Perasaan Jihan bercampur aduk, ia gelisah mengetahui fakta yang sebenarnya tentang Fahmi. Jihan belum berani menceritakan hal ini pada Mamanya, takut jika Mamanya khawatir. Tengah malam Jihan masih terbangun. Takut jika kejadian kemarin terulang kembali, karna kata kak Fahmi tiap malam dirinya merasa tercekik. Besar kemungkinan malam ini setan itu akan kembali.
Pukul 23:15
Jihan meminta izin pada kakaknya untuk menjaga dirinya supaya setan itu tak mengganggu kakaknya lagi. Fahmi tak memperbolehkan Jihan begadang, karna besok dia harus sekolah. Fahmi tak ingin membebani adiknya ataupun Mamanya. Ia sedih melihat kondisi yang ia alami ini.
Jihan tetap memaksakan diri untuk menjaga Fahmi. Ia tak ingin hal buruk terjadi pada kakak tersayangnya. Jihan memohon pada Fahmi, alhasil Fahmi mengiyakan. Tak lupa Jihan berwudhu terlebih dahulu sebelum membaca Al-Qur'an. Lantunan ayat yang dibacakan Jihan membuat hati Fahmi adem, dan ia pun tertidur.
Pukul 01:35
Jihan masih melantunkan ayat-ayat Al-Quran dengan lemah lembut. Ia tak merasa lelah sama sekali, masih terus mengaji dan mengaji memohon perlindungan dari Allah. Supaya setan itu tak mengganggu kakaknya.
Tokk.. Tokk.. Tokk
Ada yang mengetuk pintu kamar Fahmi. Jihan diam sejenak, siapa jam segini mengetuk pintu kamar kak Fahmi? Batinnya curiga.
"Jihan. Ini Mama sayang. Buka pintunya." kata suara dari balik pintu.
Hati Jihan pun tenang. Ohh ternyata Mamanya. Ia pun membukakan pintu.
"Loh. Mama kok belum tidur?." tanya Jihan.
Mamanya tersenyum simpul. "Mama cuma mau melihat keadaan Fahmi, perasaan Mama gak tenang."
"Ohh yaudah ayo masuk Ma." ajak Jihan.
Mamanya duduk disamping Fahmi, Mama Jihan membelai rambut Fahmi beberapa kali.
"Mama mau doain kak Fahmi?."
"Tentu saja." jawab Mamanya masih menatap Fahmi.
"Ayo Ma. Kita mengaji sama sama. Supaya kak Fahmi cepat sembuh." ajak Jihan dengan senyuman.
Mamanya berhenti membelai rambut Fahmi. Lalu menatap Jihan.
"Iyaa sayang, emm.. Boleh Mama minta tolong?."
"Apa Ma?."
"Tolong ambilkan segelas kopi hitam untuk Mama ya. Mama mau nemenin Fahmi juga, mau begadang."
Jihan mengangkat kedua alisnya, seakan heran dengan keinginan Mamanya. Ia terdiam.
"Jihan.." panggil Mama.
"Eh. Iyaa Ma. Kopi hitam ya?."
"Tanpa gula ya." tambah Mama.
"Tanpa gula?."
Mama mengangguk dengan senyuman. Tanpa basa-basi Jihan pun turun ke dapur, membuatkan secangkir kopi hitam tanpa gula. Jihan mengambil satu sachet kopi hitam, lalu menuangkannya ke cangkir dan memberinya air panas. Mengaduknya hingga merata.
Dalam benak Jihan. "Sejak kapan Mama suka kopi hitam? Tanpa gula? Mama kan paling gak suka yang pahit-pahit."
Jihan berhenti mengaduk. Entah mengapa perasaannya berubah khawatir. Ia berlari meninggalkan kopinya, kemudian menuju kamar Mamanya. Dengan perlahan ia membuka pintu kamar Mama.
Terlihat jelas ada seseorang berada diatas tempat tidur, ia mendekat tanpa ragu. Orang yang berbaring itu adalah Mamanya yang sedang tertidur pulas. Sejak saat itu ia tersadar akan sesuatu.
"Astagfirullah." mata Jihan membelalak.
Ia segera berlari menuju kamar kakaknya tanpa menutup kembali pintu kamar Mamanya.
Saat membuka pintu kamar kakaknya, sialnya pintu itu terkunci dari dalam. Jihan sangat panik, ia menggedor-gedor pintu itu.
"Buka! Buka! Kak Famiiiiiii..." Jihan hampir menangis.
Terdengar suara barang jatuh didalam. Makin panik Jihan. Mencoba mendobrak pula, namun tak berhasil. Astaga, otaknya berasa berhenti barpikir.
"Apa yang harus ku lakukan? Apa? Apaaaa?." dalam benaknya,
Aaaaaaa...
Suara Fahmi berteriak membuat Jihan semakin cemas.
"JANGAN SAKITI KAKAK KU!!!." seru Jihan menangis.
Jihan terduduk didepan pintu kamar, ia mencoba tenang supaya dapat berpikir. Nah, ia pun turun kebawah, tepatnya di ruang tamu. Ada lemari kecil disana, tempat menyimpan kunci cadangan. Setelah menemukan kunci cadangan kamar Fahmi, ia pun bergegas membuka pintu itu.
Fahmi tersudut dikamarnya, setan itu mencekik Fahmi kuat kuat, Jihan membacakan ayat kursi dengan keras. Makhluk itu pun kepanasan mendengarnya.
Makhluk itu meronta-ronta. Berjalan menuju Jihan, keringat Jihan sudah membasahi tubuhnya. Makhluk itu semakin mendekatinya. Jihan mundur perlahan masih membaca ayat kursi.
Seketika Mamanya langsung memeluk Jihan dan ikut membaca ayat kursi dengan nyaring. Makhluk itu pun menghilang seketika. Melebur bagai debu. Jihan dan Mama pun menghampiri Fahmi yang tak berdaya.
"Ya Allah, Nak. Kamu kenapa?." tangis Mama, memeluk Fahmi.
Mereka berdua pun membantu mengangkat tubuh Fahmi untuk dibaringkan ke kasur. Pipi Mama sudah basah karna menangis. Jihan memeluk Mamanya.
Jihan dan Mamanya memutuskan untuk tidur dikamar Fahmi.
***
(Keesokan harinya dikelas)Makhluk itu masih terngiang-ngiang dalam otak Jihan. Ia hanya diam sedari tadi. Tubuhnya terasa lemas dan matanya mengantuk. Hampir semalam ia tak tidur.
~•~•~•~
Tbc :)
Jangan lupa vomment ya gengs
Makasi yg udaa setia nungguin lanjutan cerita ku :)
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO (Pemuja Satan)
HorrorAnak indigo bukanlah anak yang aneh atau gila, mereka yang memiliki kemampuan khusus tak pernah menginginkan menjadi seorang indigo. Namun jika Tuhan berkehendak mau bagaimana lagi? Ini salah satu kisah seorang gadis bernama Jihan Az-Zahra, dia ter...