Semua anggota telah berkumpul. Setelah Alfi menjelaskan tugas serta aturan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama pencarian jejak ini. Semua anggota sudah paham dan segera berangkat mengendarai mobil sekolah.
Ada dua mobil sekolah yang mereka gunakan. Kepala sekolah memang mengizinkan anggota organisasi pencari jejak mengendarai mobil sekolah, setiap sebulan sekali organisasi ini mengadakan pencarian jejak di tempat-tempat seram. Para sopir juga sudah terbiasa mengantar mereka ke tempat-tempat mistis.
Sebelum mereka ke tempat tujuan, mereka ke basecamp terlebih dahulu. Untuk mempersiapkan mental masing-masing.
Pukul 19:25
(Saat tiba di basecamp)
Setelah sholat isya' mereka mempersiapkan alat-alat untuk pencarian jejak. Sang sopir masih enak mengopi dan merokok. Jihan melamun saja dari tadi, Karin sudah coba menghiburnya tapi tetap saja tak ada hasil. Hari ini adalah hari terberatnya, harus meninggalkan Fahmi yang keadaannya memprihatinkan.
"Ayo gaess. Kita berangkat sekarang." perintah Alfi.
Semua anggota masuk kembali kedalam mobil. Para sopir mengantarkan mereka ke Rumah Sakit terbengkalai itu. Sekitar dua puluh lima menit dari basecamp.
Tibalah mereka ditempat tujuan. Mereka semua turun dari mobil, sang sopir meninggalkan mereka ditempat dan akan kembali menjemput keesokan harinya.
Karin merasakan sesuatu yang negatif, tempat itu dipenuhi semak belukar dan benar-benar tidak terawat. Hawa negatif menyelimuti tempat itu, sebelum masuk kedalam Alfi memimpin doa supaya semua berjalan dengan lancar.
Betapa buruknya tempat itu. Banyak benda-benda rusak dan coretan-coretan pada dindingnya. Ada yang sudah retak dan berlumut. Alfi membagi kelompok menjadi 3 bagian, Alfi masuk ke kelompok pertama bersama Karin dan Jihan.
Bila sudah jam 04:00 pagi semua harus menyudahi aktivitas mereka. Dan berkumpul kembali diluar gedung rumah sakit. Semua pun setuju dan langsung berpencar dengan masing-masing kelompok yang sudah Alfi bagi.
Kelompok pertama yang diketuai Alfi memasuki ruangan, yang bertuliskan ruang bayi. Salah satu anggota kelompok Alfi merekam semua kegiatan mereka disana meggunakan kamera. Karin mendengar ada suara diruang itu. Suara yang samar-samar, kadang jauh kadang dekat.
Pukul 01:55
(Dirumah Jihan)
Tiba-tiba lampu kamar Melinda berkedip selama kurang lebih sepuluh detik. Ia terbangun dan merasa dingin disekujur tubuhnya. Ia pun mengambil jaket tebal didalam lemari dan memakainya.
Ada suara bising dilantai atas, namun ia mengacuhkan suara itu dan kembali tidur. Semakin lama suara itu semakin terdengar keras. Melinda keluar kamar dan menyalakan semua lampu ruangan, karna takut ada maling atau orang asing yang menyelinap dirumahnya.
Melinda juga sudah menyiapkan hpnya untuk menghubungi polisi, bila ada sesuatu yang tidak menyenangkan dirumahnya. Selangkah demi selangkah ia menaiki tangga, tanpa suara. Ia mendengar suara teriakan dari kamar Fahmi. Melinda segera menelepon polisi.
Pyaarrr!
Gelas terjatuh, Melinda semakin panik lalu membuka pintu kamar Fahmi. Ada bayangan hitam besar yang mencekik Fahmi, Melinda langsung membaca Ayat Kursi. Bayangan itu menyerangnya, melemparkan tubuh Melinda kesudut kamar. Melinda kesakitan, ketakutan dan menangis. Arumi sudah tak sadarkan diri dilantai.
"Arumi!." seru Melinda.
"Jangan sakiti anak saya. Tolong, jangan sakiti dia." Melinda memohon, agar setan itu berhenti menyakiti Fahmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO (Pemuja Satan)
HororAnak indigo bukanlah anak yang aneh atau gila, mereka yang memiliki kemampuan khusus tak pernah menginginkan menjadi seorang indigo. Namun jika Tuhan berkehendak mau bagaimana lagi? Ini salah satu kisah seorang gadis bernama Jihan Az-Zahra, dia ter...