dari yang lain, ia sedikit aneh dan sering mengeluarkan pemikiran yang tidak masuk akal.

"Hai! Namaku Hizla, main petasan bareng yuk!"

Ia di sekolah sangat ramah, semua orang ia sapa bahkan kadang orang yang tidak ia kenal ia sapa dengan nama yang ia tebak.

...

"Hai Naufal! Apa kabar?"

"Baik, kok lo kenal gue?"

"Hihi nebak aja, kok Naufal kenal Hizla?"

"Coba tanya di Garuda ini siapa yang nggak kenal lo?"

"Nggak mau ah mager, pasti capek juga sih kalo harus jalan ke seluruh gedung di sekolah tercinta kita ini."

"Nyesel gue ngobrol sama ni anak, untung adek nya Azriel." Gumam Naufal. "Mending sekarang lo ke kelas."

"Hizla tu mau ke kantin kok disuruh balik lagi sih. Bye Nopal!"

....

Walaupun Hizla begitu, ia adalah gadis yang pintar di kelas bahkan di sekolahnya. Ia sering mengikuti olimpiade sains dulu, tapi sejak naik kelas sebelas ia belum mengikuti olimpiade lagi sampai saat ini.

...

"Hizla, gue nyontek dong."

"Hmm tapi beliin jus tomat ya?"

"Ok, nggak sama petasan kan?"

"Kalo Ken nawarin dan maksa banget, boleh boleh."

"Sumpah gue nggak maksa Zla!"

...

Ya, Hizla suka bermain petasan. Ia tak pernah kapok mendapat omelan dari orang tua dan orang orang di sekitarnya.

....

"Awas mang sayur! Hizla lempar petasan kesitu..."

DUAR.

"Astagfirullah neng, mainnya jangan lempar ke orang gitu atuh."

"Maaf mang, kan waktu Hizla ngelempar petasan mamang belum disitu. Hizla beli tomatnya deh."

"Hmm silakan neng, pilih sendiri."

...

Dengan sifat sifat aneh seperti itu ternyata banyak yang menyukai Hizla. Tapi tunggu, hei! Ini Hizla, ya Hizla gadis yang tidak peka.

Sampai suatu hari Hizla kedatangan tetangga baru yang tinggal di sebuah rumah yang berada tepat di seberang jalan rumahnya. Di keluarga itu ada satu cowok yang seumuran dengan Hizla, tapi pikir Hizla cowok itu sombong dan galak. Tapi ini dalam pikiran Hizla ya.

...

DUAR

"Jangan main petasan disini! Berisik tau nggak?!"

"Galak amat, kalo mau ikut main tu ngomong aja, Hizla baik kok."

"Mending sekarang lo masuk, main di kamar lo."

"Ih ya bahaya lah! Kalo kebakaran gimana?"

"Lo udah tau itu bahaya tapi masih di mainin juga, buang itu semua sekarang!"

"Nggak mau. Dengerin Hizla baik baik, nih ya suatu hari nanti Hizla bahkan bikin Petir suka dan ketagihan main petasan."

"Siapa Petir?"

"Ya kamu lah emang Hizla salah nyebut nama?"

"Nama gue Nevin."

"Kata Mama Petir Delnano, nggak ada Nevin Nevin nya deh kayaknya."

"Peter Delvano Nevin Davidson."

"Buset, susah amat. Berati Mama kemaren salah ngomong ya."

"Lo kali yang budeg."

...

"Bantu Hizla, cari cara buat bahagia."





a/n
-

Ini cerita pertama aku:)

Maaf kalo banyak kurang di prolog ini, pasti bakal aku benerin kok.

Tolong kasih kritik dan saran di kolom komentar.

Kasih aku dukungan dengan klik bintang.

Thank you

HizlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang