BYURRR!
seragam Varo basah kuyup. Teman temannya menyiramnya dengan air yang di susul oleh tepung. Mereka semua sudah merencanakannya tadi, tentu saja ini ide dari Kevin dan Arga.
Tepat di depan gerbang sekolah, banyak sekali tepung dan air yang menyatu jatuh begitu saja ke tanah. Sehingga membuat jalanan ini kotor. Kevin dan Arga tidak takut dimarahi oleh guru, karena sebelumnya ia sudah meminta izin.
Varo menoleh ke belakang, ke arah Kevin dan Arga yang tersenyum menang karena rencananya berhasil lancar tanpa hambatan apapun. Varo sudah mengira dari awal, ia yakin semua ide ini pasti provokatornya adalah Kevin dan Arga. Varo menatap tajam ke arah mereka, yang ditatap pun hanya nyengir kuda dengan watadosnya itu.
Saat ini Varo menjadi pusat perhatian, karena ini baru saja jam pulang, masih ada beberapa siswa yang berlalu lalang.
Sedangkan teman temannya, menertawakan Varo. Mereka tertawa karena wajah Varo mirip badut, tetapi tetap ganteng, apalagi dengan rambut yang basah karena air tadi.
Varo menatap teman temannya jengkel, ingin sekali dia marah namun ini kejutan untuk ulang tahunnya. Jadi, ia harus menghargainya. Dan berbagai ucapan pun keluar dari mulut temannya.
"Happy birthday Varo"
"Panjang umur bro"
"Selamat ulang tahun ya Ro"
"Semoga gak jomblo lagi"
"Sanahelwa Alvaro"
"Gue tungguin traktirannya"
"Besok jangan lupa bayar utang lo Ro"
Dan masih banyak lagi yang mereka ucapkan, Varo merespondnya dengan ucapan terimah kasih dan senyuman tipisnya.
NATA POV
"Eh itu ada apaan kok rame" ucap Siska heboh.
"Gatau" jawab Cindy singkat.
Nata tak menggubris ucapan Siska, ia terus berjalan di koridor dan menerawang ke arah kerumunan siswa yang berada tepat di depan gerbang sekolah. Matanya menangkap sesuatu, disana di tengah kerumunan siswa ada postur tubuh yang sudah tak asing lagi bagi Nata, Varo berdiri di sana di kelilingi teman temannya dengan seragam yang terkena campuran air dan tepung itu.
"Eh kak Varo" kata Nata terkejut.
Nata menatap sendu ke arah mereka terutama kepada Varo, mengingat beberapa hari lagi perpisahan.
Akhirnya Nata sampai di rumahnya, ia merebahkan dirinya di queen size miliknya. Hari ini terasa sangat lelah baginya. Seperti biasa, ia akan mengestalk akun instagram Varo.
Saat asik dengan dunia mayanya, ia tersentak karena mendengar ketokan pintu kamarnya.
"Sayang ayo mandi, kita makan diluar hari ini" kata Bundanya dari luar pintu.
Nata segera bangkit dan membukakan Bundanya pintu.
"Tumben" jawab Nata.
Bundanya mengulas senyum tipis "ini Ayah kamu yang ngajak"
"Udah sana kamu mandi" suruh Bundanya.
Nata mempraktekan gerakan hormat "siap ibu negara"
Bundanya hanya tertawa kecil, lalu menutup pintu kamar Nata. Nata dengan gerakan kilat menuju ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya. Tak butuh waktu lama, ia selesai dengan mandinya dengan segera mengambil baju lalu memakainya. Hari ini ia memakai celana berwana denim dan hoodie berwarna biru tua, sangat cocok di tubuhnya membuat dirinya nampak seperti anak kecil yang baru naik kelas 6.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER
Fiksi RemajaMelihatmu bermain basket di lapangan sekolah,sudah menjadi rutinitasku -Clarisa Nata. Mengagumi dalam diam kakak kelasnya sendiri. Mengagumi sosok orang yang dingin,cuek,dan datar. Dia adalah kapten basket di SMA NUSANTARA,Reinaldo Alvaro. "Kamu han...