"Tolong"
.
.
.
Semua-nya terdiam.
"Tunggu apa-lagi...cepat buka peti-nya!!" Perintah Jimin.
Saat di buka...
.
.
.
Taehyung Pov...
"Apa ini?" Tiba-tiba di tangan-ku sudah ada kalung yang bermotif berlian.
"Appa!!" Panggil-ku.
"Ada apa nak?" Tanya Appa-ku.
"Tae gak tau kenapa tiba-tiba kalung ini ada di tangan Tae"
"Hmm..cepat-lah kembali nak sekarang belum waktu-nya" Ujar Appa-ku tersenyum sambil mengelus rambut-ku.
"Tae gak mau!!" Tolak-ku.
"Semua-nya merindukan-mu" Ujar Appa-ku.
"Hmm..baik-lah"
Taehyung Pov End...
"Kondisi Taehyung sudah mulai membaik...mungkin ini anugerah dari Tuhan jadi Tae diberi kesempatan untuk hidup kembali"
"Terima kasih Uisa-nim" Ujar Ny.Kim
"Nde..kalau begitu saya pamit" Pamit Sang Uisa.
"Nak..."
"Nde Eomma?"
"Dimana kalung yang Eomma beri?"
"Kalung?"
"Nde..tadi Eomma menyelipkan kalung di sarung tangan-mu..tapi saat peti-mu dibuka kembali kalung itu hilang dari sarung tangan-mu"
"Owh..Taehyung sudah memberikan-nya ke Appa?"
"Appa?"
.
.
.
1 minggu kemudian...
"Aish...gadis ini kemana sih?"
Sedari tadi Jimin frustasi karena Yena tak kunjung mengangkat telphone dari-nya.
Semenjak kejadian mati suri-nya Taehyung..Yena sudah tak pernah mengabari-nya..saat Jimin datang ke kelas-nya Yena selalu tak ada di kelas.
"Kemana gadis itu!?" Jimin mengacak rambut-nya frustasi.
"Kau kenapa eoh?Kau gila?" Tanya Taehyung sambil menyodorkan coklat panas.
"Yak Kim Taehyung..aku sedang frustasi kau malah mengatai-ku gila!!" Protes Jimin.
"Kamu memikirkan Yena lagi?" Tanya Taehyung.
"Nde..sudah seminggu dia tak pernah mengabari-ku" Jawab Jimin.
"Mungkin bentar lagi Yena mau minta putus" Ujar Taehyung asal sambil meminum coklat panas.
"Yak Kim Taehyung!!" Jimin memukul tubuh Taehyung dengan bantal.
"Akh..cukup!!Aish Hyung.."
"Bo?Do..."
Kring ~
Jimin segera mengambil ponsel-nya.
Senyum-nya mengembang...
"Yeobseo.."
"..." *Hening
"Astaga Yena-Ya..kamu kemana saja eoh?aku rindu sama ka-"
"Oppa..aku mau putus"
*Pip
"Yakk..Chagi?Shin Yena?!" Pekik Jimin tetapi sambungan itu sudah di mati-kan oleh Yena.
"Wae?Yena minta putus?" Tanya Taehyung.
"Nde.." Jawab Jimin menunduk.
"Apa yang sudah aku bilang..sabar ya brother" Ujar Taehyung mengelus punggung kakak-nya.
.
.
.
"Jim no 69 apa?" Tanya Aji. *Murid asal Indonesia.
"Mana ada nomer 69 kan soal-nya cuma 50 doang" Jawab Jimin
"Oh iya hehe"
"Dasar Human +62" Gumam Jimin
"Hyung.." Panggil Taehyung.
Walaupun Taehyung & Jimin kembar tapi mereka beda bangku Taehyung sama Daniel Jimin sama Minhyuk.
"Ukhuk..." Taehyung pura-pura batuk.
"Nih aku bawa obat Ow Be Ha" Ujar Daniel sambil menyodorkan obat batuk yang ia bawa.
"Habis pulang ke Sunda ya Kang Daniel?" Bisik Seunghee dari belakang.
"..."
"..."
"Ribut teruss..."- Taehyung dalam hati.
"Ekhem.." Taehyung melempar kertas ke bangku Jimin yang ada di bangku paling depan yang bertatapan dengan bangku guru.
*Puk ~
Kertas itu melesat di kepala Sang Guru bernama Mr.Siwon
"SIAPA YANG MELEMPAR KERTAS INI!!?!"
.
.
.
TBC
Silahkan tekan di bawah ini untuk menghargai karya saya
👇🏻
silahkan tekan di bawah ini untuk member saran dan kritikan
👇🏻
Share juga ke teman-teman kalian biar mereka tau
👇🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins [TAMAT]
FanfictionSi kembar Taehyung dan Jimin yang memiliki trauma di masa kecil. Apakah mereka bisa melewati itu semua? Dari pada kepo mending di baca kalau suka silahkan di vote ~ 😉❤️