ARRRGGGHHHHHH
Ia teriak lepas begitu saja saat sudah sampai di dalam kelasnya, kejadian kemarin belum terlupakan.
Cindy yang melihat itu langsung memegang kedua tangan Nata. Sedangkan Siska paham apa yang akan di lakukan oleh Cindy, ia langsung memegang kepala Nata.
"ETA SAHAAA!" Kata Siska seperti orang meruqyah.
Wajah Nata berubah datar "lo berdua ngapain sih"
"Lah?!"
"LAH KOK?!"
Siska dan Cindy saling pandang, dan bertos ria "setannya udah keluar"
"Lo buka jasa ruqyah aja Sis,lumayan kan" ucap Cindy ngawur.
"Entar hasilnya bagi dua"
"Gue bantuin promosi in pekerjaan lo"
"Gimana Sis?"
"GUE GAK KESURUPAN" ucap Nata lantang.
"YAKALI GUE KESURUPAN, ENAK AJA"
"O ya lupa, kan yang ada setannya yang takut sama lo"
"Iya setannya kabur duluan ngeliat Nata"
"Ish diem kalian" dercak Nata.
Akhirnya mereka diam mengikuti perintah Nata. Mulut Nata sangat gatal ingin bercerita tentang kejadian kemarin itu. Dan akhirnya Nata membuka suara.
"Gue mau cerita" tak ada sahutan dari Cindy dan Siska. Tapi mereka memperhatikan Nata.
Nata melanjutkan ceritanya "kemarin pulang sekolah, gue di ajak bokap sama nyokap makan di luar" masih tak ada sahutan dari mereka.
"Terus kalian tau gak? Gue ketemu kak Varo dan orangtuanya disana, jadi mereka lagi makan juga"
"Pas pulang, mereka ngelewatin meja gue. Eh kak Varo ngelirik gue deng, ya walaupun sebentar doang sih"
"Gue langsung salting, gue deg degan. Terus nyokap ngeliat gue yang ngelamun gue langsung buyar gitu. Pas liat ke belakang, udah gak ada kak Varo"
"Ini ni yang lucu, pas di mobil gue masih gak percaya bisa ketemu keluarganya kak Varo, gue nepuk nepuk pipi gue sendiri, gue takut ini mimpi"
"Eh ternyata ga deng, sakit pipi gue kena tampolan gue sendiri. Terus si nyokap nanya gue kenapa, gue bilang kalau di mobil banyak nyamuk, padahal ga ada, haha receh ga sih" kata Nata disertai tawa renyah.
"Sis?Cin?"
"KOK DIEM AJA SIH"
"Kalian aneh tau gak sih, tadi aja berisik tapi sekarang diem kicep"
"Kan lo nyuruh kita diem tadi bege" jawab Siska dan Cindy bersamaan.
"Oon lo pada" Nata mendelik.
"Gimana sih, lo yang nyuruh kita diem, tapi lo juga yang nyuruh kita bicara"
"Tau tuh aneh, ck"
"Ish gue kan bercanda tadi"
"Dahlah bodoamat, gue badmood"
Nata merebahkan kepalanya di atas meja, ia memilih tidur sebentar menyiapkan energi sebelum memasuki pelajaran fisika.
Baru saja merebahkan kepalanya, bel masuk bunyi. Nata mengerang.
"ARRGHH BARU JUGA MAU TIDUR BENTAR"
"GUE DOAIN GURU YANG NGAJAR JAM PERTAMA INI, KEPELESET DI KAMAR MANDI"
Suara Nata terdengar seantero kelas, teman temannya menoleh. Dengan mata Nata yang setengah terpejam, karena efek masih mengantuk.
"Clarisa Nata, maju ke depan" suara pak Fandi menggelegar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER
Teen FictionMelihatmu bermain basket di lapangan sekolah,sudah menjadi rutinitasku -Clarisa Nata. Mengagumi dalam diam kakak kelasnya sendiri. Mengagumi sosok orang yang dingin,cuek,dan datar. Dia adalah kapten basket di SMA NUSANTARA,Reinaldo Alvaro. "Kamu han...