7. Makan Malam dan Kasih Sayang Mama

2K 79 1
                                    


"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam, eh! ayo masuk." Dengan senyuman yang ramah, Charissa mengajak keluarga Sadoch masuk ke rumahnya.

Hizla dan Azriel berdiri dibelakang kedua orang tua mereka. Azriel dengan wajah kaku-nya namun tetap tersenyum dan Hizla dengan wajah penasaran mengintip kedepan karena pandangannya tertutupi oleh tubuh Papanya.

Azriel melirik Hizla yang terlihat seperti orang kebingungan. Adiknya itu tak bisa diam. Tangannya merangkul pundak Hizla sehingga gadis itu diam.

"Ayo silakan duduk." Seru David sambil berdiri.

"Iya terimakasih."

Hizla duduk ditengah antara Nevin dan Azriel. Ia seperti bocah cengo. Hizla menengok ke Nevin dengan sinis, dan ternyata Nevin sadar kalau ia di tatap oleh Hizla.

"Ngapa liat - lihat."

"Hizla kesel sama Nevin." Celetuk Hizla dengan alis yang hampir menyatu.

"Gue salah apa?"

Flashback on

Sudah satu jam Nevin disini dan sekarang ia duduk menunduk. Ia ikut tertidur sekarang. Hizla masih dengan posisi yang sama, tertidur pulas. Nevin tadinya tak mengantuk karena sebelum gadis ini tidur, gadis ini terus saja berbicara dan hal itu membuat Nevin tetap terjaga. Tapi sekarang Hizla tidur, membuat suasana sepi.

Hujan sudah reda sekarang. Namun langit gelap karena sudah hampir petang. Shilla sebenarnya sudah pulang tetapi masih di rumah keluarga Davidson.

Ternyata Shilla dan Charissa sudah merencanakan akan makan malam bersama dirumah keluarga Davidson itu.

Nevin membuka matanya. Ah! Kenapa ia bisa sampai ketiduran seperti ini? Bagaimana jika Papa dari gadis ini melihatnya? Bisa habis ia. Nevin menengok ke Hizla yang masih tertidur di pundaknya. Tiba-tiba ia berdiri dan hal itu membuat gadis itu jatuh ke sofa.

"Aduh." Ucap Hizla lalu duduk. "Kalo mau berdiri bangunin Hizla dulu kek!"

"Hujannya udah berenti, gue mau pulang."

"Ikut."

"Nggak." Nevin meninggalkan Hizla di sofa ia berjalan keluar rumah ini. "Ihh ngeselin..." Ia mendengar teriakan Hizla lalu tersenyum miring.

Di teras Nevin melihat Azriel baru saja mematikan mesin motornya. Pria yang Hizla sebut dengan panggilan Abang ini tidak terlihat basah sedikit pun. Nevin tersenyum kemudian memakai sandal jepit warna hitam yang ia pakai tadi saat kerumah ini.

"Lo baru mau pulang?"

"Iya bang."

"Oh yaudah, makasih udah nemenin Hizla."

"Ya, gue pulang dulu."

Azriel mengangguk. Nevin melanjutkan jalannya sambil membawa payung besar yang ia bawa tadi. Ia keluar gerbang rumah ini lalu berjalan ke rumahnya. Sepertinya Mamanya sudah pulang.

Flashback off

"Katanya udah capek harus natap gue sinis."

Orang tua mereka berdua sedang mengobrol jadi tidak ada yang melerai pertengkaran kecil ini.

"Tapi Nevin jangan suka ngeselin! Eh.."

Hizla tersadar ia teringat kebaikan Nevin tadi sore. Ia juga ingat kalau ia akan selalu berbuat baik agar Nevin juga akan baik padanya.

HizlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang