Happy new yearrrr 🎉🎉🎉
🌈🌈🌈
Velyn membuka matanya. Ternyata dia ketiduran karena kelamaan menangis.
Hari sudah semakin gelap. Apakah velyn tidur selama ini?.
"Kenapa bunda rahasiain ini" Gumam velyn. Disertai isakan nya.
Dia beranjak dari kasur nya menuju meja belajar nya. Dan tangan nya mengambil buku berwarna hitam yang di hiasi dengan kertas hologram berbentuk segitiga kecil.
Dan mulai menulis Satu demi satu ,kata demi kata apa yang ada di hatinya. Velyn terdiam lama. Dan menutup buku hitam tersebut dengan perlahan. Dan meletakkan nya ke tempat semula nya.
Skip malam
Malam ini velyn berniat untuk ke cafe favorit nya. Yang letak nya agak jauh dari rumah nya. velyn memilih baju yang terlihat sederhana tetapi tetap terlihat casual.
Velyn menuruni tangga yang ada di depan kamar nya. Ia melihat bunda Dan Papa nya sedang menonton televisi di ruang keluarga." Mau kemana velyn? " Tanya roseta.
" Cafe " Ucap velyn ketus.
Jujur saja velyn berubah saat dia tau memiliki penyakit yang tak bisa di sembuhkan. Dan harus melakukan therapy lagi. Dia menjadi dingin Dan tak banyak bicara lagi. Sifat periang nya telah hilang.
" Mau papi anterin? " Tanya kenny.
Papinya telah mengetahui bahwa velyn mengidap tumor jantung. Dan itu membuat dirinya sedih untuk beberapa kalinya.
" Ga perlu " Ucap velyn. Yang terdengar dingin.
" Pulangnya Jangan malam malam sayang " Ucap roseta.
Velyn melangkahkan kaki nya menuju pintu Dan membuka nya setelah itu velyn menutup nya lagi. Dan membuka garasinya.
Velyn melangkahkan kaki nya menuju mobil yang berada tak jauh dari hadapannya.
▪▪▪
Ia memutar setir mobil nya. Kembali teringat ucapan mama nya yang membuat hatinya memanas.
Tak Membutuhkan waktu lama velyn sudah sampai di cafe yang tidak terlalu ramai. Velyn memilih tempat duduk di sebelah jendela. Mata nya menatap ke arah jendela serta menopang dagu nya menggunakan tangan mungil nya.
" Sendirian? " Tanya seseorang
Sontak velyn menoleh ke arah orang tersebut.
" Vel ini gue vera " Vera duduk di depan velyn Dan menatap gadis itu yang tengah menatap jendela dengan tatapan kosong.
" Lo tadi ga sekolah kan? Kemana? "
Tanya Vera sembari memajukan badan nya Dan mengguncang kan tubuh velyn." Engga " Jawab velyn lesu.
" Lo ada masalah? Cerita lah " Tanya Vera.
" Lo kok bisa tau gue di sini? " Tanya velyn.
" Tadi gue Mau ke rumah lo. Mau nanya kenapa lo ga sekolah. Eh pas nyampe lo nya ga ada. Kata bunda lo ke cafe jadi,gue susulin deh , eh jangan ngalihin pembicaraan dong " Vera menghentak hentak kan kaki nya.
" Oh " Jawab velyn singkat
" Kok lo jadi pendiem gini sih. Mana velyn yang dulu. " Ucap vera dengan kesal.
" Velyn yang sekarang beda. " Ucap velyn ketus.
" Beda gimana? " Vera menaut kan alis nya.
" Velyn yang sekarang penyakitan " Ucap velyn dengan isakan.
" Penyakitan? Maksud nya gimana vel?! " Vera kaget atas penuturan velyn.
" Tumor jantung " Jawab nya sembari menghapus air Mata nya.
" Coba cerita ke gue " Ucap vera.
Velyn menceritakan apa yang Ia alami Dan Ia dengar dari bunda nya. Tak berselang berapa lama. Velyn telah selesai menceritakan nya.
" Lo kuat vel " Vera memberi semangat kepada velyn. Dia tak bisa melihat sahabat nya itu sedih terus menerus.
" Gue ga sehat kaya dulu lagi....hiks" Velyn tak mampu menahan air Mata nya yang telah membendung di area matanya.
" Jangan kasi tau siapapun kecuali clau " Lanjut nya
" Iya vel sayang "
" Pulang yukkk " Ajak vera
" Engga ah gue masi Mau di sini, lo duluan aja " Tolak velyn dengan halus.
" Gue duluan ya. Oh ya.. Lo besok sekolah kan??? " Tanya vera.
" Iya "
" Okeeyy bu bos " Jawab velyn.
Vera meninggalkan velyn sendiri.
Tinggg!!
Ada notif dari hp nya. Dan dia segera mengecek nya.
082*********
Vel?Sorry udah lama ga up..
Semoga sukaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathaniel
Teen FictionKisah nya bermula saat dirinya bertemu dengan sosok wanita yang membuat dirinya candu ingin terus bersamanya.