Support me❤
Vote and comment ya dear❤🌻🌻🌻
Kejadian hari ini membuat Ezhar tak mengantar Sifabella pulang. Bukan tanpa alasan karena setelah pembicaraan antara dirinya dan Dika, Sifa memutuskan untuk izin pulang lebih awal dan diantarkan oleh Bambang. Hari itu termasuk hari berat bagi Sifa karena gosipnya pun tak main-main, dia Dipka pentolan SMA Garuda yang tak kalah populer dengan Ezhar.
Puluhan pasang mata selalu tertuju padanya, tatapan mengintimidasi dari seluruh sudut membuat dia sakit kepala. Tubuhnya lemas, dia tak sanggup lagi bila harus berlama-lama di sekolah.
"Non sakit?" Tanya Mbak Sari.
"Pusing aja Mbak, sedikit." Sifa menerima minum yang dibawa oleh pembantunya. "Kalau Mama pulang, jangan bilang apa-apa ya Mbak." Pinta Sifa.
"Ibu ada kunjungan kerja katanya ke Bandung. Non gak usah khawatir."
"Sifa gak tau Mbak."
"Tadi pagi Ibu bilang ke Mbak buat sampein pesan nya sama Non Sifa. Soalnya kan tadi pagi Non udah di jemput sama Mas Ezhar."
Dia kembali merenung saat nama Ezhar disebut, melirik hp nya yang sudah dia matikan sedari tadi. Tak kuasa bila harus membaca komentar-komentar jahat yang di lontarkan anak-anak Merah Putih padanya.
Dia sudah berganti pakaian mengenakan piyama, sudah berada di tempat tidur. Segera dia merebahkan tubuhnya dengan berbalut selimut hangat menyembunyikan tubuh mungilnya.
Tadinya Sifa ingin berbicara serius dengan Gita, namun dia harus menunggu tiga atau empat hari ke depan karena kunjungan kerja yang sedang di lakukan Gita.
🌻🌻🌻
Dari sekian banyak tempat yang bisa didatangi pada saat malam minggu seperti ini, empat anak cowok ini malah nyungsep di rumah Ezhar. Yang satu asik bermain Gitar, yang satu asik dengan hp nya, yang satu tertidur, dan si pemilik rumah sedang melamun di balkon kamarnya.
Ezhar duduk di kursi, meskipun di luar tengah dingin dan angin pun begitu kencang terasa mengenai kulit dia tak merasakanya dan hanya duduk tenang. Suasana hati nya sedikit tak baik, di satu sisi dia memikirkan harga dirinya tetapi di satu sisi dia merasa bersalah. Tadi Ezhar tak sengaja mendengar percakapan antara Sifa dengan Dika, yang semula ingin mengabaikan tetapi kakinya menolak untuk melangkah. Alhasil dia harus mendengar Sifa yang amat bersedih dan dalam keadaan seperti tadi Sifa masih memikirkan bagaimana dia harus menjelaskan semuanya kepada Ezhar.
Itu yang ada di pikiran Ezhar saat ini, dia memandang ke satu arah yang selalu menjadi tujuan nya di pagi hari dan saat sore hari selama seminggu ini yakni arah rumah Sifabella. Rumah mereka memang tak begitu dekat, tetapi mereka masih satu komplek.
Ezhar menoleh saat mendengar suara Gavin dari dalam kamarnya, teman nya itu sedang galau berat jika di lihat dari lagu-lagu yang Gavin nyanyikan sedari tadi. Petikan gitar dari Gavin ikut membawa suasana hati Ezhar menjadi tak karuan juga. Ini malam minggu, seharusnya mereka bersenang-senang tapi karena satu hal mereka memutuskan untuk bermalam di rumah Ezhar.
Tok tok tok..
Suara pintu diketuk beberapa kali dari luar, namun sama sekali mereka berempat tak mendengar. Semakin lama pintu semakin keras diketuk dan Ezhar yang menyadarinya langsung mempersilahkan masuk karena pintu tak dikunci.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESPERATE (COMPLETED) ✔
Fiksi Remaja#1-wattpad (20 juli 2020) "Ezhar--lo mau gak jadi pacar gue." Menggunakan pengeras suara Sifa berbicara di tengah lapangan sekolah menghampiri Ezhar yang tengah bermain basket. "Lo gila?" Bisik Ezhar, tatapan nya sudah tajam pada Sifa. "Lo bukan tip...