35. "Cie.."

882 61 3
                                    

.

Hizla membuka pintu, dan segera turun dari mobil Nevin. Pasti teman-temannya sudah menunggu sekarang.

"Yuk." Ajak Nevin, saat sudah berada disamping Hizla. Mereka berdua berjalan ke depan pintu rumah Leo, dan YAH!




























Loh?
























Kok kosong?



















Dimana mereka?



















"Hi..!!!"



"Astagfirullah." Hizla terkejut melihat seorang gadis yang tiba-tiba muncul dari balik sofa. Iya, itu Aurel. Gadis dengan paras yang cantik dan lebih mirip dengan Mamanya, berbeda dengan Leo, cowok itu lebih condong ke sang Papa. "How are you?!"

Hizla tersenyum. "Pretty good." Jawabnya sambil berjalan mendekati Aurel. "Seneng banget bisa ketemu juga.."

Mereka berpelukan seperti melepas rindu, walaupun ini adalah kali pertama Hizla dan Aurel bertemu secara langsung. Tidak hanya Hizla, teman-temannya juga sama, belum pernah bertemu dengan Adik Leo itu.

"Kak Hizla? Right?" Aurel melepas pelukannya, lalu gadis itu menatap Hizla dengan tersenyum cerah.

Hizla mengangguk seraya duduk di sofa. Nevin yang sedari tadi berdiri diam di belakang Hizla, melihat ke sekelilingnya dengan bingung. Ia masih tak melihat satupun temannya.

"Emm, Leo dimana?" Tanya Nevin sambil melihat ke Aurel.

"Mereka ada di belakang." Jawab gadis yang duduk di samping Hizla itu. Ia berdiri kemudian menarik tangan Hizla pelan. "Ayo ke belakang." Ujarnya sambil berjalan sedikit cepat, dengan tangan yang masih memegang pergelangan tangan Hizla.

Nevin mengikuti kedua gadis itu berjalan ke arah taman belakang rumah yang berukuran besar ini.

***

"Nama dia Nevin." Ujar Leo sambil memegang bahu Nevin, untuk memperkenalkan temannya itu ke sang Adik. "Hai, aku Aurelia." Ucap Aurel disusul dengan uluran tangan kanannya ke depan perut Nevin.

Nevin terlihat melirik ke Hizla sekilas kemudian membalas uluran tangan Adiknya Leo itu. "Nevin." Serunya, lalu tersenyum tipis.

Sebenarnya ia masih bingung. Dari wajah Aurel, usianya terlihat tak jauh berbeda dengan usia Leo. Apa mereka sebenarnya kembar? Atau karna dandanan gadis itu yang tidak sesuai untuk gadis seusianya? Tapi, bahkan Nevin belum tahu berapa usia Aurel.

"Eh Zla, gimana keadaan—"

"Jangan bahas tentang itu dulu." Sanggah Nevin, dengan tatapan sedikit tajam melihat ke Kennan.

"Lah? Kok nggak santai?"

Hizla ternyata tak mendengar pertanyaan Kennan yang hampir terlontar tadi, karena sedang mengobrol dengan Luna dan Aurel. Ia menengok, lalu menaikkan alisnya. "Kalian kenapa?" Tanyanya.

"Eng-enggak Zla." Jawab Kennan.

Hizla mengangguk kemudian kembali mengobrol dengan Luna dan Aurel.

Mungkin Nevin terlihat aneh sekarang, tapi dirinya benar - benar tak ingin melihat Hizla menangis terus. Hal ini lagi lagi  berhubungan dengan rasa bersalah Nevin, bersalah karena telah menghilangkan kebahagiaan Hizla waktu itu.

HizlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang