"One shot! One shot! One shot!" teriakan itu diucapkan bersamaan, membelah keriuhan acara pesta ulang tahun Eiris Lantana Pasque yang kedua puluh."Iris! Iris! Iris!" teriakan berikutnya bergema, mengalahkan musik latar berirama dansa elektronik.
Iris mengangkat botol minumannya, lawan minumnya melakukan hal yang sama. Jonas memberi seringai saat Iris mengedipkan sebelah mata. Keduanya saling menautkan lengan sebelum sama-sama unjuk kemampuan menenggak sebotol alkohol tanpa jeda. Suara tepuk tangan, riuh teriakan, sekaligus musik latar, memanaskan suasana. Iris yang lebih dulu menandaskan isi botolnya, beralih melepaskan jaket jeans yang melingkupi gaun pendeknya.
"Striptease! Striptease!" teriakan itu yang selanjutnya terdengar riuh.
Iris tertawa-tawa lalu beralih menaiki meja dengan tiang yang biasa digunakan untuk pole dance. Tanpa ragu, Iris memutar tubuhnya, berlagak seperti penari erotis. Teman-temannya kembali berteriak riuh sembari menyodorkan lebih banyak botol minuman.
"Ris, apa hadiah lo tahun ini?" tanya Amanda saat Iris memutuskan turun dari meja, langkahnya sudah sedikit sempoyongan mencari-cari tempat duduknya semula.
"Emm... Pascal kasih gue unlimited credit cardnya, Bokap bayarin pesta ini, Nyokap... emm, nyokap nanti gue tagih..." jawab Iris yang meski langkahnya sudah sempoyongan, tubuhnya tetap bergoyang-goyang mengikuti irama lagu.
"Besok kita shopping dong," kata Amanda.
"Shopping? ajak gue dong, Ris..." Florence menimpali.
"Gue juga!" Gabby tak mau kalah.
Iris mengangguk-angguk, "Easy girls... easy..." katanya.
"Nyokap lo, kemarin photoshoot pakai tas terbarunya MerchantG... minta itu aja, Ris," usul Cece sembari menyerahkan segelas minuman ke tangan Iris.
"Emm.. kay!" kata Iris lalu dengan segera mengosongkan gelas minuman di tangannya.
"Ce, Iris udah kebanyakan minum." Amanda memperingatkan karena gerakan menari Iris semakin tidak beraturan.
"Nggak papa, Jonas yang jaga," kata Cece lalu mengedipkan mata pada lelaki yang malam ini jadi pasangan Iris.
Jonas tersenyum, merangkul Iris. "Udah capek belum? Istirahat yuk."
"Emm... sini nari sama aku," pinta Iris lalu beralih merangkulkan lengan ke leher Jonas.
Jonas adalah salah satu senior paling bermasalah di kampus, tidak hanya biang kerusuhan, namun juga ketua geng balapan liar paling terkenal di Jakarta. Sama-sama hidup sebagai pembuat masalah, Iris langsung merasa cocok dengan Jonas.
"Aku mau kasih kamu hadiah, Ris..." bisik Jonas.
"Emm?" Iris mendongak dengan wajah bertanya.
Jonas menariknya kembali ke tempat duduk, "You'll love this..." bisik Jonas lalu mengeluarkan sebuah plastik kecil berisi beberapa gram bubuk putih.
"No drugs, Jo... kalau ketahuan Pascal, bisa abis gue," kata Iris sambil menggeleng.
"Try this one, c'mon... this is our night," kata Jonas lalu mengecup bibir Iris.
"Mmm..." Iris membalas kecupan Jonas dengan ciuman panjang.
Jonas terkekeh, menyadari perhatian Iris teralihkan, sengaja menenggelamkan obat terlarang itu ke dalam gelas minuman. Berlama-lama menciumi Iris hingga obat tersebut larut.
"Take a break, baby... minum lagi." Jonas mengulurkan gelas minuman yang disiapkannya.
Iris tersenyum, menggeleng sembari menyandarkan kepala. "I'm at my limit..."
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAWSOME #PasqueSeries I
RandomFLAWSOME "Your flaws are perfect for the heart that is meant to love you." -- Zhao Walker, adalah contoh pria langka masa kini. Bungsu keluarga Walker itu tak hanya tampan, namun juga real gentleman yang tak pernah salah melangkah. Para ibu yang men...