(4)

6 3 0
                                    


Haeriaa:Mau lo apain njirr?

Saga mendengus melihat balasan gadis itu, apa susahnya dia hanya tinggal memberikan kontak gadis itu dan tidak perlu bertanya.

Saga:Mau gue makan!

Haeriaa:Serius goblok!

Saga:Bagi aja dulu, besok paling juga lo tahu.

Beberapa menit tidak ada balasan,Saga tersenyum cerah saat gadis itu benar-benar memberikan sebuah kontak padanya, Saga sedikit mengurai senyumnya saat tersadar jika gadis itu bisa saja mengelabuinya.

Malas menebak terlalu jauh dia mendeal nomor itu dan membawa benda pipih itu menempel pada telingannya.

"Halo"Sapa seseorang diujung sana.

"Cintia ya?"Saga mencoba membuktikan.

"Iya ini gue, siapa ya?"

"Ini gue, Saga"

"ehh, ngambil kontak gue dimana Ga?"Saga jelas mendengar nada suara yang luar biasa kaget disana.

"Ada yang ngasih"Alibinya,dia tidak mungkin mengatakan jika dia mendapatkannya dari Haeria bisa-bisa gadis itu akan memarahi Haeria.

"Siapa?"

"Nggak perlu tahu, lo ada waktu?"

"Kapan?"

"Sekarang"

"Iya, kenapa emangnya?"

"Temenin gue beli Farfum mau?"

"Jauh nggak?"

"Distro dekat sekolah"

"Yaudah"

"Yaudah apa? Mau nggak?"

"Mau"

"Gue jemput"

"Iya"

"Ohiya sand look lokasi lo"

"Hemm"

Saga memutuskan sambungan telfon, dia bergerak pergi dari rumah Vano dan mengambil jaket miliknya lalu pergi dengan motornya.

Saga memandangi ponselnya dan rumah yang dia singgahi dia tidak mungkin salah,pikirnya.

Dia turun berjalan ke arah pagar rumah itu, lalu menelpon seseorang.

"Gue didepan"Katanya.

Saga mengantonggi ponselnya saat gadis yang dia tunggu sudah keluar dari pagar itu.

"Kita nggak pamit dulu ke nyokap lo?"Saga bertanya dia tidak mungkin membawa anak gadis orang keluar dengan leluasa saat malam-malam seperti ini.

"Nggak perlu Ga, gue udah pamit tadi"Balasnya.

Saga mengangguk lalu berjalan menuju kearah motor miliknya, Cintia mengikut, mereka meninggalkan rumah berdua.

Saga rasa dia hanya perlu sedikit bergerak dari zonanya dia hanya perlu membiasakan diri bertingkah tanpa bayangan gadis yang entah sedang apa sekarang.

Saga membawa motor miliknya dengan lenggang sesekali melempar lelucon pada gadis yang saat ini duduk dengan tenang di jok belakang motornya, Saga tersenyum cerah melihat gadis itu tampak ringan membalas ucapannya seolah mereka memang sangat dekat.

Saga menghentikan motor miliknya, lalu mulai masuk diikuti seorang gadis dari arah belakang.

Cintia mendekat saat melihat Saga yang sibuk memilih Farfum.

Orinary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang