Mereka masih stay di kantin. Hingga akhirnya bel masuk terdengar.
Kring.....kring.....kring.....
"Gue belum puas liatin kak Varo,udah bel aja" kata Nata cemberut.
Ia melihat Varo dan teman temannya yang sudah pergi dari kantin.
"Ayo balik kelas" ajak Cindy.
Mereka pun bergegas pergi ke kelasnya. Saat mereka berjalan di koridor,langkah mereka terhenti karena melihat Varo dan teman temannya yang sedang bermain basket di lapangan.
Nata fokus menatap Varo "kalian kalau mau ke kelas,duluan aja" katanya.
"Woey tuh liat kelas ada gurunya" ucap Siska.
Nata menoleh,yap benar di kelasnya ada guru yang sedang mengajar. Mau tidak mau Nata pergi meninggalkan Varo yang sedang bermain basket itu,jika tidak tentunya ia akan di hukum.
Akhirnya mereka memasuki kelas. Baru beberapa menit mereka di kelas. Nata mengajak Cindy keluar kelas.
"Cin ikut gue yuk,ke kamar mandi bentar" kata Nata menyenggol Cindy yang fokus mendengarkan guru menjelaskan.
"Dih bilang aja mau liatin kak Varo" jawabnya.
"Nah itu tau" kata Nata nyengir.
"Yaudah sono izin" kata Cindy akhirnya.
Akhirnya Nata pun izin lalu bergegas pergi dari kelas. Kini,mereka berdua sedang berada di pinggir lapangan yang teduh tertutupi oleh pohon. Bisa dikatakan mereka bolos pelajaran hari ini,ya walaupun hanya berapa menit.
"Gila sih kak Varo makin ganteng" cicit Nata.
"B aja" kata Cindy cuek.
"Lo mah karena gak suka aja sama kak Varo,coba kalau suka pasti lebih parah dari gue" oceh Nata.
"Kapan lagi coba liat kak Varo lagi keringat gitu terus rambutnya basah acak acakan" ucap Nata lagi.
"Bener juga,bentar lagi kak Varo lulus tuh. Harus move on sih menurut gue" kata Cindy dengan nada yang serius.
"Gak bisa Cin" keluh Nata.
Cindy memeluk sahabatnya itu. Memberikan semangat. Ia hanya bisa tersenyum melihatnya.
Kini Varo sudah selesai bermain dengan bola orangenya itu. Nata melihat Varo dari kejauhan yang sedang menepi di pinggir lapangan yang teduh itu. Kakinya selonjoran dengan kepala yang menengadah,membuat keringatnya jatuh begitu saja. Semakin tampan rasanya.
"Pengen banget gue samperin kak Varo" ucap Nata dengan mata yang fokus ke Varo.
"Terus ngapain?" Tanya Cindy.
"Ya gue lap in keringatnya,hehe" kata Nata sambil nyengir.
"Palalu" jawab Cindy sarkas.
"Udah kan kak Varo mainnya,ayo balik kelas" ajak Cindy.
"Bentar dulu yaelah Cin" kata Nata melas.
"Bentar pala lo peyang,kita izin ke kamar mandi,yakali sampai 20 menit lebih" kata Cindy menarik tangan Nata untuk bangun dari duduknya.
Mau tidak mau Nata harus bangkit dari duduknya dan kembali ke kelasnya. Saat sampai di depan kelas,ia mendengar kelasnya yang ramai dan berisik itu. Ternyata gurunya sedang keluar,lalu mereka bergegas masuk ke dalam.
"Bu Yuli mana?" Tanya Cindy kepada Siska.
"Keluar tadi,katanya ada urusan bentar jadi kelas ditinggal" jawab Siska.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER
Teen FictionMelihatmu bermain basket di lapangan sekolah,sudah menjadi rutinitasku -Clarisa Nata. Mengagumi dalam diam kakak kelasnya sendiri. Mengagumi sosok orang yang dingin,cuek,dan datar. Dia adalah kapten basket di SMA NUSANTARA,Reinaldo Alvaro. "Kamu han...