05.00 a.m.
Alarm Nata berbunyi,membuat si empunya terbangun. Ia langsung ke kamar mandi. Tak butuh waktu lama,Nata selesai dengan ritual mandinya. Lalu ia segera menyiapkan bukunya. Ia lupa tidak belajar tadi malam. Ia memutuskan belajar walau hanya 30 menit. Setelah selesai dengan belajarnya,Nata turun ke bawah untuk sarapan.
"Kok gak di habisin sayang,ini kan kesukaan kamu" tanya bundanya.
"Bun,ayah kapan pulang?" Tanya Nata yang tak menghiraukan pertanyaan dari bundanya itu.
"Seminggu lagi,sabar ya" ucap bundanya sambil tersenyum tipis.
Tak ada sahutan dari Nata,ia langsung mengambil tasnya. Dan pamit ke bundanya.
"Bun aku berangkat" ucap Nata sambil meminum susunya dengan berdiri.
"Iya hati hati" ucap bunda sambil mencium kedua pipi anak semata wayangnya itu.
Nata telah sampai di sekolah. Jam masih menunjukkan pukul 06.30 ada waktu 15 menit untuk belajar fikirnya. Akhirnya Nata melanjutkan belajarnya ditaman belakang sekolah. Sunyi,Nata suka suasana yang seperti ini jika belajar dia bisa fokus. Nata terlalu fokus ke bukunya sehingga tidak tahu sedari tadi ada penghuni di kursi sebelahnya. Taman di belakang ini tidak terlalu keurus. Juga jarang ada siswa yang mau ke taman ini.
Akhirnya Nata selesai dengan belajarnya. Ia membereskan bukunya. Ketika ia beranjak bangun dari kursi taman,dirinya menoleh ke arah samping kanan kursi yang ia duduki. Jantungnya berpacu dengan cepat. Yap Varo sedang duduk sambil menengadah,matanya tertutup seperti sedang menenangkan pikiran. Sejak kapan kak Varo disini,batinnya. Nata buru buru membereskan bukunya. Bunyi gaduh yang Nata buat terdengar sampai ke telinga Varo. Sehingga Varo terbangun membuka matanya lalu melihat Nata sekilas,lalu melanjutkan menutup matanya. Sedangkan Nata cepat cepat pergi dari tempat itu. Saat Nata hendak berjalan tiba tiba ada suara berat yang memanggilnya. Nata menoleh dan yang memanggilnya adalah Varo.
"Tunggu" ucap Varo yang kini sudah berada di depan Nata.
"I iya kak,ada apa ya?" Tanya Nata gugup. Pasalnya ini pertama kalinya ia berbicara dengan Varo,orang yang dia kagumi.
"Masuk?" Tanya Varo singkat.
"Maksudnya kak?" Tanya Nata tidak mengerti.
"Udah bel?" Tanya Varo lagi dengan ekspresi datarnya.
"Eh iya kak,udah 2 menit yang lalu bel bunyi" jawab Nata sambil berusaha terlihat biasa saja.
Varo tidak merespond jawaban Nata,ia langsung pergi dari taman itu. Nata mematung di tempat,tak pernah menyangka dirinya akan berbicara dengan Varo. Walaupun di akhir obrolan,Varo tidak menggubrisnya. Tetapi ia senang. Ia langsung pergi dari taman itu karena sudah bel.
Jadi orang cuek banget,untung sayang-batin Nata.
Saat sampai di ruangan 1,Nata langsung masuk kedalam karena masih belum ada guru pengawasnya. Cindy melihat Nata yang sedari tadi senyum.
"Ta darimana aja?" Tanya Siska yang baru saja melihat Nata datang.
"Dari taman belakang,belajar" jawab Nata masih dengan senyuman yang merekah.
"Terus kenapa senyum senyum gitu?jangan jangan lo kesurupan di taman ya" tanya Cindy serius.
Nata langsung menoyor kepala Cindy. Si empunya hanya bisa meringis kesakitan.
"Oh ya lo tau gak tadi gue...." Ucapan Nata terpotong karena guru pengawas sudah datang.
"Selamat pagi anak anak" kata guru pengawas tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER
Teen FictionMelihatmu bermain basket di lapangan sekolah,sudah menjadi rutinitasku -Clarisa Nata. Mengagumi dalam diam kakak kelasnya sendiri. Mengagumi sosok orang yang dingin,cuek,dan datar. Dia adalah kapten basket di SMA NUSANTARA,Reinaldo Alvaro. "Kamu han...