"Ini sudah lima hari..." ucap Pascal sembari menggenggam tangan sang adik.
Zhao yang datang membawakan makanan tidak bisa berkomentar banyak, "Dia mulai stabil, Pas... ini perkembangan bagus," kata Zhao mengamati monitor di dekat kepala tempat tidur Iris.
"I miss her pamper request."
"Melihatnya enggak berdaya adalah hal yang langka." Zhao mengakui.
Pascal menghela napas, "Orang tua keparat itu belum datang juga."
"Aku yakin ayahmu sibuk di Pasque Techno, kamu belum bisa bekerja," kata Zhao mengingat berkas penawaran terbaru dari perusahaan itu dibubuhi tanda tangan Byakta Pasque.
"Enggak mengertikah ... bahwa Iris lebih membutuhkan semua perhatian itu?" keluh Pascal
Zhao tidak menanggapi, urusan keluarga Pasque adalah topik yang ingin ia hindari. Bukan karena tidak peduli, namun melihat kenyataan yang ada, memang terasa menyedihkan untuk dibicarakan.
"Aku akan menggantikanmu menjaganya, pulanglah, istirahat dan makan."
"Aku ingin bersamanya saat sadar nanti."
"Kamu akan berakhir di ruangan sebelah kalau enggak mau berisitirahat, gunakan apartemenku, hanya sepuluh menit berlari kemari," kata Zhao mengulurkan key cardnya.
Pascal memijit kening, ragu menatap kunci kartu tersebut.
"Saat sadar nanti, Iris akan membutuhkan seluruh kekuatan yang bisa kamu berikan padanya."
Kalimat itu sukses membuat Pascal mengambil kunci kartu dari tangan Zhao, "Jika dia bergerak, sedikit saja, langsung telepon aku."
Zhao mendekatkan tas berisi makanan yang dibawanya. "Mama yang memasaknya, mengabaikannya sama saja mengakhiri persahabatan kita," ancam Zhao membuat Pascal terkekeh.
"Katakan padaku ini gyoza terkenal itu."
"Yap, lengkap dengan tamagoyaki dan nasi kacang polong."
Pascal mengambil alih tas berisi susunan kotak makan itu, mendesah karena wangi masakan rumahan yang semerbak. "Jika ada kompetisi memperebutkan orang tua, aku akan mati-matian merebut orang tuamu."
Zhao tertawa, "Kamu mungkin bisa melawanku, tapi lain ceritanya kalau melawan Kak Hoshi."
"Oh sial!" keluh Pascal lalu mengangguk. "Karir dan masa depanku bergantung pada kebaikan hatinya setelah ini."
"Ingat itu dan bersikap baiklah," kelakar Zhao saat mengantar Pascal ke pintu.
Pascal menatap adiknya yang masih pulas di balik pundak Zhao, berat baginya untuk melangkah pergi. Namun, ini memang diperlukan, ia butuh tidur selama beberapa jam. "Thanks, karena membantuku menjaganya."
"Iris seperti adikku juga, Pas."
== [flawsome] ==
Begitu Pascal berlalu pergi, Zhao menempati kursi tunggu di samping tempat tidur Iris. Ia mengambil satu buku di nakas, sebuah buku puisi, sajak-sajaknya banyak berisi tentang petuah kehidupan. Zhao membaca salah satu di halaman depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAWSOME #PasqueSeries I
RandomFLAWSOME "Your flaws are perfect for the heart that is meant to love you." -- Zhao Walker, adalah contoh pria langka masa kini. Bungsu keluarga Walker itu tak hanya tampan, namun juga real gentleman yang tak pernah salah melangkah. Para ibu yang men...