Aster 2: Park Peter

598 72 26
                                    

"PETER!!! PARK PETER !!!"

Alarm nyata Peter berbunyi, lelaki yang masih terbelenggu di dalam selimut tebalnya enggan bangun malah menarik selimutnya menutupi seluruh tubuh. Dia kemarin lembur untuk mengerjakan esainya jadi bola matanya tak mau terbuka sekarang.

"PETER~~~ PETER~~"

Kembali alarmnya berbunyi. Kali ini ditambah petikan gitar tak beraturan dan panggilannya bernada.

Itu tandanya Peter harus segera bangun. Dia menguap berkali-kali sebelum benar-benar bangkit dari tidurnya.

Peter berjalan menuju jendela kamarnya yang masih tertutup kemudian membukanya.

"Sudah bangun Lee Minho. Terimakasih alarm paginya," ucap Peter.

Alarm nyata Peter membentuk jarinya dengan tanda okay.

"Good morning~" Minho mengucapkan salam pada Peter.

"Hem, good morning~" Peter mengucapkannya sambil berjalan untuk melipat selimut yang dipakainya tadi.

"Habis lembur ?"

Peter mengangguk.

"Hari ini mau berjalan-jalan ke pantai?" Minho menawarkan hal yang sangat disukai Peter di weekend seperti hari ini.

Senyum Peter merekah sempurna dan menghentikan acaranya melihat selimut.

"Call!"

"Okay!! Siap-siap sana!! Jangan lupa izin pada permaisuri."

Peter sudah berlari ke kamar mandi tanpa mendengarkan Minho yang berbicara tadi.

Peter sudah berlari ke kamar mandi tanpa mendengarkan Minho yang berbicara tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah izin permaisuri ?"

Peter mengangguk.

"Bagaimana kuliahmu?" Tanya Minho ketika mereka berangkat ke pantai menaiki motor Minho. Tangan Peter terulur untuk memeluk pinggang Minho.

Kalian perlu tahu jika Minho suka sekali melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, maklum juga motor baru. Jadi Peter tak mau mengambil risiko dia akan terjatuh di saat perjalanan makanya dia memeluk pinggang sahabat seperorokannya itu.

"Kuliahku ? Seperti biasa. Kalau pekerjaanmu ?" Peter balik bertanya.

"Seperti biasa."

"AW!!" Cubitan Peter terasa di pinggang Minho.

"Kenapa dicubit!!"

"Kamu tak kreatif hmm."

Minho tertawa dalam balutan helmnya.

"Kalau hubunganmu dengan teman angkatanmu itu bagaimana ?" Minho kembali bertanya.

"Yah, sepe-"

"Jawaban yang kreatif!" Minho menginterupsi jawaban Peter.

Aster; Diriku dan Dirimu✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang