"gue gak bawa uang lebih bangke" umpat Varo.
"Pinjam uang dulu ke kas" kata Kevin dengan watadosnya.
"Sialan" umpat Varo lagi.
Sedangkan Arga hanya menyimak percakapan mereka, ia fokus dengan makanannya. Akhirnya Varo membayarnya, karena ulah teman laknatnya itu.
"Gue duluan" kata Varo saat selesai membayar makanan.
"Eh tungguin" jawab Kevin bangun dari duduknya.
Varo tidak menghiraukan mereka. Saat berjalan di koridor, Varo dengan wajah datarnya berjalan santai menuju kelasnya. Dari arah yang berlawanan, ia melihat perempuan yang tengah berlari sepertinya sedang bercanda dengan temannya.
"Nataaa kembaliin penggaris gue" teriak Siska.
Nata tidak mendengarkan perkataan Siska, dirinya terus berlari menghindar dari kejaran Siska. Ia tidak melihat kedepan, ia fokus melihat ke arah Siska yang berada di belakangnya. Tiba tiba badan Nata jatuh karena baru saja bertabrakan dengan dada bidang laki laki.
Nata terjatuh di lantai, ia mengambil penggaris yang terjatuh tidak jauh darinya. Lalu kemudian bangun dari jatuhnya dan dibantu oleh Siska yang tiba tiba sudah berada di belakangnya.
"Nah karma ni buat Clarisa Nata yang super duper jahil, rasain lo" ejek Siska saat mereka sudah berdiri.
"Maaf ya kak gu...." Belum sempat Nata menyelesaikan ucapannya, ia melihat ke orang yang di tabraknya tadi.
Kak Varo -batin Nata.
"Gue tadi gak sengaja" kata Nata melanjutkan perkataannya.
Varo hanya melihatnya datar, lalu pergi begitu saja.
"Gue baru sadar kalau yang di tabrak itu kak Varo" kata Siska.
"Anjir, lo nabrak bagian mananya Ta?" Tanya Siska heboh.
"Gue nabrak dadanya tadi, lo sih" kata Nata kesal.
"Gini gini lo seneng kan" goda Siska.
"Iyalah, masih ditanya" kata Nata dengan senyuman lebar.
"Terus?" Tanya Siska.
"Terus apa?" Nata balik bertanya.
"Ucapan terimah kasihnya gak ada?" Tanya Siska.
"Terimah kasih Siska teman terlaknat" ucap Nata dengan penuh pemaksaan.
"Gue gak nerima ucapan terimah kasih" kata Siska.
"Lah terus gimana?" Tanya Nata polos.
Siska berbisik ke Nata "lo harus teraktir gue, ya setidaknya es krim 1 doang gak apa apa kok gue ikhlas nerimanya"
"Untung lo temen, coba kalau enggak, udah gue tenggelemin lo ke laut" kata Nata mengelus dada.
Akhirnya mereka menuju ke kantin, untuk membelikan Siska es krim, sebagai ucapan terimah kasih.
VARO POV
"Nah karma ni buat Clarisa Nata yang super duper jahil, rasain lo"
Clarisa Nata? Gue kayak gak asing denger nama itu -Varo.
Kemudian perempuan itu bangkit dari jatuhnya, meminta maaf kepada Varo. Ucapannya sempat terjeda saat perempuan itu menatap Varo.
Kenapa sih ni anak -Varo.
Varo tidak ambil pusing ia langsung pergi begitu saja. Saat sampai di kelas, ia merasa lelah. Ia merebahkan kepalanya di atas meja dan memakai tasnya sebagai bantalan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER
Teen FictionMelihatmu bermain basket di lapangan sekolah,sudah menjadi rutinitasku -Clarisa Nata. Mengagumi dalam diam kakak kelasnya sendiri. Mengagumi sosok orang yang dingin,cuek,dan datar. Dia adalah kapten basket di SMA NUSANTARA,Reinaldo Alvaro. "Kamu han...