" Lo udah telfon orang tua lo? " Ucap Nathaniel yang terdengar khawatir. Tetapi tetap dengan Nada dingin nya.
" Wih gilaa 6 kata " Ucap Gara sembari bertepuk tangan.
Nathaniel menatap Gara dengan tatapan horor. Membuat Gara takut Dan langsung mengeluarkan handphone nya." Iyeiye gue Mau nelpon bunda gue dulu. " Gara meninggalkan Nathaniel.
Tak selang beberapa lama orang tua velyn datang dengan raut wajah yang sangat khawatir.
" Velyn Di dalam? " Tanya roseta.
" Iya tan " Ucap Nathaniel.
" Kalo boleh tau Ravelyn Punya penyakit asma tan? " Lanjut Nathaniel.
" Sebenarnya velyn punya penyakit tu--- "
Ucapan roseta terhenti karena dokter keluar dari ruangan.
" Keluarga pasien? " Tanya dokter sambil melirik kanan Dan kiri layaknya orang mencari sesuatu.
" Saya dok " Ucap roseta.
" Ikut ke ruangan saya " Ucap dokter.
" Baik dok "
" Nak tolong jagain velyn dulu ya.. Papa nya masih Mau mengurus administratisi nya " Ucap Rosetta sambil tersenyum kepada Nathaniel.
" Bunda mahh.. Padahal Ada Gara lho disini, kenapa minta jagain ke es batu " Gara mengerucutkan bibir nya.
" Jijik " Ucap Nathaniel.
" Heh lo yaa " Ucap gara.
Nathaniel tidak mendengarkan uacapan Gara dan segera masuk ke ruang inap velyn.
Ntah mengapa Nathaniel merasa kalau dirinya sangat khawatir kepada perempuan di depan nya yang saat ini terbaring lemah.
" Gue dimana? " Tanya velyn sembari meregang kan otot otot nya.
" Jangan banyak gerak " Ucap Nathaniel dingin
" Lho kak nat? Bunda mana? Papa? Abang? " Tanya velyn bingung. Karena keluarga nya tak ada.
" Velyn sayang, abang disini " Gara memasuki kamar velyn Dan mendekatinya. Membuat Nathaniel mundur beberapa langkah.
" Alay " Gumam Nathaniel.
" Heh gue bisa denger yaa " Ucap gara Yang masih setia menatap adek nya itu.
" Gue laper " Rengek velyn.
Nathaniel melangkah kan kaki nya keluar dari kamar inap velyn.
" Kak nat Mau kemana? " Tanya velyn. Tetapi Nathaniel tak menjawab pertanyaan nya.
" Biarin dek biarin " Ucap Gara sambil mengelus dada nya.
▪▪▪
Nathaniel membuka pintu kamar velyn. Membawa sekantong plastik putih.
Disana sudah Ada papa Dan bunda velyn.
" Maaf tan.tadi Nathaniel masih beli bubur buat velyn " Ucap Nathaniel. Dan mendapat senyuman dari roseta.
" Pacar velyn ya? " Tanya papa velyn. Sembari melirik anak nya yang pipinya sudah seperti tomat.
" Ehh papa apaan si " Ucap velyn pipi nya sudah merah duluan.
Nathaniel hanya tersenyum tipis. Dan memberi bubur Yang Di beli nya ke velyn.
" Gue kan pengen nasi goreng " Rengek velyn.
" Lo sakit "
" Gamau "
" Makan " Perintah Nathaniel segera mendapat anggukan dari velyn.
" Gimana gue makan nya. Tangan gue aja Yang kanan Di infus " Gumam velyn.
" Bilang aja kalo Mau Di suapin " Ledek gara. Velyn tersenyum malu.
Nathaniel segera merebut sendok Yang Ada di tangan velyn. Dan menyuapi nya dengan telaten.
Melihat itu bunda Dan papa velyn mengajak Gara keluar dari kamar. Membiarkan mereka berdua.
" Papa apaan sihh, kan Gara Mau jagain velyn "
" Bukan ngejagain tapi ntar pasti molor " Ucap kenny. Papa velyn
" Oh gitu ,oke pa fine " Gara menghentak hentak kan kaki nya Dan keluar dari kamar inap velyn. Disusul oleh kedua orang tua nya.
" Masih sakit? " Tanya Nathaniel dengan Nada halus.
" Mendingan kok "
" Oh iya kak nat.. Kak nat blom tau nama gue ya, kenalin Nada ravelyn mikhaella panggil aja velyn jangan ravel. " Ucap velyn sembari mengulur kan tangan nya.
" Gue udah tau " Ucap Nathaniel singkat.
padahal sakit lho masi sempet sempet nya kek gini. batin Nathaniel
" Ohh yauda deh "
" Gue Mau panggil ravel kenapa? " Tanya Nathaniel dengan Nada mengejek
" Ihh jangan "
" Kenapa? "
" Kaya nama nya cowo "
" Bagi gue engga " Ucap Nathaniel.
" Maksud kakak apa? "
" Lupain "
" Oh ya jangan panggil gue kakak ", lanjut Nathaniel
" Kenapa? "
" Gue bukan kakak lo "
" Terus. Panggil apa dong " Tanya velyn
" Nathaniel "
" Panggil nathan boleh? "
" Terserah ".velyn tersenyum.
Jati dari Nathaniel seperti nya kembali lagi. Ntah itu apa.
Hayyyy t
Gimana? Kurang greget?
Itu velyn
Komen dong mau di tambah adegan apa lagi..
Romance?
Sad?Atau apa?
Komen yaaaa terimaksih
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathaniel
Teen FictionKisah nya bermula saat dirinya bertemu dengan sosok wanita yang membuat dirinya candu ingin terus bersamanya.