Ezhar menatap langit-langit kamarnya tak semangat, tak banyak yang dia lakukan hari ini. Setelah bertemu Sifabella di jembatan cowok itu langsung pulang ke rumah.Semenjak berbicara dengan Sifa tadi, dia sedikit melega. Tahu bahwa cewek itu masih bisa diajak bicara olehnya. Namun semua tak akan berjalan seperti yang diinginkan, dia sudah bersama Ara dan Sifabella tak akan membiarkan Ezhar masuk lebih dalam kembali ke kehidupan cewek itu.
Sempat mengutarakan isi hatinya yang mengatakan bahwa dirinya sudah kehilangan kesempatan, kesempatan itu mungkin tak pernah meminta maaf pada Sifa. Sudah terlambat dan tak ingin permintaan maaf Ezhar akan membuat Sifa sedih nantinya. Biarlah dirinya tersiksa oleh apa yang belum sempat terucap dari mulutnya kepada Sifabella. Widia harus tahu bahwa sekarang penyesalan itu lambat laun mulai terasa menghantui Ezhar.
Melirik handphone di sebelahnya yang sedari tadi bergetar, itu pasti pesan grup Whatsapp yang dibuat oleh Zeki dan hanya berisikan empat orang. Cowok itu langsung menyambar ponsel dan membukanya.
Zeki mengubah nama grup whatsapp.
GavinDelano : KPR apaan Zek?
ZekiPradiga : Kumpulan Pria Rapuh.
GavinDelano : Anying kasar, tau deh ini malam minggu terus kita gak punya pasangan.
ZekiPradiga : kayaknya kita doang yang gak punya kerjaan, dua anak ayam gak nongol.
DikaSatya.P : Gue di Kafe Bintang, kuy nyusul lo pada.
ZekiPradiga : OTW.
GavinDelano : OTW juga.
GavinDelano : Ezhar? Masih hidup kah?
ZekiPradiga : udah ada Ara lupa malam mingguan sama kita.
EzharAlvaro.N : Otw.
Ezhar segera bergegas menyambar jaket dan kunci motor nya, lagi-lagi malam minggu nya dia habiskan bersama ketiga teman nya. Tak pernah ada yang spesial bagi Ezhar, setelah Rania meninggalkannya.
Ara sudah punya acara sendiri bersama teman-temannya dan Ezhar bersyukur akan hal itu. Jika Ara tak punya janji, mungkin sekarang dia sudah jalan bersama cewek itu.
Ezhar meninggalkan pekarangan rumahnya, dengan kecepatan lambat karena masih berada di jalanan komplek. Sesaat setelah melajukan motornya, matanya tak sengaja melihat Sifa yang tengah berdiri dekat pagar rumahnya. Apa yang sedang cewek itu lakukan disana hanya sendirian melihat ke bawah sambil mengayun-ayunkan kakinya.
"Sif."
Sifa langsung mengerjap saat namanya dipanggil, dia benar-benar kaget sampai detak jantung nya langsung naik.
"Ngelamunin apa sih sampe gak sadar ada gue disini?"
Sifa hanya menggeleng, matanya memandang ke sembarang arah melihat kemana saja asal jangan bertemu mata Ezhar.
Ponsel milik Sifabella bergetar.
Dipka
Sifa langsung menoleh pada Ezhar yang juga melihat siapa yang menelpon Sifa. Ezhar diam, jika harus melarang cewek itu untuk tak angkat telpon pun sekarang dia tak bisa. Ezhar hanya melihat dan mendengarkan.
"Halo Dip."
"Sifa malam ini lo gak kemana-mana?"
"Enggak."
"Mau jalan gak?"
"Kemana Dip?"
"Gue sih ngikut lo aja, lo maunya kemana gue temenin."
KAMU SEDANG MEMBACA
DESPERATE (COMPLETED) ✔
Novela Juvenil#1-wattpad (20 juli 2020) "Ezhar--lo mau gak jadi pacar gue." Menggunakan pengeras suara Sifa berbicara di tengah lapangan sekolah menghampiri Ezhar yang tengah bermain basket. "Lo gila?" Bisik Ezhar, tatapan nya sudah tajam pada Sifa. "Lo bukan tip...