" Velyn bangunnn " Panggil roseta. Velyn yg mendengar itu membuka mata nya secara perlahan menampak nya sosok wanita yang Di cintai nya sedang membawa gelas berisi air.
" Kok muka velyn basah bun? " Tanya velyn sambil meraba wajah nya yang terkena cipratan air oleh bundanya.
" Bangun sayang. Ini hari pertama kamu sekolah " Ucap roseta. Membuat kaget atas penuturan nya.
Velyn meraih handphone Di nakas sebelah kasur nya. " Bun uda jam 7.velyn telattt ", velyn berlari menuju kamar mandi dan segera membersihkan badan nya.
" Velyn velyn, untung kamu anak bunda nak ", ucap roseta sembari merapikan tempat tidur putri kesayangan nya.
" Velyn, bunda tunggu Di bawah ya ", ucap roseta dengan sedikit teriakan agar putri kesayangan nya itu mendengar nya.
" Iya bun ", jawab velyn tak kalah lantang nya. Tetapi tetap terdengar lembut.
" Bang gara mana bun? ", tanya velyn sembari menurun kan anak tangga dirumah nya." Diluar " Roseta kembali melahap makanan nya.
Velyn menarik tangan bunda nya dan mencium nya. "Velyn berangkat ya bun". Dan berlari menuju abang yang sangat Di cintai nya.
" Velyn kamu ga makan dulu? " Tanya roseta.
"Engga bun , velyn telat" Jawab velyn dari luar
" Lama banget lu siput, jadi telat kan gue " Kesal gara
" Gausah banyak omong dulu bang, ayoo berangkat, ini hari pertama velyn sekolah " Velyn menarik tangan gara. Dan gara mengikutinya.
" Gausah narik narik siput " Ucap gara
Gara melajukan mobil nya menuju SMA WELLINGTON Dimana ia bersekolah.
" Bang, velyn takut. Indonesia beda sama Singapore ", velyn menunduk.
" Tenang lu ada gue ", velyn mengangkat wajah nya dan Senyuman nya tertarik.
Sebelum velyn pindah ke Indonesia. Velyn bersekolah dan tinggal Di Singapore. Velyn memilih bersekolah Di Sana karena dia ingin menemani papi nya. Papi nya tinggal disana karena dia mempunyai perusahaan di indo dan Singapore. Velyn pindah ke Singapore sejak SMP. Dan ia memutuskan untuk pindah lagi ke Indonesia dan meneruskan pendidikan nya Di sini. Ia memilih bersekolah Di SMA WELLINGTON agar dia ada yang menjaga nya yaitu abang nya.
" Turun siput ", suruh gara kepada velyn." Uda nyampe bang? ", Tanya velyn polos. " Kaga " Jawab gara "ya nyampe la siput " Lanjut nya
Velyn membuka pintu mobil nya. Dan membuka kan gerbang untuk abang nya masuk.
" Bang kita telat ya? " Tanya velyn polos.
" Iyalah bego " Gara menoyorkening velyn.
" HEI KALIANN. PASTI TELAT KANNN!!! " terdengar suara auman monster dari jauh.Gara mengenali suara itu. Dan monster itu mendekati mereka ber2.
"Eh pak maman" Jawab bara cengengesan.
" Gausah cengengesan kamu. Pasti kalian berdua telat kan " Ucap pak maman cepat.
"Lu si dek lama banget" Bisik gara kepada velyn.
"Ko velyn si bang" Jawab velyn. Belum gara menjawab nya. Monster itu kembali teriak.
" Kenapa kamu telat? Macet? " Tanya pak maman
" Bukan pak " Jawab gara. Velyn hanya diam tak menjawab pertanyaan monster itu. Biar abang nya saja yang menjawab nya.
"Trus apa? " Tanya pak maman
" Tadi saya nungguin dia pak " Gara menunjuk velyn dengan dagu nya. Velyn yang mendengar itu hanya bisa diam. Dan nunduk.
" Ada apa Di bawah? Ada uang? Apa Ada cogan? " Tanya pak maman kepada velyn
" E.. Ng.. Ga pak" Jawab velyn terbata bata.
"Sekarang kamu gara berdiri Di bawah tiang bendera, dan kamu lari 5 putaran lapangan" Ucap pak maman
"Syukurin lo " Bisik gara
"Ih abang " Decak velyn
" Cepatt!!! " Suruh pak maman. Dan mereka berdua langsung menuju lapangan. Velyn memulai hukuman nya dan gara berjalan menuju ke tiang bendera.
"Eh lo than" Sapa gara. Yang Di sapa tidak menyapa nya balik lebih tepat nya diam.
Gara menjalan kan hukuman nya dengan baik. Tidak dengan velyn dia terlihat lelah tetapi tetap melakukan hukuman nya.
Kini gara dan Nathaniel duduk bersama Di seberang lapangan. Gara sesekali melihat ke Arah velyn. Tanpa sengaja Nathaniel memergoki gara sedang memperhatikan velyn.
" Pacar lo? " Tanya Nathaniel. Belum gara menjawab dia beranjak meninggalkan Nathaniel karena ingin ke kamar mandi.
" Bukan nya Di jawab. Malah pergi ,untung temen " Gerutu Nathaniel. Ntah mengapa mata Coklat nya itu ingin sekali memerhatikan gadis itu.
" Pak maman apaansi, capek nih ". Gerutu velyn di tengah putaran nya.
Dan tubuh nya ingin berhenti melakukan hukuman tersebut. Velyn tiba² terjatuh dan membuat nya tersungkur di tengah lapangan yang panas itu." Kalo ga kuat gausah di paksa " Ucap Nathaniel dingin.
"1 putaran lagi" Jawab velyn. Nafas nya tidak teratur.
"Keras kepala" Ucap Nathaniel. Tetapi velyn menghiraukannya. Dan melanjutkan hukumannya.
Saat melangkah 1 langkah untuk menyelesaikan hukuman menyebalkan itu. Pandangan nya memburam dan tubuh nya terasa ringan. Dan akhir nya.......
*Segitu dulu ya... Maaf kalo ada yang typo atau bahasa nya kaku gitu. Maklum karena baru juga.*
*Jangan lupa vote yaaa*
*I love you readers*
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathaniel
Teen FictionKisah nya bermula saat dirinya bertemu dengan sosok wanita yang membuat dirinya candu ingin terus bersamanya.