Hi, wait!
Pengen ngomong.
Selalu jaga kesehatan, rajin cuci tangan, dan banyak minum air putih. Ok!Happy Reading.
*spoiler: disini ada petunjuk.
.
Setelah makan bersama Nevin tadi, Hizla langsung mengajak cowok itu pulang. Dan saat ia masuk gerbang, ia tak melihat mobil abangnya didepan. Cepat - cepat ia berlari ke dalam rumah dan langsung menuju ke kamar Abangnya. Benar, ia tak melihat sang Kakak disana.
Hizla kembali menuruni tangga, dan mendatangi Mamanya yang terlihat tengah membaca majalah di ruang keluarga.
"Ma, abang dimana?" Tanya Hizla dengan terengah - engah.
"Ke rumah Arkan dek."
"T–tapi, abang masih sakit."
Shilla menatap Hizla sambil tersenyum. "Sini Zla." Ia menepuk sofa disampingnya agar Hizla duduk.
"Abang kamu kalo sakit apa iya pernah diem? Dia bosen Zla. Dirumah nggak ada temen. Kamu tenang aja ya? Abang sama Pak Anto kok, nggak nyetir sendiri."
Hizla menghembuskan napasnya pelan. Kemudian ia mengangguk mengerti. "Yaudah Ma, Hizla mau ke kamar."
Shilla tersenyum dan mengangguk. "Iya sayang."
.
Hizla masuk ke kamar, matanya langsung tertuju pada buku sketsa yang belum sempat ia lihat isinya. Ia cepat - cepat mengganti pakaiannya, lalu mengambil benda itu dinakas. Kemudian gadis ini berjalan ke balkon sambil membawa ponsel, laptop, serta buku itu.
Ia duduk dan meletakan barang - barangnya di meja.
Pertama, Hizla membuka laptop-nya untuk sekedar melihat - lihat twitter. Ia men-scroll beranda dari atas kebawah, sangat menyenangkan membaca tweet dari orang orang.
Setelah merasa bosan Hizla menatap buku sketsa yang berada di samping laptop nya, selama beberapa menit. Ia sangat penasaran, akhirnya ia ambil buku itu dan membukanya.
Pada lembar kedua ada gambar orang sedang bermain gitar sangat cantik. Di pojok kiri atas ada tulisan.
'Hai, kamu nggak suka melukis ya? Coba main gitar, pasti seru.'
Hizla mengerutkan keningnya, ia nampak berpikir. Siapa yang memberikan buku ini? Nevin? Mungkin saja, kan Nevin yang mengajak Hizla melukis waktu itu.
Kemudian ia lihat di pojok kanan bawah. Ada tulisan lagi.
'Jangan buka lembar selanjutnya, sebelum kamu mencoba bermain gitar.'
Sebagai orang yang selalu penasaran, Hizla menghiraukan larangan itu. Ia membuka lembar selanjutnya.
'Jangan ngeyel, coba dulu main gitar.'
Eh? Bagaimana bisa buku ini tau?
Hizla tak peduli, ia kembali membuka lembar selanjutnya. Lagi - lagi, itu hanya tulisan.
'Lama - lama kamu ngeselin ya, tutup aku sekarang.'
Hizla terkejut membaca tulisan itu, ia langsung menutup buku sketsa dengan keras dan meletakkannya di meja. Buku macam apa ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hizla
Teen FictionDia adalah Hizla gadis cantik yang terlihat sama seperti gadis gadis lain di luar sana. Tapi sebenarnya Hizla adalah gadis yang berbeda, ralat bukan berbeda tetapi ia adalah gadis yang unik. Ia aneh, ceroboh, dan kadang suka berfikir diluar kepala. ...