J A N E N I N A
Pagi ini udara terasa lebih dingin, daritadi aku terus-terusan ngusap tangan. Di sampingku ada Theo dan Andru, mereka asik makan ice cream padahal cuacanya pagi ini benar-benar dingin.
Hari ini aku bakalan pulang ke Indonesia, sekarang gue ada di mobil bareng Theo, Andru, Aunty Terra, dan Uncle Hussein.
Aunty Terra dan Uncle Hussein maksa nganterin sampe bandara, meski aku udah bilang beberapa kali kalo sendirianpun aku bisa.
"Jane, kamu jangan lupa makan loh. Kalo perlu beli makan nanti pas di dalam Pesawat." Kata Aunty Terra sembari menoleh ke arahku yang ngangguk sambil senyum doang.
"Iya bener. Jangan bilang mahal-mahal terus, daripada kamu sakit perut." Timpal Uncle Hussein sambil mengemudikan mobil.
Rambut Uncle Hussein ini botak plontos dengan tubuh tinggi besar dan sedikit gempal.
Theo memegangi kursi Aunty Terra, "Dad, apa aku boleh ikut makan bareng Kak Jane?" Tanyanya polos.
Aunty Terra menoleh, "Tentu saja tidak, karena Kak Jane akan pulang ke Indonesia." Sahutnya sembari mengusap kepala Theo dan aku senyum senyum doang.
"Indonesia itu jauh gak sih, Kak?" Andru bertanya kepadaku, dia menoleh sambil menggaruk kepalanya.
Alisnya tertaut bingung. "Aku bakal merindukan kau, Kak Jane." Bisik Andru sedih.
Aku terkekeh, "Ga jauh-jauh banget kok, negara kita kan tetanggaan. Tapi ga sedekat dari rumah ke taman ya, Dru." Aku menjelaskan sambil mengacak-acak rambutnya, "Gak apa apa, nanti kapan-kapan aku kesini lagi ya! Atau kalo perlu kamu yang kesini." Sambil tersenyum jahil tapi Andru masih memasang wajah cemberutnya.
"Mom, kalo gitu aku mau ikut Kak Jane ke Indonesia." Ucap Andru tegas.
Seolah ia yakin akan perkataannya. Pernyataan Andru makin membuat kami tertawa terbahak-bahak, dia terlalu polos dan kecil.
Aunty Terra mengangguk, "Suatu saat kita akan ke Indonesia, Honey."
Theo mengerjapkan matanya lalu menatap kearah Andru dan Aunty Terra bergantian, "Tapi kapan kita akan kesana, Mom?"
Lagi-lagi Aunty Terra mengusap kepala Theo, "Bersabarlah. Kita ini warga negara Indonesia tau, jadi suatu saat nanti kami akan membawa kalian kesana."
Theo menganggukkan kepalanya sambil menjilati ice cream. Berbeda dengan Andru, ia sudah cukup besar untuk tidak meyakini semua ucapan Aunty Terra.
"Memangnya anak-anak mau ke Indonesia??" Tanya Uncle Hussein nyengir.
Lantas saja Andru dan Theo berseru "Ya!" Membuat kami tertawa gemas.
Tiba-tiba aja gue mikirin polaroid gue yang ada di Alev, kira-kira dia ngerawat polaroid gue dengan baik gak ya?
Apa justru dia gak peduli sama keadaan polaroidnya? Kayaknya gue harus nanyain perihal ini ke Ryan deh!
Namun respon Ryan sangat lama sekali seperti admin OA aja, deh. Atau ngartis ya itu anak? Apa jangan-jangan Ryan lagi bales dendam ke gue?
Janenina
Ryan, kira" polaroid gue dirawat ga tuh ama alev?Janenina
Heyy kok ga bales sih??Aku mengetikkan pesan lagi.
Janenina
Ooo jadi ada yg lg bales dendam neeeehTak lama kemudian Ryan membaca pesanku dan membalasnya.
Ryan
hi jane gue lagi asik liburan tau ga
KAMU SEDANG MEMBACA
aleviajane
RomancePernahkah kalian membenci seseorang tanpa alasan yang jelas? Seperti rasanya orang itu sangat menyebalkan tanpa alasan yang jelas. Hal itu sedang Alev alami. Ia selalu membenci Jane, cewek periang nan jutek yang memiliki sahabat gay yaitu Ryan. Sia...