Malam hari datang menyapa, seorang gadis tengah bersiap-siap akan bermimpi, setelah rapih ia langsung memasuki alam mimpinya.
Tetapi matanya kembali terbuka ketika mendengar suara pintu terbuka, pintu terbuka menampilkn sosok perempuan yang 6 tahun lebih tua darinya.
Hmm, perasaan gue gak enak nih-batin gadis itu
"gue tidur sama lo yaa ay" ucapnya seraya memasuki kamar seorang gadis yang ia panggil 'ay'
Nah kan bener, gak tenang deh gue tidur-batin ayla
Ya... Seorang gadis itu adalah ayla, ia mendengus kesal saat melihat tetehnya hendak berbaring di sampingnya, sang teteh yang menyadari perubahan air muka adiknyapun bertanya
"kenapa si lo, ngeliatin gue gitu amat"
"ngapain si lo, ke kamar gue, udah punya kamar sendiri juga"
"kan gue kangen sama lo ay"
"idialauwe" ucap ayla jijik
"udah ah, gue mau tidur ay" ucapnya sambil memeluk erat tubuh ayla, membuat yang dipeluk kesulitan mengambil nafas
"lo mau bunuh gue bilang"
"hah? Siapa yang mau bunuh lo"
"yaaa elo lah siapa lagi, lepasin pelukannya pengap gue" ucap ayla, tetehnya pun melepaskan pelukannya.
"ah, kan eneng kangen bang" ucapnya dengan nada manja dan menoel-noel dagu ayla
"DIEM ATAU KELUAR" ucap ayla dengan nada tegas
"yaudah iya, eneng diem" ucapnya, setelah mendengar ucapannya, aylapun menutup matanya.
Saat tengah malam, ayla merasakan dingin yang menusuk tulangnya, tangannya meraba mencari selimut, namun nihil, yang dicari tidak ada.
Mau tak mau matanya terbuka, ia melihat selimut yang tadi mendekapnya berada di atas tubuh tetehnya.
Dengan kasar ia menarik selimut dari tubuh tetehnya, ia menyelimuti dirinya dan kembali tertidur, baru akan melanjutkan mimpi, sebuah tarikan berhasil merebut selimutnya.
Dengan kesal ayla berjalan menuju lemari dan mengambil selimut untuk ia pakai
"udah numpang, gak tau diri pula" gumamnyaAyla kembali terlelap, saat sudah terlelap cukup lama, ia terusik dengan sebuah jari tangan yang menoel-noel lehernya membuat ia merasakan geli, bukan hanya leher tetapi juga pipi, mata, hidung, bahkan bibir pun ikut tertoel.
Dengan kasar ayla menangkap jari tersebut dan meremasnya sekencang mungkin, tetapi sang pemilik tak terusik sama sekali
Monyet, gak bakal tidur tenang kalo begini- batinnya
Saat sedang menggerutu dalam hati, ia merasakan kakinya tertimpa sesuatu yang berat, saat ia melihatnya, itu adalah kaki yang kalian tau sendiri siapa pelakunya.
Aylapun segera menyingkirkan kaki tersebut, matanya beralih ke wajah yang sedang asik dengan mimpinya.
"lo bisa gak si gak ngacauin gue, ighhhh rasanya tuh ya gue pengen ajak berantem lo tau gak" gumamnya sambil menunjuk wajah tetehnya.
Matanya beralih melihat jam dinding, pukul 02.23
Kapan pagi ya allahhhh-batinnya menjerit
Karena tidur yang terus terganggu, alhasil ayla terus terjaga dari tidurnya, bahkan sampai ayam berkokok, sampai azan berkumandang.
Sedangkan seseorang yang terlelap dengan nyenyaknya perlahan mulai membuka matanya
"eh ayla, tumben bangun pagi" ucapnya sambil memperjelas pengelihatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AylAlea
Teen FictionBagi ayla, alea adalah bukunya, sedangkan bagi alea, ayla adalah sampulnya yang menutupi kekurangannya dan bagi mereka berdua kenzo adalah pena yang akan menuliskan huruf-huruf untuk membuat kalimat yang utuh, untuk membuat cerita bagi ketiganya. Na...