Kring...kring....
Bel istirahat bunyi,Nata dan kawan kawan segera menuju kantin untuk mengisi cacing cacing di perut mereka. Sesampainya di kantin mereka pun langsung memesan makanan. Mereka fokus dengan makanannya masing masing.
Bel masuk masih tinggal 10 menit lagi,mereka memutuskan untuk tetap di kantin sambil bercerita. Saat di tengah tengah asiknya mereka berbicara. Varo dan teman temannya datang. Nama temannya adalah Arga dan Kevin.
Siska menyenggol lengan Nata "Eh pangeran kodok datang".
Nata mencubit lengan Siska "Sis gue masih malu tau sama kejadian yg tadi".
"Lah tadi kenapa emang?" Cindy bingung.
Siska terkekeh "gue ngerjain Nata".
Nata memutar bola matanya "malu ish".
"Kebiasaan" kata Cindy.
"Cie cie yg blushing" goda Siska. Ya wajah Nata kali ini seperti tomat busuk mengingat kejadian tadi.
Nata memanyunkan bibirnya "Sis diem ah nanti kak Varo denger lagi gue malu".
Siska tak menghiraukan Nata "btw kak Arga manis juga ya".
"Ga,mending juga kak Kevin,ada lesung pipinya huuu" kata Cindy tak mau kalah.
"Gak gak gak yang paling oke di antara mereka bertiga itu kak Varo titik" kata Nata menengahi pembicaraan mereka.
Siska dan Cindy menatap datar ke arah Nata,yang di balas kekehan dari Nata. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Mereka pun pergi dari kantin.
Saat melewati Varo dkk Nata menyempatkan dirinya melirik Varo sebentar. Saat itu Varo tengah tertawa mendengar lawakan temannya. Jarang jarang seorang Alvaro Reinaldo tertawa. Biasanya Varo hanya menunjukkan muka datarnya itu. Dasar kulkas berjalan.
Manis banget sih gila -batin Nata.
Saat ini mereka sedang belajar fisika. Pelajaran yang paling dibenci Nata. Ia tak betah di kelas kali ini karena gurunya juga killer.
"Baik anak anak buka buku paketnya halaman 78,disana ada soal uraian silahkan kalian kerjakan di buku tugasnya" ucap pak Fandi panjang lebar.
"Iya pakkk" jawab mereka serempak.
"Saya ada kepentingan sebentar jadi saya tinggalkan kelas ini sebentar" kata pak Fandi.
"Yeeey" sorak mereka bahagia.
"Tugas kalian jangan lupa dikerjakan. Dikumpulkan saat jam pelajaran saya berakhir ketua kelas silahkan kumpulkan buku teman teman kalian diruang guru di meja saya. Saya tidak menerima alasan apapun. Saat pergantian jam semua buku harus sudah ada di meja saya" ucap pak Fandi final.
"Yaaaaahhhh" jawab mereka mengeluh.
"Siap pak" kata Andre selaku ketua kelas.
Pak Fandi pun keluar dari kelas setelah mengucapkan salam.
"Cin lo udah belom nomer 3?" Tanya Nata.
"Gue juga gak ngerti,ini masih gue coba" jawabnya.
"Huftttt nyebelin banget sih pak Fandi dikira soalnya gampang gitu ya kita dikasih tugas banyak banget udah itu dikumpulinnya bentar lagi" keluh Nata panjang lebar.
"Ta lo kalo ngoceh tuh soal gak bakalan ke jawab sendiri" kata Siska.
"Gue gak suka fisika. Fisika itu salah satu pelajaran yang kurang kerjaan. Masa iya apel jatuh aja di ukur,Naik mobil kecepatannya di ukur mppfftt" cerocos Nata.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER
Teen FictionMelihatmu bermain basket di lapangan sekolah,sudah menjadi rutinitasku -Clarisa Nata. Mengagumi dalam diam kakak kelasnya sendiri. Mengagumi sosok orang yang dingin,cuek,dan datar. Dia adalah kapten basket di SMA NUSANTARA,Reinaldo Alvaro. "Kamu han...