26

31.1K 3.5K 352
                                    

"Aku pada usia enam belas tahun adalah satu dari sepuluh anak yang beruntung mendapatkan beasiswa lanjut universitas dari Pasque Techno... Aku pada usia dua puluh tahun, juga beruntung mendapatkan kesempatan magang dan akhirnya benar-benar bekerja untuk Pasque Techno... Saat usiaku dua puluh lima, Damien berterus terang bahwa dia mengawasiku dan berharap aku tidak mengecewakannya."

"Aku pikir itu adalah proses evaluasi untuk posisi tertentu, ia yang mendidikku secara langsung, tidak hanya tentang desain produk atau jenis material, dia benar-benar mendidikku untuk memahami keseluruhan Pasque Techno..."

"Asoka baru berusia tujuh belas tahun saat dikenalkan padaku. Setelah perkenalan itu, Damien menjelaskan mengapa ia mendidikku dengan begitu serius... dia akan memberikan posisinya padaku dan sebagai gantinya, dia menginginkan pewaris dengan nama Pasque tetap melekat sebagai nama belakangnya."

Byakta tampak muram saat melanjutkan ceritanya. "Asoka tidak ingin menikah, ia ingin kembali berakting, Damien sangat menentangnya dan justru semakin menekannya untuk segera mempersiapkan diri sebagai istriku... dia membenciku karena hal itu, tapi pada akhirnya kami tetap menikah."

"Kau harus segera menghamiliku, agar aku bisa melahirkan pewaris untuk Pasque Techno dan terbebas dari beban ini." kata Byakta dan Pascal bisa melihat raut terluka di wajah sang ayah, situasi ini terasa sangat ganjil baginya. "Itu adalah kalimat pertama yang diucapkan Asoka sebagai istriku."

Mendengar itu, Pascal tak ingin menanggapi apapun.

"Nyatanya beban itu tak juga menghilang, Damien tetap berkeras bahwa aku dan ibumu harus bersama-sama mendidikmu, agar sesuai dengan karakter Pasque yang sebenarnya, agar benar-benar layak mewarisi Pasque Techno."

Itulah kenapa Pascal selalu merasa ia terlahir untuk Pasque Techno, ia telah belajar tentang itu bahkan sebelum mengenal hal lain di dunia ini.

"Iris adalah sesuatu yang tidak direncanakan, hal itu sempat membuat ibumu stress dan saat itu, jika ia berpikir untuk melenyapkannya aku tak akan peduli..."

Pascal menatap terkejut, rasanya begitu sakit mendengar kalimat itu. "Aku mulai memahami, betapa kuat Iris selama ini, bertahan terhadap kalian berdua di rumah ini."

"Tapi aku peduli, akulah yang kemudian membuat perjanjian itu, aku memintanya melahirkan Iris dan aku mengusahakannya kembali berakting." kata Byakta lalu menatap foto Damien Pasque yang ada di ujung ruangan. "Setelah Iris lahir, kondisi Damien benar-benar memburuk dan akhirnya meninggal, tak ada penghalang lagi untuk Asoka berkarir."

"Lalu kalian mulai menjalankan perjanjian itu, mengabaikan kami dan hidup sesuka kalian." kata Pascal, sekalipun itu dilakukan untuk menjamin kelahiran Iris, ia tak merasa senang. "Well, aku tak bisa lebih kecewa lagi pada kalian berdua... dan kupikir, perceraian akan layak."

"Asoka tak bisa—"

"Aku tak peduli dengan nama belakangku, dan Pasque Techno tidak lebih penting dari kebahagiaan Iris di masa depan." sela Pascal dan sang ayah menatap terkejut. "I don't care about grandpa's decision... all I know, you are the one who made wrong choice and here we are, fucked up!"

"Ibumu yang membuat—"

"She was still too young!" seru Pascal berdiri menghadapi sang ayah. "Dia meminta keberadaanku, karena tidak bisa berpikir panjang... sebagai pria dewasa yang lebih stabil, seharusnya Papi berusaha memberinya pengertian bahkan penjelasan, bahwa itu adalah jenis permintaan yang sangat bodoh!"

Byakta terdiam mendengar itu. Pascal menghela napas, berusaha mengabaikan desakan emosi yang mulai menguasai. "Kalian berdua adalah masalah dalam situasi ini, dan aku pikir... sampai kalian menyelesaikan proses perceraian itu, jangan berpikir untuk menemuiku atau Iris dalam posisi sebagai orangtua dan anak."

FLAWSOME #PasqueSeries ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang