Peter sudah sepenuhnya sembuh. Dirinya tidak lagi meminum obat.
Tapi anehnya sahabat kembarannya itu belum mengembalikan ponselnya. Changbin pun dari tadi pagi belum menemuinya.
Sudah lama Peter tidak berhubungan dengan Jisung. Pasti Jisung khawatir di sana. Tapi mau bagaimana lagi, dia juga senang-senang saja. Peter lebih santai di sini, sejenak tidak perlu memikirkan beratnya membangun kehidupan di masa lalu demi masa depan.
Karena Changbin belum mengembalikan ponsel Peter, dia memutuskan untuk bersiap-siap dan pergi ke perpustakaan guna memberantas kebosanan.
Untuk menuju perpustakaan, Peter tidak melewati kolam renang, dia memilih menggelilingi rumah dengan jarak lebih jauh. Dia trauma dengan kolam renang, tidak mau lagi dia mendekatinya. Cukup sekali dan dia menyesal. Persetan dengan semua orang di rumah keluarga Han yang akan curiga, toh tidak ada yang berani curiga dengan dirinya bahkan daddynya sendiri tidak.
Omong-omong tentang daddy, beliau selalu bersama Peter tiap makan dan dengan telaten selalu meminumkan obat padanya jika sedang senggang menggantikan Changbin.
Jisung pasti bahagia sekali bersama daddy, tidak seperti dirinya dan Ibu di kampung yang jarang bersama karena Ibu harus bekerja di laut sebagai nelayan. Seberapa pun daddy sibuk, beliau selalu menyempatkan untuk bersama sang putra.
Tidak hanya daddy, tapi Jisung punya Changbin, orang tua Changbin, dan ketiga sahabatnya yang setia padanya.
Perpustakaan masih sama dari kali terakhir dia datang, yaiyalah kali terakhirnya kan kemarin. Seperti perpustakaan itu selalu dijaga baik oleh asisten rumah tangga bagian perpustakaan ini.
"Daddy merasa Jisung berubah?"
Terdengar suara sosok yang selama Peter di sini selalu menjaganya. Suara itu terdengar di perpustakaan lantai dua yang sepertinya sedang terjadi cengkrama antara Changbin dan daddynya.
Peter yang baru masuk itu langsung bersembunyi di rak yang tidak akan terlihat dari lantai dua.
"Berubah bagaimana? Berubah menjadi ceroboh lagi?"
"Bukan, kalau itu Changbin tahu, dad. Jisung tetap ceroboh tanpa daddy tahu. Maksud Changbin berubah, seperti bukan Jisung."
"Daddy merasa sedikit sih, tapi mungkin itu karena bulan lalu daddy menyuruh dia dan Chan untuk segera menikah karena memang usia mereka sudah cukup," daddy menjawab.
"Dad-"
Changbin diam lama. Daddy pun tidak lagi menimpali karena menunggu ucapan Changbin.
"Awalnya Changbin mau merahasiakan ini pada daddy tapi kupikir daddy harus tahu."
Selanjutnya diam lagi. Peter semakin penasaran.
"Changbin memergoki Chan berciuman dengan orang lain, dad. Changbin pun sempat memfotonya."
Mungkin saat ini Changbin sedang memperlihatkan bukti pada daddy.
BRAK!!
Peter berjengkit karena gebrakan tadi sungguh keras.
"Tidak ada yang siap untuk sakit hati. Jangan sampai Jisung tahu jika Chan selingkuh, Bin! Putus semua relasi perusahaanmu yang bersangkutan dengan perusahaan Chan!"
"Dad-"
"Daddy mau ke bawah dulu, menghubungi bawahan daddy untuk melakukan hal yang sama pada perusahaanku dan Jisung."
Mendengarnya Peter membungkam mulutnya sendiri dengan kedua tangannya.
Terkejut karena kekasih Jisung selingkuh, daddy sangat menyeramkan jika marah, Changbin punya perusahaan, dan Jisung yang juga punya perusahaan. Empat attack, untung Peter tidak pingsan mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aster; Diriku dan Dirimu✓
أدب الهواة• Han Jisung • Hari yang tak pernah Jisung duga hadir di hidupnya, hari di mana dia bertemu dengan ibu yang selama ini dia anggap sudah meninggal. Dan dia mempunyai saudara kembar ? Biarkan Jisung egois untuk kali ini saja, dia ingin lebih lama tin...